tag:blogger.com,1999:blog-70366203007793430562024-03-14T10:06:56.189+09:00NEGERI TIHULALESitus Informasi Seputar Adat / Tradisi, Budaya Serta Sejarah Negeri Tihulale.NALHACKERhttp://www.blogger.com/profile/10005013548727930678noreply@blogger.comBlogger54125tag:blogger.com,1999:blog-7036620300779343056.post-83660412767410608342017-03-30T13:32:00.002+09:002019-12-27T21:26:35.643+09:00Penggal Kepala, Tradisi Sadis Di Pulau Seram<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhH8Y2aR58-ndW-KVLjZRChC5WhXXzNjkdMYX2ikaRpAlOihxfY1FpyavwjreN97PG-43AFUu52POjnDtuIGnPXyp2AuzXCVbgXfCADxUe1eoEOLyvjVOQce8HCL2zqxmB7OEQ44IJjmgs/s1600/Tradisi+Penggal+Kepala%252C+Pulau+Seram.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Penggal Kepala, Tradisi Sadis Di Pulau Seram" border="0" height="250" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhH8Y2aR58-ndW-KVLjZRChC5WhXXzNjkdMYX2ikaRpAlOihxfY1FpyavwjreN97PG-43AFUu52POjnDtuIGnPXyp2AuzXCVbgXfCADxUe1eoEOLyvjVOQce8HCL2zqxmB7OEQ44IJjmgs/s320/Tradisi+Penggal+Kepala%252C+Pulau+Seram.jpg" title="Penggalan Kepala Oleh Suku Naulu Di Pulau Seram" width="321" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Penggal Kepala, Tradisi Sadis Di Pulau Seram. </b>Banyak daerah di berbagai Negara yang memiliki tradisi unik sehingga menjadi daya tarik untuk wisatawan baik wisatawan lokal maupun mancanegara. Begitu juga halnya dengan Indonesia yang dikenal memiliki begitu banyak suku dan bangsa. Dari ratusan suku dan bangsa yang ada di Indonesia, tidak sedikit suku yang memiliki tradisi-tradisi menyeramkan bahkan mengerikan. Salah satunya yang terkenal paling sadis yaitu tradisi penggal kepala pada salah satu suku di Pulau Seram, Provinsi Maluku, Ambon berikut ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h2 style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 18px;">Penggal Kepala, Tradisi Sadis Di Pulau Seram</span></b></h2>
<div style="text-align: justify;">
Dari sekian banyak tradisi masyarakat adat di Maluku, ternyata terdapat salah satu tradisi yang pernah ada dan terbilang sangat aneh bahkan mengerikan. Apabila Anda sedang berkunjung ke Maluku dan mendekat ke Pulau Seram, anda akan menemukan sebuah suku yang masih tergolong primitif. Suku tersebut bernama suku Naulu yang memang masih memiliki kehidupan yang sangat jauh dari hingar-bingar dunia luar.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2jEzy6TAGntED7xJDZmOu9Eq5qHiyO0WjQb74uWVccQpTLxVxuJM-fNd0urZ5PE6T4a9OWBLJ0xKKQlTUohNOmeXdZmJTLPdOWUAXs_Z7Rcne7OSLdTtnJjYzxjawb5Y7CKV3vavi800/s1600/Penggal+Kepala.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Penggal Kepala, Tradisi Sadis Di Pulau Seram" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2jEzy6TAGntED7xJDZmOu9Eq5qHiyO0WjQb74uWVccQpTLxVxuJM-fNd0urZ5PE6T4a9OWBLJ0xKKQlTUohNOmeXdZmJTLPdOWUAXs_Z7Rcne7OSLdTtnJjYzxjawb5Y7CKV3vavi800/s1600/Penggal+Kepala.jpg" title="Penggalan Kepala Oleh Suku Naulu Di Pulau Seram" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Tradisi Penggal Kepala Di Pulau Seram</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<h3>
<b><span style="font-size: 16px;">Penggal Kepala, Sebagai Tradisi Menjaga Rumah Adat</span></b></h3>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Masyarakat Suku Naulu ini tidak dapat berbahasa Indonesia, sehingga kehidupan mereka menjadi sangat terisolasi. Tidak hanya itu saja, sebutan primitif ditujukan ke masyarakat suku ini dikarenakan memang masih ada beberapa tradisi yang masih dilakukan dan dianggap bertentangan dengan hukum yang berlaku di Indonesia. Salah satunya adalah tradisi yang terkesan sangat kejam, yakni tradisi memotong kepala manusia yang dipercaya dapat menjaga rumah adat milik mereka. Tradisi ini meyakini bahwa jika tidak mendapatkan kepala manusia sebagai persembahan, maka dapat mendatangkan musibah bagi suku ini.</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0YYciNTwVodEMqejjzRS1pMlD3sGGz0iA17VbQLehlPecTRk4rnbRqv1uzv0YR69VO7wBvCCsbi_srTQVE7IWZDXwhp0DZov6oCwtcPWq8yveYOl3U4e0Bny8G3zu7Fd7yje21ZT91qg/s1600/Suku+Naulu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Penggal Kepala, Tradisi Sadis Di Pulau Seram" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0YYciNTwVodEMqejjzRS1pMlD3sGGz0iA17VbQLehlPecTRk4rnbRqv1uzv0YR69VO7wBvCCsbi_srTQVE7IWZDXwhp0DZov6oCwtcPWq8yveYOl3U4e0Bny8G3zu7Fd7yje21ZT91qg/s1600/Suku+Naulu.jpg" title="Masyarakat Suku Naulu Di Pulau Seram" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Masyarakat Suku Naulu Di Pulau Seram</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<h3>
<b><span style="font-size: 16px;">Penggal Kepala, Sebagai Mas Kawin</span></b></h3>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Tidak hanya itu, bahkan dalam tradisi terdahulunya, apabila seorang raja hendak mengangkat menantu laki-laki, maka sang calon menantu harus menunjukkan kejantanannya dengan mempersembahkan kepala manusia sebagai mas kawin. Pada awalnya tradisi ekstrem ini tidak diketahui oleh masyarakat Pulau Seram. Namun hal ini baru terungkap setelah pada 2005. Saat itu warga Masohi Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah sempat digegerkan dengan penemuan dua sosok mayat manusia yang sudah sudah terpotong-potong. Bagian tubuh kedua korban yang hilang adalah kepalanya, jantung, lidah dan jari-jari. Rupanya jantung, lidah dan jari tersebut diasapi. Sementara itu anggota tubuh yang lainnya tidak diambil dan lantas dihanyutkan ke sungai.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMUOg29aKPxuhyJYG0DxUiZFGYjeQkBhSXoaGtWQAqqhUJYu3-CVOpbXVHDvmhtllaxfQWu6YzDG1vvnhIS-5QHmIOvoFtN27Inul1yigAX7AjgTtz9LzgTrdCxdQUuDekp0VJ59OJ6qE/s1600/Suku+Naulu%252C+Berburu+Di+Hutan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Penggal Kepala, Tradisi Sadis Di Pulau Seram" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMUOg29aKPxuhyJYG0DxUiZFGYjeQkBhSXoaGtWQAqqhUJYu3-CVOpbXVHDvmhtllaxfQWu6YzDG1vvnhIS-5QHmIOvoFtN27Inul1yigAX7AjgTtz9LzgTrdCxdQUuDekp0VJ59OJ6qE/s1600/Suku+Naulu%252C+Berburu+Di+Hutan.jpg" title="Suku Naulu Istirahat Saat Berburu Di Hutan" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Suku Naulu Istirahat Saat Berburu Di Hutan</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah diidentifikasi diketahui bahwa kedua korban tersebut bernama Bonefer Nuniary dan Brusly Lakrane, kedua orang ini dijadikan korban persembahan tradisi suku Naulu di saat mereka akan melakukan ritual perbaikan rumah adat. Akibat perbuatannya tersebut, tiga orang warga Naulu mendapatkan vonis hukuman mati oleh majelis hakim di Pengadilan Negeri Masohi dan tiga orang lainnya mendapatkan vonis hukuman penjara seumur hidup. Para pelaku tersebut adalah Patti Sounawe, Nusy Sounawe dan Sekeranane Soumorry. Sementara itu yang mendapatkan vonis hukuman penjara seumur hidup masing-masing adalah Saniayu Sounawe, Tohonu Soumorry dan Sumon Sounawe.<br />
<br />
<h3>
<b><span style="font-size: 16px;">Suku Naulu Tidak Mengenal Hukum</span></b></h3>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Mereka para pelaku mutilasi ini dinyatakan bersalah dengan melakukan pembunuhan berencana sebagaimana diatur dalam pasal 340 jo pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. Menanggapi hal ini, Raja Naulu dari suku Nuane, Sahune Matoke mengatakan bahwa apa yang telah dilakukan oleh warganya tersebut adalah disebabkan karena ketidaktahuan mereka akan hukum formal yang berlaku di Indonesia. Pemenggalan kepala yang mereka lakukan adalah berdasarkan keyakinan yang mereka miliki untuk sebuah ritual adat yang dinilai sakral. “Warga saya tidak tahu kalau membunuh itu hukumannya apa,” ujar Sahune saat ditemui Radio Vox Populi di Kantor LSM Humanum, Ambon kala itu.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqqGhjxW5YqQJmeItnXq_KK0QzelRT2ZWXgvJZKNxX9C36OBO-bTib5NYVi1sYFlsBvLLArz_FtE8ySXAdLu6EAmfH5EwgnwQZqj1bfiIq_XyCVfbrPI2iRDOtBaXFUHBw_T_LM-lRZxQ/s1600/Kepala+Korban+Tradisi+Penggal+Kepala+Suku+Naulu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Penggal Kepala, Tradisi Sadis Di Pulau Seram" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqqGhjxW5YqQJmeItnXq_KK0QzelRT2ZWXgvJZKNxX9C36OBO-bTib5NYVi1sYFlsBvLLArz_FtE8ySXAdLu6EAmfH5EwgnwQZqj1bfiIq_XyCVfbrPI2iRDOtBaXFUHBw_T_LM-lRZxQ/s1600/Kepala+Korban+Tradisi+Penggal+Kepala+Suku+Naulu.jpg" title="Korban Penggal Kepala Suku Naulu Di Pulau Seram" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Korban Penggal Kepala Suku Naulu Di Pulau Seram</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Peristiwa pengambilan kepala ini bukan baru pertama kali terjadi. Sebelumnya juga pernah terjadi sekitar 1990. Saat itu tiga warga dari suku Nuane dihukum 17 tahun penjara karena melakukan hal yang sama. “Kami tidak mengerti hukum, saya memang sudah memberi arahan saat peristiwa sebelumnya terjadi, tapi itu tidak berhasil karena anggapan mereka kita sama. Selain itu tidak ada dukungan pemerintah untuk turun ke suku saya untuk memberikan arahan,” ujarnya, seperti dicuplik dari Indo-Equator. Sahune juga mengatakan bahwa tradisi tersebut memang sudah terjadi sejak zaman bar-bar, saat sering terjadi perang antar suku di pedalaman Pulau Seram sejak berabad-abad lalu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam kondisi saat itu, hukum rimbalah yang berlaku, siapa yang kuat maka dia yang akan menang. Namun pada saat itu, kuasa hukum banding para terdakwa suku Naulu, Samson Atapary sempat mempertanyakan tanggung jawab negara yang tidak menyikapi dengan serius mengenai tradisi mengerikan suku Naulu ini. Dikatakannya bahwa tradisi ini bukan kali pertama terjadi. Namun mengapa tidak ada penyuluhan atau pendekatan yang dilakukan oleh pemerintah ke masyarakat suku Naulu ini.</div>
Anak Amalesihttp://www.blogger.com/profile/04728357998092676605noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7036620300779343056.post-70657038097061619962017-03-30T11:47:00.004+09:002020-01-07T15:05:14.243+09:00Sasi, Tradisi Menjaga Sumber Daya<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhui1_LCKNkXAvf19A_lnWgEkozOuyX6ZLmlLAbZNSahmgW3OZQcAdKWO6wqNmjZrFervd-Bf8eeFVz9rCUeqx5gll4CyGa7jeffzciaRncPYoTF5lKyk44RV8iQ2eR1AnXzW3quJnxxws/s1600/Sasi+Gereja.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Sasi, Tradisi Menjaga Sumber Daya" border="0" height="219" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhui1_LCKNkXAvf19A_lnWgEkozOuyX6ZLmlLAbZNSahmgW3OZQcAdKWO6wqNmjZrFervd-Bf8eeFVz9rCUeqx5gll4CyGa7jeffzciaRncPYoTF5lKyk44RV8iQ2eR1AnXzW3quJnxxws/s320/Sasi+Gereja.jpg" title="Sasi, Tradisi Menjaga Sumber Daya" width="257" /></a></div>
<b>Sasi, Tradisi Menjaga Sumber Daya.</b> Sasi adalah larangan untuk mengambil hasil sumber daya alam tertentu sebagai upaya pelestarian demi menjaga mutu dan populasi sumber daya hayati baik hewani maupun nabati. Sasi juga dapat diartikan sebagai sebuah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat dengan tujuan utama yaitu menjaga kelestarian sumber daya. Karena peraturan-peraturan dalam pelaksanaan larangan ini juga menyangkut pengaturan hubungan manusia dengan alam dan antar manusia dalam wilayah yang dikenakan larangan tersebut, maka sasi, pada hakikatnya, juga merupakan suatu upaya untuk memelihara tata-krama.<br />
<br />
<h2>
<b><span style="font-size: 17px;">Sasi, Tradisi Menjaga Sumber Daya</span></b></h2>
Maluku merupakan salah satu daerah yang memiliki hak-hak adat atau masyarakat hukum adat dalam sistem pengelolaan hutan, maka dalam pengelolaan hutan di Maluku di kenal dengan sistem pengelolaan hutan sasi. Pengelolaan hutan dengan sistem Sasi memiliki keunikan dan berbeda-beda berdasarkan hukum adat yang terdapat di daerah daerah yang ada di Maluku.<br />
<br />
Upaya pelestarian lingkungan hidup bagi masyarakat Maluku sudah di laksanakan sejak dulu. Hal ini akan di buktikan dengan salah satu budaya masyarakat Maluku yang melarang pengambilan hasil-hasil potensi tertentu dengan atau tanpa merusak lingkungan. Kegitan pengambilan hasil-hasil potensi ini oleh masyrakaat Maluku di kenal dengan sebutan <b>Sasi<i>.</i></b><br />
<br />
<h3>
<b><span style="font-size: 16px;">Pengertian Sasi</span></b></h3>
Sasi memiliki pengertian yang luas baik secara umum maupun secara khusus. Adapun Pengertian dari Sasi secara luas adalah sebagai berikut :<br />
<ul>
<li>Sasi adalah larangan untuk mengambil hasil sumber daya alam tertentu sebagai upaya pelestarian demi menjaga mutu dan populasi sumber daya hayati baik hewani maupun nabati.</li>
<li>Sasi juga dapat diartikan sebagai sebuah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat dengan tujuan utama yaitu menjaga kelestarian sumber daya.</li>
</ul>
<div>
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixwqQS4tiQPgmu07tdW7OzLuu2-F5J9ZKoKzRSyZQSjJRWbv_8D8dflumh_v6yWgbqaKuiUU8BidufcoQ_ZNsK_kva8bNyWKFLtd8sM344VkJNZazuyv9D57JypyfhGbguJZ05ZwNh0ww/s1600/Sasi+Lompa.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Sasi, Tradisi Menjaga Sumber Daya" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixwqQS4tiQPgmu07tdW7OzLuu2-F5J9ZKoKzRSyZQSjJRWbv_8D8dflumh_v6yWgbqaKuiUU8BidufcoQ_ZNsK_kva8bNyWKFLtd8sM344VkJNZazuyv9D57JypyfhGbguJZ05ZwNh0ww/s1600/Sasi+Lompa.jpg" title="Prosesi Adat Sasi" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Prosesi Adat Sasi</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<h3>
<b><span style="font-size: 16px;">Sejarah Sasi</span></b></h3>
Adat Sasi merupakan sebuah kebudayaan asal Maluku yang diwariskan oleh nenek moyang orang Maluku sejak berabad-abad lalu. Seiring perkembangan jaman kegiatan adat Sasi masih tetap dilestarikan oleh masyarakat di tanah raja-raja ini. Pada mulanya adat Sasi dilakukan oleh raja raja Maluku pada zaman sebelum kemerdekaan. Budaya Sasi ini dilakukan karena dua prinsip, yaitu bahwa hasil alam tidak boleh dinikmati dalam waktu yang ditentukan dalam hal ini tidak boleh menyentuh atau memanfaatkan hasil alam ketika belum layak digunakan dan untuk memberikan kepuasan tersendiri dari hasil usaha sendiri.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both;">
Adat Sasi merupakan sebuah perintah larangan untuk mengambil hasil baik hasil pertanian maupun hasil kelautan sebelum waktu yang ditentukan. Hal ini dilakukan agar ketika datang waktu panen atau waktu diperbolehkan untuk mengambil, hasil pertanian atau kelautan dapat dipanen bersama-sama sehingga masyarakat benar-benar merasakan hasil kerja keras yang mereka lakukan. Apapun caranya asalkan manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat, namun kenyataan yang terjadi dilapangan banyak masyarakat yang mengeluh dengan diberlakukan adat sasi. Bagaimana tidak hasil yang mereka miliki tidak diperkenankan untuk diambil sebelum waktunya dilain sisi pencurian yang terjadi tidak mengenal waktu.</div>
<div>
<br /></div>
<h3>
<b><span style="font-size: 16px;">Pelaksanaan Sasi</span></b></h3>
Sasi tidak berhubungan dengan ritus kelahiran, perkawinan, kematian dan pewarisan, melainkan lebih cenderung bersifat tabu dan kewajiban setiap individu dan masyarakat dalam mengelola sumber daya alam yang dimiliki. Seperti yang kita tahu, bahwa taboo atau tabu berfungsi untuk menjaga kestabilan hidup masyarakat. Tabu seringkali dikaitkan dengan sesuatu yang terlarang, karena akan mengakibatkan dampak buruk bagi orang yang melanggar tabu.<br />
<br />
<h3>
<b><span style="font-size: 16px;">Manfaat Sasi</span></b></h3>
Sasi memiliki beragam manfaaat secara luas, adapun Manfaat utama dari Sasi yang dapat diirasakan masyarakat adalah masyarakat dapat memiliki pendapatan dari hasil hutan yang beragam dan dapat dipanen secara berkesinambungan, maksimal, berkualitas serta memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Selain itu Sasi juga menjadi suatu sistem yang dapat menekan terjadinya pencurian yang sering dilakukan terhadap hasil hutan apabila kegiatan Sasi itu tidak dijalankan seperti menjaga tumbuhan yang dikenakan Sasi dari kerusakan yang dapat diakibatkan oleh tangan orang-orang yang tidak bertanggung jawab terhadap buah, daun, dan populasinya yang dapat berakibat matinya tanaman tersebut. Selain itu Sasi juga dapat memelihara kelestarian sumber daya alam.<br />
<br />
<h3>
<b><span style="font-size: 16px;">Tujuan Sasi</span></b></h3>
Adapun tujuan dari proses pelaksanaan Sasi yaitu :<br />
<br />
<ul>
<li>Menjaga ketertiban dalam pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan, sehingga terjadinya pengrusakan sumberdaya alam dan lingkungan tersebut.</li>
<li>Mengatur penggunaan hak seseorang secara tepat, menurut waktu yang ditentukan dalam pengelolaan maupun pemanfaatan hasil produksi tanaman.</li>
<li>Menumbuhkan tingkah laku dan pola pikir masyarakat yang berwawasan lingkungan terhadap generasi berikutnya.</li>
</ul>
<h3>
<br /><b><span style="font-size: 16px;">Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pelaksanaan Sasi</span></b></h3>
Menurut Lokollo (1925) menjelaskan bahwa terdapat enam tujuan falsafah atau gagasan yang mempengaruhi pelaksanaan adat sasi, yakni sebagai berikut :</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li style="text-align: justify;">Memberikan petunjuk umum tentang perilaku manusia, untuk memberikan batasan tentang hak-hak masyarakat;</li>
<li style="text-align: justify;">Menyatakan hak-hak wanita, untuk memberikan definisi status wanita dan pengaruh mereka dalam masyarakat:</li>
<li style="text-align: justify;">Mencegah kriminalitas, untuk mengurangi tindakan kejatahan seperti mencuri;</li>
<li style="text-align: justify;">Mendistribusikan sumber daya alam yang mereka miliki secara merata untuk menghindari konflik dalam pendistribusian sumber daya alam, yakni antara masyarakat dari desa atau kecamatan yang berbeda;</li>
<li style="text-align: justify;">Menentukan cara pengelolaan sumber daya alam yang di laut dan di darat guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat;</li>
<li>Untuk penghijauan/pelestarian alam (konservasi).</li>
</ol>
<div>
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLN_7iW1LEC4BHCPDebFYv15iZtrADl-MIQ936IPgVxktisQLb5V99HjhVcv6lRivNrh0AMS_rDdMAHwMZU3rnEbfORpJx7dleVFBXH_RmYDKKAz2EG0GAuLWXLxtRvQWxePP5rct0sHE/s1600/Sasi+Mangrove.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Sasi, Tradisi Menjaga Sumber Daya" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLN_7iW1LEC4BHCPDebFYv15iZtrADl-MIQ936IPgVxktisQLb5V99HjhVcv6lRivNrh0AMS_rDdMAHwMZU3rnEbfORpJx7dleVFBXH_RmYDKKAz2EG0GAuLWXLxtRvQWxePP5rct0sHE/s1600/Sasi+Mangrove.jpg" title="Sasi Mangrove" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Sasi Mangrove</div>
<div>
<br /></div>
<h3>
<b style="text-align: justify;"><span style="font-size: 16px;">Klasifikasi Sasi</span></b></h3>
<div style="text-align: justify;">
Secara tradisional, Sasi diterapkan dalam tiga tingkat, yaitu sebagai berikut :</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<ol>
<li>Sasi Perorangan, yakni melindungi sumber daya alam yang bisa menjadi milik pribadi dalam batas waktu tertentu. Adapun orang-orang yang boleh mengambil pohon buah-buahan hanya orang yang menaruh tanda Sasi pada pohon tertentu.</li>
<li>Sasi Umum, yakni yang diterapkan untuk perkebunan campuran berbagai pohon yang ada di Maluku dan Papua, disebut sebagai dusun, kemudian diterapkan untuk sumber daya tertentu yang ada dalam kebun tersebut.</li>
<li>Sasi Negeri, yakni Sasi yang disetujui oleh pemerintah lokal, seperti raja, para bupati, berlaku dan berlaku bagi seluruh lapisan di negeri atau desa yang melaksanakan Sasi, biasanya terdiri dari beberapa dusun.</li>
</ol>
<div>
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Seiring perkembangan Sasi dari waktu ke waktu, kini pelaksanaan Sasi telah semakin luas dan terus bertambah, akhirnya Sasi berkembang menjadi empat kategori, yakni sebagai berikut :</div>
<div style="text-align: justify;">
<ol>
<li>Sasi Perorangan, yakni melindungi sumber daya alam yang bisa menjadi milik pribadi dalam batas waktu tertentu. Adapun orang-orang yang boleh mengambil pohon buah-buahan hanya orang yang menaruh tanda Sasi pada pohon tertentu.</li>
<li>Sasi Umum, yakni yang diterapkan untuk perkebunan campuran berbagai pohon yang ada di Maluku dan Papua, disebut sebagai dusun, kemudian diterapkan untuk sumber daya tertentu yang ada dalam kebun tersebut.</li>
<li>Sasi Negeri, yakni Sasi yang disetujui oleh pemerintah lokal, seperti raja, para bupati, berlaku dan berlaku bagi seluruh lapisan di negeri atau desa yang melaksanakan Sasi, biasanya terdiri dari beberapa dusun.</li>
<li>Sasi Gereja dan Sasi masjid, yaitu Sasi yang disetujui oleh pihak gereja, masjid atau masyarakat umum.</li>
</ol>
<div>
<br /></div>
<div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlII1FquR1tGUP8lWQDYlT2g2CMIxHbQyBzOxSBT5zb63aS1ULGtEUHxs9Wbl-pUmtihmZ0liegcDoxnOMcBPGDlz2ngV5ktrfzlnBSrwTU-mtTKZOaitWmOHxezI3uWc0s-kqPxr25Dg/s1600/Sasi+Lompa%252C+Haruku.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Sasi, Tradisi Menjaga Sumber Daya" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlII1FquR1tGUP8lWQDYlT2g2CMIxHbQyBzOxSBT5zb63aS1ULGtEUHxs9Wbl-pUmtihmZ0liegcDoxnOMcBPGDlz2ngV5ktrfzlnBSrwTU-mtTKZOaitWmOHxezI3uWc0s-kqPxr25Dg/s1600/Sasi+Lompa%252C+Haruku.jpg" title="Sasi Lompa, Haruku" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Sasi Lompa, Haruku</div>
<br />
<br /></div>
<h2>
<b><span style="font-size: 17px;">Sasi Berdasarkan Lokasi Dan Jenis Sumber Daya Alam</span></b></h2>
<div>
Sasi juga dapat diberlakukan lokasi-lokasi dan jenis-jenis sumber daya alam, yang terbagi menjadi empat kelompok utama, yakni sebagai berikut :<br />
<br /></div>
<div>
<h4>
<b><span style="font-size: 14px;">1. Di Laut (Sasi Laut)</span></b></h4>
<div>
Sasi Laut diberlakukan dari batas air surut ke batas awal pada saat tertentu, yakni sebagai berikut :</div>
<div>
<ul>
<li>Menangkap ikan seperti lompa (Thryssa baelama) (Engraulidae) serta jenis ikan lainnya, termasuk teripang Holothuroidea dan udang;</li>
<li>Menangkap ikan-ikan di teluk-teluk tertentu dan pada waktu-waktu tertentu;</li>
<li>Menangkap ikan dengan menggunakn jaring yang bermata kecil (redi karoro);</li>
<li>Menangkap ikan dengan menggunakan bom atau bahan beracun;</li>
<li>Menangkap ikan dengan menggunakan jaring khusus untuk daerah penangkapan tertentu;</li>
<li>Mengambil lola (Trochus niloticus), karang laut, karang laut hitam, batu karang dan pasir;</li>
<li>Mengumpulkan rumput laut untuk keperluan makanan atau untuk dijual.</li>
</ul>
</div>
<h4>
<b><span style="font-size: 14px;"><br /></span></b></h4>
<h4>
<b><span style="font-size: 14px;">2. Di Sungai (Sasi Kali)</span></b></h4>
<div>
Sasi Sungai atau dikenal juga dengan Sasi Kali yaitu prosesi Sasi yang dilakukan pada saat :</div>
<div>
<ul>
<li>Menangkap ikan dan udang;</li>
<li>Menangkap ikan dengan menggunakan jaring bermata kecil;</li>
<li>Menangkap ikan dengan bom atau racun;</li>
<li>Mengumpulkan kerikil dan pasir;</li>
<li>Menebang pohon dalam radius 200 dari sungai atau dari sumber-sumber air.</li>
</ul>
</div>
<h4>
<b><span style="font-size: 14px;"><br /></span></b></h4>
<h4>
<b><span style="font-size: 14px;">3. Di Daratan (Sasi Hutan)</span></b></h4>
<div>
Sasi Daratan atau yang lebih dikenal dengan Sasi Hutan yaitu prosesi Sasi yang dilakukan pada saat :</div>
<div>
<ul>
<li>Mengambil hasil pohon-pohon liar yang ditanam di hutan, seperti kelapa, durian, cengkeh, pala, langsa, mangga, nenas, kenari, pinang, sagu, enau dan lain sebagainya;</li>
<li>Mengambil daun sagu untuk atap rumah;</li>
<li>Menebang pohon pinang dan pohon lainnya yang sedang berbuah untuk membuat pagar;</li>
<li>Menebang pohon untuk kayu bakar atau kayu bangunan;</li>
<li>Menebang pohon pada lereng-lereng tertentu;</li>
<li>Penghijauan;</li>
<li>Berburu hewan di hutan.</li>
</ul>
</div>
<h4>
<b><span style="font-size: 14px;"><br /></span></b></h4>
<h4>
<b><span style="font-size: 14px;">4. Di Pantai (Sasi Pantai)</span></b></h4>
<div>
Sasi Pantai yaitu prosesi Sasi yang dilakukan pada saat :</div>
<div>
<ul>
<li>Mengambil hasil hutan mangrove;</li>
<li>Mengambil telur burung gosong/maleo yang hitam.</li>
</ul>
<div>
<br />
<div>
<h3>
<b><span style="font-size: 16px;">Sanksi Atas Pelanggaran Terhadap Sasi</span></b></h3>
</div>
<div>
Hukum Sasi terbagi atas dua macam yaitu hukum Sasi adat dan hukum Sasi denda. Yang di maksud dengan hukum Sasi adat adalah perbutan yang dapat di pidana, sedangkan hukum Sasi denda adalah sejumlah peraturan yang mengandung cara-cara kewang mempergunakannya, dalam hal ini kewenangannya untuk menerapkan pidana ( Lakolo,1988 ). Apabila Sasi telah dijalankan dan kemudian ada masyarakat yang melangarnya maka mereka yang melangar akan dikenakan sanksi.<br />
<br />
Sanksi yang di berikan oleh panitia atau kewang yaitu denda atas berapa banyak hasil yang diambil dan biasanya ada yang mendapat hukuman fisik seperti cambukan sesuai dengan aturan adat yang telah di jalani secara turun temurun. Dalam menjaga kelestarian lingkungan yang saat ini banyak terjadi akibat dari perbuatan orang-orang yang tidak bertangungjawab, Adat Sasi dapat berperan untuk mencegahnya. Sasi jika dicermati secara mendalam, merupakan perpaduan antara adat dan agama serta Sasi juga merupakan suatu adat yang sifatnya sakral. Hal ini dapat di lihat pada saat pelaksanaan Sasi yang selalu di awali dengan doa-doa serta pengenaan sanksi bagi yang melanggar larangan sasi</div>
<br /></div>
<h3>
<b><span style="font-size: 16px;">Perkembangan Sasi</span></b></h3>
</div>
</div>
<div>
Perkembangan Sasi saat inisepertinya Sasi sendiri sudah tidak berlaku seperti pada awal mula Sasi diberlakukan. Hal ini karena kepala desa atau kewang, yakni orang yang ditunjuk untuk mendisiplinkan kewenangan atas sumber daya alam dan wilayah sudah mulai malas untuk memperhatikan tradisi Sasi itu sendiri. Selain itu, banyak pendatang yang susah untuk ditertibkan, karena pada pendatang tersebut tidak terikat oleh sasi.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Akibatnya, pemberlakuan Sasi tidak dapat ditindak secara tegas, meskipun terdapat hukuman-hukuman atas pelanggaran Sasi yang sudah disepakati sebelumnya. Banyaknya pendatang serta perusahaan-perusahaan besar yang mengambil sumber daya alam di Maluku semakin mengaburkan sistem Sasi secara perlahan-lahan. Contoh yang terjadi akibat adanya pendatang adalah yang terjadi di Nus Leur dan Terbang Utara, dimana terdapat perahu-perahu penangkap ikan yang melanggar batas ketika mengambil hasil laut.</div>
</div>
</div>
Anak Amalesihttp://www.blogger.com/profile/04728357998092676605noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7036620300779343056.post-21836617156166646402017-03-29T16:51:00.003+09:002019-12-27T21:26:34.526+09:00Batu Seram, Batu Akik Asal Pulau Seram, Maluku<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhd0EsKkyEd_ityuIDTDcr3fgmLnsrjrFYj_U7nCQGdS9_8N0f-k87g-7iH52Xwq7MEFhenD3-PZYf2yRs8Tt7gk-2o-KS9yHkvjVK8W9x1mOlJ5i-rNXtuPkC5srZIhA0ZyFkQnUwZP7o/s1600/Batu+Seram.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Batu Seram, Batu Akik Asal Pulau Seram, Maluku" border="0" height="198" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhd0EsKkyEd_ityuIDTDcr3fgmLnsrjrFYj_U7nCQGdS9_8N0f-k87g-7iH52Xwq7MEFhenD3-PZYf2yRs8Tt7gk-2o-KS9yHkvjVK8W9x1mOlJ5i-rNXtuPkC5srZIhA0ZyFkQnUwZP7o/s320/Batu+Seram.jpg" title="Batu Seram Blue Opal" width="302" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><a href="http://www.tihulale.com/2017/03/batu-seram-batu-akik-asal-pulau-seram-maluku.html">Batu Seram, Batu Akik Asal Pulau Seram, Maluku.</a></b> Minat dan daya tarik terhadap Batu Akik memang tidak akan pernah habis. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya orang yang rela menghabiskan uang mereka hanya untuk dapat memiliki Batu Akik. Seperti yang terjadi di Pulau Bacan, Wilayah Maluku beberapa tahun belakangan ini. Sebagai salah satu penghasil Batu Akik, Pulau yang terletak di Provinsi Maluku Utara ini mendatangkan begitu banyak wisatawan baik wisatawan lokal maupun mancanegara.<br />
<br /></div>
<h2 style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 18px;">Batu Seram, Batu Akik Asal Pulau Seram, Maluku</span></b></h2>
<div style="text-align: justify;">
Begitu juga dengan batu akik jenis baru yang sekarang sedang ramai diburu dipasaran batu akik kota Ambon, yaitu Batu Seram yang ditemukan di Pulau Seram, Provinsi Maluku. Batu Seram ini memiliki jenis yang sangat beragam, bila membandingkan kualitasnya, dari segi tingkat kekristalan maupun kekerasan batu (skala mohs), Batu Seram bahkan melebihi batu bacan. Kandungan mineral dan warna serta motif Batu Seram juga sangat memukau, para pecinta batu akik mulai beramai-ramai memburu batu ini.<br />
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheF5a0jDOfvp7uo96nyHB-2mod54LNVsDS9WC9Q7CUc0PIC5_LuhQSMzpS-baTgBOcnblggKLQoNqCR39CqpQgy7Wdj2Bq_1am_NmZg6P3gQIeH21Hv7OW2KXgfXRL-jv9ZMzGSevV2_E/s1600/Blue+Opal%252C+Luhu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Batu Seram, Batu Akik Asal Pulau Seram, Maluku" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheF5a0jDOfvp7uo96nyHB-2mod54LNVsDS9WC9Q7CUc0PIC5_LuhQSMzpS-baTgBOcnblggKLQoNqCR39CqpQgy7Wdj2Bq_1am_NmZg6P3gQIeH21Hv7OW2KXgfXRL-jv9ZMzGSevV2_E/s1600/Blue+Opal%252C+Luhu.jpg" title="Batu Seram, Blue Opal Bongkahan" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Batu Seram, Blue Opal Bongkahan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa jenis dari Batu Seram ini memiliki ciri yang sangat mirip dengan tampilan batu bacan doko yang memiliki warna hijau mirip seperti permen relaxa. Beberapa jenis Batu Seram lainnya juga mengandalkan motif, ada yang memiliki motif kayu, ada juga yang memiliki motif koral dan teratai serta loreng macan, semuanya akan terlihat sangat indah ketika sudah diolah menjadi cincin, liontin maupun bentuk perhiasan lainnya.<br />
<br /></div>
<h3 style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 16px;"><b>Batu Seram Masuk Kategori Batu Mulia Bernilai Tinggi</b></span></h3>
<div style="text-align: justify;">
Selain itu, Batu Seram dinilai memiliki daya tarik lebih besar hingga termasuk dalam kategori Batu Mulia Bernilai Tinggi. Di Kota Ambon sendiri, Batu Seram kini mulai membanjiri pasar, seperti Pasar Mardika salah satunya. Banyak Kolektor yang mengincarnya, baik para kolektor lokal maupun kolektor dari luar Maluku hingga mancanegara walaupun harganya memang cukup mahal. Batu Seram bahkan menjadi souvenir Pemerintah Provinsi Maluku yang diberikan kepada 34 perwakilan provinsi dalam Rakernas Asosiasi Pemerintah Provinsi seluruh Indonesia (APPSI) lalu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5HW1pI-EmkoRiIZ4SfILEPRoKvgPIMptid-p815jyRvE-6mJiziNofa6O-yU99-AYlTykYeEmV6-SWZRWYue2fBoyDRh8YxareP0ydYY9dgr0g5J3n7Fpa8UKMTxel1e38nuAhY8nl-E/s1600/Batu+Seram+Panca+Warna.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Batu Seram, Batu Akik Asal Pulau Seram, Maluku" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5HW1pI-EmkoRiIZ4SfILEPRoKvgPIMptid-p815jyRvE-6mJiziNofa6O-yU99-AYlTykYeEmV6-SWZRWYue2fBoyDRh8YxareP0ydYY9dgr0g5J3n7Fpa8UKMTxel1e38nuAhY8nl-E/s1600/Batu+Seram+Panca+Warna.jpg" title="Batu Seram Panca Warna" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Batu Seram, Panca Warna</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<h3 style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 16px;">Khasiat Batu Seram</span></b></h3>
<div style="text-align: justify;">
Baik dari tampilannya, kegunaannya, hingga khasiat mistis yang dipercaya terdapat didalamnya menjadikan Batu Seram sangat berharga. Adapun khasiat mistis yang terkandung dalam Batu Seram yaitu dipercaya adalah sebagai jimat, mendatangkan keberuntungan (hoki), penangkal racun, penolak bala bencana, mengusir hawa negatif atau serangan ilmu hitam, meningkatkan kesehatan, mendatangkan kebahagiaan rumah tangga, menghindarkan musuh dan lain-lainnya.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh41tUuiZPkWW6oLpCjr952RiN610S8DpOJL28MgxEKbk4DcodXzIdPEB0yVGTdioajKKgq4nlTBH1CiKkoSkX6Fa-roF_6yYvOijjJSZG7j-HOVAsGcaI8ze8wAuvNtOENexjfh6yWCJs/s1600/Green+Opal.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Batu Seram, Batu Akik Asal Pulau Seram, Maluku" border="0" height="auto" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh41tUuiZPkWW6oLpCjr952RiN610S8DpOJL28MgxEKbk4DcodXzIdPEB0yVGTdioajKKgq4nlTBH1CiKkoSkX6Fa-roF_6yYvOijjJSZG7j-HOVAsGcaI8ze8wAuvNtOENexjfh6yWCJs/s640/Green+Opal.jpg" title="Batu Seram, Green Opal Bongkahan" width="500" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Batu Seram, Green Opal Bongkahan</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
</div>
<h3 style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 16px;">Jenis-Jenis Batu Seram</span></b></h3>
<div style="text-align: justify;">
Batu Seram terdiri dari empat jenis yaitu sebagai berikut :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Green Opal</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Marmer</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Blue Opal</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Rijang<br />
<br />
<h2>
<b><span style="font-size: 18px;">Berbagai Varian Batu Seram</span></b></h2>
<div>
Berikut ini adalah berbagai varian dari Batu Seram yang berasal dari Pulau Seram, dimulai dari yang paling langka dan mahal serta yang paling terkenal di dunia bahkan yang tertua serta memiliki sejarah dalam Alkitab maupun Hadits.<br />
<br /></div>
<h3>
<b><span style="font-size: 16px;">1. Batu Seram, Red Carnelian, Sangat Mahal Dan Langka</span></b></h3>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Selain itu ada juga Batu Seram Red Carnelian. Jenis Batu Seram ini termasuk batu yang paling langka untuk saat ini. Batu Carnelian salah satu batu permata tertua, dengan catatan sejarah lebih dari 4000 tahun yang lalu. Batu ini sangat berharga dan dipakai oleh banyak orang-mulia pada zaman kuno. Menurut Alkitab, Batu Carnelian adalah salah satu dari dua belas batu permata yang dikenakan pada dada Aaron, saudara Musa, seorang nabi dan imam besar pertama dari Israel. Selain itu. Batu Carnelian juga memainkan peranan penting dalam Yunani kuno, Romawi, dan budaya Babylonia. Bahkan, batu ini populer dipakai cincin kebesaran, dan segel.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivrNuMi2G04vnrDDsA7NuplAcmfHcLlkmTZLEZ6SviqQk6xCCtUeeHn89AYdGTSPtGPl77z-uR7oG_ZWdIwDEYxFcH2pIHB_Zx-ty4fb74pXDuFJ2Br-XM93xzRvwdo6YqIxcsWIMWlyw/s1600/Batu+Seram+Merah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Batu Seram, Batu Akik Asal Pulau Seram, Maluku" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivrNuMi2G04vnrDDsA7NuplAcmfHcLlkmTZLEZ6SviqQk6xCCtUeeHn89AYdGTSPtGPl77z-uR7oG_ZWdIwDEYxFcH2pIHB_Zx-ty4fb74pXDuFJ2Br-XM93xzRvwdo6YqIxcsWIMWlyw/s1600/Batu+Seram+Merah.jpg" title="Batu Seram, Red Carnelian" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Batu Seram, Red Carnelian</div>
<br />
Warna batu Carnelian berkisar dari oranye kekuningan sampai oranye dan dari merah tua sampai merah kecoklatan. Lokasi tambang terbesar untuk batu Red Carnelian ini terdapat Brazil, Uruguay, India, Madagaskar dan Amerika. Sedangkan di Indonesia, lokasi tambangnya kita bisa dapatkan di dua tempat, yakni Banyumas dan di Pulau Seram, Maluku tepatnya di Negeri Luhu, Kabupaten Seram Bagian Barat. Namun karena permintaan pasar batu akik yang cukup besar dan tidak sebanding dengan besarnya lokasi tambang, sehingga Red Carnelian ini sangat langka dan juga sangat mahal.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Warna khasnya berasal dari jejak besi, dan warnanya bisa ditingkatkan jika dipanaskan. Warna merah tua dan oranye kemerahan adalah yang paling diminati saat ini dengan tingkat kekerasan berada pada 6-7 skala mohs. Kekristalan Batu Carnelian tidak melalui proses treatment apapun, tetapi warnanya bisa ditingkatkan melalui pemanasan. Akhir-akhir ini, batu Carnelian yang Natural menjadi sangat langka. kebanyakan batu Carnelian yang beredar saat ini sebenarnya adalah Batu Agate yang telah melalui proses treatment Dyed (menambahkan bahan pewarna ke dalam pori-pori atau retakan-retakannya untuk mengubah atau memperkuat warnanya-red) dan treatmen untuk mengubah kualitas warna.<br />
<br />
<h3>
<b><span style="font-size: 16px;">2. Batu Seram, Red Garnet, Batu Mulia</span></b></h3>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGTzs4Ogb-iGdNBqcuoAK9p-on38Qh1xCkEMuevdW07pgHmVH6WNBWwaJ_V4J96D4a0EpCZ3xuYrtf1_sXP5NneoBJwtIVuhMZ8e9tau3rRVh2kcWeO1Gr-5N4PvcMExT74sP52eRAT5U/s1600/Batu+Seram%252C+Red+Garnet+%2528Saat+Kena+Cahaya%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Batu Seram, Batu Akik Asal Pulau Seram, Maluku" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGTzs4Ogb-iGdNBqcuoAK9p-on38Qh1xCkEMuevdW07pgHmVH6WNBWwaJ_V4J96D4a0EpCZ3xuYrtf1_sXP5NneoBJwtIVuhMZ8e9tau3rRVh2kcWeO1Gr-5N4PvcMExT74sP52eRAT5U/s1600/Batu+Seram%252C+Red+Garnet+%2528Saat+Kena+Cahaya%2529.jpg" title="Batu Seram, Red Garnet (Saat Dikenai Cahaya)" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Batu Seram, Red Garnet (Saat Dikenai Cahaya)</div>
<b><br /></b>
Selain Red Carnelian, ada juga Red Garnet yaitu batu permata yang sangat populer dan merupakan batu permata paling terkenal. Adapun ciri-ciri Batu Seram, Red Garnet ini adalah berwarna hitam ke merah-merahan, namun jika di lihat dengan cahaya maka terpancar warna merah tua pekat. Pada Batu Seram Red Garnet ini hanya terdapat bintik-bintik hitam kecil dan seratnya terlihat berawan saat dikenai cahaya.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLFvYcaNQQ2xt5wZhxOXMUR629XEPLoYzwoXHRYxUVPZGMoDVG_I-NOqE0dxtopvTpOSCcfO3vm1MyP6xOEoC-anpnPfELHB8AZSHB7GeOWw31aunLiITWYf48sjgYlj1HjAkFwVIx8Ls/s1600/Batu+Seram%252C+Red+Garnet++%2528Tidak+Kena+Cahaya%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Batu Seram, Batu Akik Asal Pulau Seram, Maluku" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLFvYcaNQQ2xt5wZhxOXMUR629XEPLoYzwoXHRYxUVPZGMoDVG_I-NOqE0dxtopvTpOSCcfO3vm1MyP6xOEoC-anpnPfELHB8AZSHB7GeOWw31aunLiITWYf48sjgYlj1HjAkFwVIx8Ls/s1600/Batu+Seram%252C+Red+Garnet++%2528Tidak+Kena+Cahaya%2529.jpg" title="Batu Seram, Red Garnet (Tanpa Dikenai Cahaya)" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Batu Seram, Red Garnet (Tanpa Dikenai Cahaya)</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Selain itu, berdasarkan Hadits yang diriwayatkan oleh anas bin malik” Cincin Rasulullah terbuat dari perak dan batu cincinnya merupakan batu habasya (Afrika). (HR. Muslim dan Tirmizi). Batu tersebut merupakan pemberian raja habasya kala itu.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<h3>
<b><span style="font-size: 16px;">3. Batu Seram, Blue Opal</span></b></h3>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1WqVZla0pWDxiMm0ttHF7p9NZStEhDXliT_VK-6tprjIJ4rgmpwC7rbTLALBxvxfitMyBEejPFDmsLeATlu0pCP50bkJFT74phrKZaN2FoPHNZpTqDqYhw6LDS0EdQl_jY-KD4l4l_Ho/s1600/Batu+Seram.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Batu Seram, Batu Akik Asal Pulau Seram, Maluku" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1WqVZla0pWDxiMm0ttHF7p9NZStEhDXliT_VK-6tprjIJ4rgmpwC7rbTLALBxvxfitMyBEejPFDmsLeATlu0pCP50bkJFT74phrKZaN2FoPHNZpTqDqYhw6LDS0EdQl_jY-KD4l4l_Ho/s1600/Batu+Seram.jpg" title="Batu Seram, Blue Opal" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Batu Seram, Blue Opal</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Batu Seram, Blue Opal ini memiliki warna biru yang cerah dan menarik. Batu Seram jenis ini sering diburu oleh wisatawan lokal maupun mancanegara karena warnanya yang khas dan sejuk. Seperti yang anda lihat pada gambar diatas, Batu Seram yang telah diolah dalam bentuk cincin ini sangat memukau.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<h3>
<b><span style="font-size: 16px;">4. Batu Seram, Green Opal</span></b></h3>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiselQCsAJsad0t0BHLC5Ik861Zy7KhY4Rg46LiYvZVKs64AdGj72Gfug9cygDVJclBmWuTFmwfg_VY1IiyLCtnF3ajLYbvO9a5E47FcB8jE7YRQ47UsXPqaHQ_4DTSZpqJraw6sQB5LFg/s1600/Batu+Seram%252C+Green+Opal+%25282%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Batu Seram, Batu Akik Asal Pulau Seram, Maluku" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiselQCsAJsad0t0BHLC5Ik861Zy7KhY4Rg46LiYvZVKs64AdGj72Gfug9cygDVJclBmWuTFmwfg_VY1IiyLCtnF3ajLYbvO9a5E47FcB8jE7YRQ47UsXPqaHQ_4DTSZpqJraw6sQB5LFg/s1600/Batu+Seram%252C+Green+Opal+%25282%2529.jpg" title="Batu Seram, Green Opal" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Batu Seram, Green Opal</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Batu Seram, Green Opal ini memiliki warna seperti tetesan embun diatas daun hijau, selain menarik Batu Seram jenis ini cenderung lebih disukai karena warnanya yang tergolong natural dan memancarkan kesan alam. Ketika dikenai cahaya, Batu Seram jenis ini akan memancarkan warna yang lebih cerah.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<h3>
<b><span style="font-size: 16px;">5. Batu Seram, Yellow Opal</span></b></h3>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigivcZc5hC-4vz0ANObXjb5LqOqQBiLS3W5UA6H82oueTNLqFSHBigM4sHxDsyOayWBUr9agc8zMSMAwsAVWlCiDXNiUrLTXeWW7g97d_RLPeFomnCJ_usblsfKdBuswveokCIZYxqGPg/s1600/Batu+Seram%252C+Yellow+Opal.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Batu Seram, Batu Akik Asal Pulau Seram, Maluku" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigivcZc5hC-4vz0ANObXjb5LqOqQBiLS3W5UA6H82oueTNLqFSHBigM4sHxDsyOayWBUr9agc8zMSMAwsAVWlCiDXNiUrLTXeWW7g97d_RLPeFomnCJ_usblsfKdBuswveokCIZYxqGPg/s1600/Batu+Seram%252C+Yellow+Opal.jpg" title="Batu Seram, Yellow Opal" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Batu Seram, Yellow Opal</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
Berikutnya adalah Batu Seram, Yellow Opal yaitu Batu Seram dengan kualitas super yang natural. Batu Seram, Yellow Opal ini telah diuji dilaboratorium dan memiliki tingkat kekerasan 8 skala mohs, dan merupakan jenis batu yang masih langka, karena lokasi tambangnya yang masih terbatas. Sehingga tak heran jika batu ini mempunyai harga yang tinggi di banding Batu Bacan, untuk kualitas super yang masih dalam bentuk bongkahan, berkisar antara 3 juta perkilogram, sementara yang telah diolah menjadi cincin, harganya bisa menembus 10 hingga 15 jutaan rupiah.</div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<h3>
<b><span style="font-size: 16px;">6. Batu Seram, Panca Warna</span></b></h3>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQVq5-W1bNuCSEkhsHvq7hbI-iCrJ3MgGTGxJeVxe74c9StBV-f10K_vZsEBNnLUQP0Iy6OBwSBvj2QLn73A86ChNzTWbanU86hv00Vv1ci_gWREZPi2lZwcCSLjW_aa823j0Pm4i-jcY/s1600/Batu+Seram+Panca+Warna.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Batu Seram, Batu Akik Asal Pulau Seram, Maluku" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQVq5-W1bNuCSEkhsHvq7hbI-iCrJ3MgGTGxJeVxe74c9StBV-f10K_vZsEBNnLUQP0Iy6OBwSBvj2QLn73A86ChNzTWbanU86hv00Vv1ci_gWREZPi2lZwcCSLjW_aa823j0Pm4i-jcY/s1600/Batu+Seram+Panca+Warna.jpg" title="Batu Seram, Panca Warna" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Batu Seram, Panca Warna</div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
Batu Seram, Panca Warna memiliki warna yang termasuk paling menarik jika dibandingkan dengan beberapa varian batu Seram lainnya. Batu Seram, Panca Warna memancarkan berbagai warna yang menarik seperti yang anda lihat pada gambar diatas.</div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<h3>
<b><span style="font-size: 16px;">7. Batu Seram, Karang Lumut</span></b></h3>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgM2LmdsZlnvd-oRxnJyZK8DGl1V6sg8XEeFIHgkGOHe4JN3gXLr0-rIS0fIVUBsXsWclqUrIS93imXVfQ98_5jMT0GmGu-ztbewfNCeg9IkhJA96-kSUPzRcXNZ-ub0W1HXqgotNsjcTE/s1600/Batu+Seram%252C+Karang+Lumut.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="0" height="auto" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgM2LmdsZlnvd-oRxnJyZK8DGl1V6sg8XEeFIHgkGOHe4JN3gXLr0-rIS0fIVUBsXsWclqUrIS93imXVfQ98_5jMT0GmGu-ztbewfNCeg9IkhJA96-kSUPzRcXNZ-ub0W1HXqgotNsjcTE/s640/Batu+Seram%252C+Karang+Lumut.jpg" title="Batu Seram, Karang Lumut" width="500" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Batu Seram, Karang Lumut</div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
Batu Seram, Karang Lumut juga termasuk salah satu Batu Seram yang paling langka. Warnanya yang menarik serta perpaduan material batunya menjadi pilihan yang memiliki daya tarik tersendiri bagi pemiliknya. Batu Seram, Karang Lumut ini cukup sulit ditemukan dan jumlahnya masih sangat minim.</div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both;">
Selain daripada varian-varian Batu Seram diatas, masih banyak juga varian Batu Seram lainnya yang ditemukan namun masih kesulitan untuk mendapatkan gambarnya karena belum dieksplorasi lebih jauh oleh petambang maupun pemiliknya.</div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<br /></div>
<h3>
<b><span style="font-size: 18px;">Kelebihan Batu Seram</span></b></h3>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhx7Kt0nBHrYYCQiFH19S2b7hHhVLZ6WDAMoKbMKs1nCIBJ5EHY1ZLAlMQqkEh4V0SrKfUZmMfJ-uQpMCHMImnj2q1ow4wVgy2SWlzhzcTxfhinTlRPds6UKJo1WSNd_t3sru6r64ONdpI/s1600/Batu+Akik+Asal+Pulau+Seram.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Batu Seram, Batu Akik Asal Pulau Seram, Maluku" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhx7Kt0nBHrYYCQiFH19S2b7hHhVLZ6WDAMoKbMKs1nCIBJ5EHY1ZLAlMQqkEh4V0SrKfUZmMfJ-uQpMCHMImnj2q1ow4wVgy2SWlzhzcTxfhinTlRPds6UKJo1WSNd_t3sru6r64ONdpI/s1600/Batu+Akik+Asal+Pulau+Seram.jpg" title="Batu Seram Dalam Bentuk Bongkahan" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Batu Seram Dalam Bentuk Bongkahan</div>
<br />
Adapun kelebihan dari Batu Seram yang tidak dimiliki oleh berbagai batu akik lainnya yang terdapat di seluruh penjuru bumi ini adalah ada pada kekristalan yang terjadi secara alami, sehingga tanpa melakukan treatment sekalipun Batu Seram tetap bening, mengkilap dan tanpa kapur. Menurut Kepala Dinas Energi dan Suber Daya Mineral (ESDM) Maluku, Martha Nanlohy, batu akik Pulau Seram sebenarnya dikategorikan sebagai akik setengah permata. Batu ini mengalami proses pengkristalan yang belum sempurna, butuh fase alami hingga menjadi benar-benar permata.<br />
<br />
Nah, setelah melihat dan membaca uraian-uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa Batu Seram ini memang memiliki keindahan yang luar biasa yang tidak bisa dipungkiri. Oleh karena itu, anda tidak akan rugi jika memiliki Batu Seram, baik untuk pemakaian pribadi maupun sebagai pemberian berharga serta oleh-oleh kepada orang lain. Demikian artikel mengenai <a href="http://www.tihulale.com/2017/03/batu-seram-batu-akik-asal-pulau-seram-maluku.html">Batu Seram, Batu Akik Asal Pulau Seram, Maluku.</a> Semoga artikel mengenai <b><a href="http://www.tihulale.com/2017/03/batu-seram-batu-akik-asal-pulau-seram-maluku.html">Batu Seram, Batu Akik Asal Pulau Seram, Maluku</a></b> dapat menambah wawasan anda dan bermanfaat bagi anda.</div>
Anak Amalesihttp://www.blogger.com/profile/04728357998092676605noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7036620300779343056.post-37676782536271500022017-01-09T20:06:00.002+09:002019-12-27T21:26:35.116+09:00Paloh, Negeri Gaib Di Pedalaman Hutan Kalimantan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8PWjMyT96NlNvu3yg8GqHIqOVh_0ObF9hDOEynIxkBrRjcRVEJtUoI1nvwdTkrx90WeAOM0NI8FIE-8Q1_gH6AOWTiKJ6OxE1g6MJySOG4h3KT-7WMd6KqRpktjNXeBQ2coxdohiJbO4/s1600/Ilustrasi+Negeri+Gaib.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="226" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8PWjMyT96NlNvu3yg8GqHIqOVh_0ObF9hDOEynIxkBrRjcRVEJtUoI1nvwdTkrx90WeAOM0NI8FIE-8Q1_gH6AOWTiKJ6OxE1g6MJySOG4h3KT-7WMd6KqRpktjNXeBQ2coxdohiJbO4/s320/Ilustrasi+Negeri+Gaib.jpg" width="312" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><a href="http://www.tihulale.com/2017/01/negeri-gaib-di-pedalaman-hutan-kalimantan.html">Paloh, Negeri Gaib Di Pedalaman Hutan Kalimantan.</a> </b>Alam gaib selalu bahasan yang menarik untuk didiskusikan. Keberadaannya yang dipertentangkan membuat manusia semakin penasaran. Rasa penasaran tersebut menuntun manusia untuk mencari dan terus mencari. Hingga kisah mengenai negeri gaib Paloh terkenal. Letak Negeri Paloh berada di perbatasan antara Kalimantan Barat dan Malaysia. Perbatasan berupa hutan tersebut menyimpan sebuah tempat keramat yang konon katanya hanya bisa diakses oleh orang-orang tertentu.<br />
<br />
<h2>
<b><span style="font-size: 17px;">Paloh, Negeri Gaib Di Pedalaman Hutan Kalimantan</span></b></h2>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Paloh sendiri merupakan nama sebuah kecamatan yang terletak di kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Lalu seperti apakah keangkeran negeri gaib ini? Simak terus artikel menarik tentang Paloh berikut ini.</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiI9JsDB4r5w8j9e37GUmIChfgJWFP2H3ztJ7Bt4D6XCnBRSVp88CPbi09V3F447bO_QY5yV4Us0bLtQ5Y79V1S2Gj7jvSgDhLQjJAUU3e1v-tzht3zmKlvAZ1pgOC9W3QSx1qJE6ioVo/s1600/Ilustrasi+Negeri+Gaib.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Paloh, Negeri Gaib Di Pedalaman Hutan Kalimantan" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiI9JsDB4r5w8j9e37GUmIChfgJWFP2H3ztJ7Bt4D6XCnBRSVp88CPbi09V3F447bO_QY5yV4Us0bLtQ5Y79V1S2Gj7jvSgDhLQjJAUU3e1v-tzht3zmKlvAZ1pgOC9W3QSx1qJE6ioVo/s1600/Ilustrasi+Negeri+Gaib.jpg" title="Ilustrasi Paloh, Negeri Gaib Di Pedalaman Hutan Kalimantan" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Paloh, Negeri Gaib Di Pedalaman Hutan Kalimantan</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<h3>
<b><span style="font-size: 14px;">Bermula Dari Hilangnya Sebuah Pesawat TNI AU</span></b></h3>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Cerita mistis yang menguatkan keberadaan Negeri Paloh adalah tentang sebuah pesawat TNI AU yang hilang pada tahun 70an. Pesawat ini tiba-tiba hilang tanpa jejak sewaktu melewati wilayah Negeri Paloh. Menurut penerawangan seseorang yang memiliki kekuatan spiritual, para awak dan penumpang pesawat tak meninggal. Mereka diselamatkan oleh penghuni Negeri Paloh dan menetap di sana.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZmjvKoT3ODKnys1u-Ji4dRx_3bukLS6bLZ-afeQlR-ctRKAoyvfG9nafdA3JteSn2fek5K0F1R530Arj8vx9UjzPbmrajq4YoHG1UlOGZnU_ajvnzgAtWfb9lazW9vKM1tkJpfTLhRq4/s1600/Ilustrasi+Pesawat+Jatuh+Di+Paloh.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Paloh, Negeri Gaib Di Pedalaman Hutan Kalimantan" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZmjvKoT3ODKnys1u-Ji4dRx_3bukLS6bLZ-afeQlR-ctRKAoyvfG9nafdA3JteSn2fek5K0F1R530Arj8vx9UjzPbmrajq4YoHG1UlOGZnU_ajvnzgAtWfb9lazW9vKM1tkJpfTLhRq4/s1600/Ilustrasi+Pesawat+Jatuh+Di+Paloh.jpg" title="Ilustrasi Pesawat Jatuh Di Paloh" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
Ilustrasi Pesawat Jatuh Di Paloh</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Semenjak kejadian lenyapnya pesawat milik TNI AU tersebut, makhluk halus Negeri Paloh lebih sering menampakkan diri. Terang saja hal tersebut membuat penduduk gempar. Namun, penampakkan tersebut bukan dalam bentuk yang bikin kita ambil langkah seribu. Penduduk sekitar seringkali melihat adanya sebuah kota modern yang mucul di tengah-tengah hutan belantara. Biasanya pada waktu-waktu tertentu mereka juga sering tiba-tba mendengar hiruk pikuk seperti keadaan di sebuah kota besar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<h3>
<b><span style="font-size: 14px;">Lebih Modern Dan Maju Daripada Dunia Nyata</span></b></h3>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dilihat dengan kasat mata, wilayah Negeri Paloh adalah sebuah hutan belantara. Hutan ini dijadikan tempat konservasi oleh pemerintah setempat dan dijadikan tempat wisata alam. Banyak para pecinta alam yang menghabiskan waktu dengan mengunjungi hutan ini. Suasana mistis juga menyelimuti keindahan hutan belantara ini. Beberapa penduduk setempat dan wisatawan mengaku pernah melihat penampakan sebuah kota modern muncul di tengah liarnya hutan belantara.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXs9uX_D7-i80ttNbHmqatmS4Erza6s4YyVFXGA_1eRChQxHijMorgmQDgfOyiFdqphdoMP3HBEY90FFzUpR2TEkqM_mTpZeBAmPpI9Dcp5FO_cG5hrRK9BjCoohXHV4ytOggncgVoraw/s1600/Kota+Modern+Paloh.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Paloh, Negeri Gaib Di Pedalaman Hutan Kalimantan" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXs9uX_D7-i80ttNbHmqatmS4Erza6s4YyVFXGA_1eRChQxHijMorgmQDgfOyiFdqphdoMP3HBEY90FFzUpR2TEkqM_mTpZeBAmPpI9Dcp5FO_cG5hrRK9BjCoohXHV4ytOggncgVoraw/s1600/Kota+Modern+Paloh.jpg" title="Ilustrasi Kota Modern Paloh" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
Ilustrasi Kota Modern Paloh</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Negeri gaib Paloh merupakan sebuah kota yang memiliki peradaban modern. Hal itu karena sumber daya di negeri ini mumpuni. Mereka mampu membangun dan memajukan kota. Nggak heran kalau bangunan di Negeri Paloh lebih modern ketimbang di dunia nyata. Secara konstitusional, Negeri Paloh mengusung pola kerajaan. Pemimpinnya adalah seorang pangeran bernama Sandi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kengerian Yang Muncul dari Negeri Paloh</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tak hanya penghuni Negeri Paloh saja yang mulai rajin tampil di depan penduduk sekitar. Menurut kabar, konon katanya para perawan juga banyak yang hilang karena dibawa ke Negeri Paloh untuk dikawini. Tak hanya itu saja. Desas desus hilangnya anak SD juga sering dikaitkan dengan Negeri Paloh. Banyak cerita yang menyebutkan, anak-anak ini diculik oleh penghuni Negeri Paloh. Mereka diajak bermain hingga lupa waktu.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhn3stnAgRbUVj4Gbj0egsO0zMCk_T6udHrnxLwvEnN__aYO8bEDaOPasFAP2HjCujat5KjICpL7aFraZ110B4kVy32l8z6clJ82Zx7mF02ls2tF_mnzshXJ23kpVp_iIBHK6J6MyrR-sI/s1600/Ilustrasi+Anak+Kecil+Bermain.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Paloh, Negeri Gaib Di Pedalaman Hutan Kalimantan" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhn3stnAgRbUVj4Gbj0egsO0zMCk_T6udHrnxLwvEnN__aYO8bEDaOPasFAP2HjCujat5KjICpL7aFraZ110B4kVy32l8z6clJ82Zx7mF02ls2tF_mnzshXJ23kpVp_iIBHK6J6MyrR-sI/s1600/Ilustrasi+Anak+Kecil+Bermain.jpg" title="Ilustrasi Anak Kecil Bermain" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
Ilustrasi Anak Kecil Bermain</div>
<br />
Beberapa dari anak-anak tersebut ada yang berhasil kembali atas kehendak penghuni Negeri Paloh. Namun, ada pula yang tak kembali. Mereka yang kembali ini hanya bercerita jika diajak bermain-main oleh anak-anak kecil lainnya. Anak-anak kecil atau penghuni Negeri Paloh ini disebut dengan kaum Bunian.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<h3>
<b><span style="font-size: 14px;">Ciri-Ciri Kaum Bunian, Penghuni Negeri Paloh</span></b></h3>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Penghuni Negeri Paloh ini disebut dengan kaum Bunian. Bentuk mereka hampir sama dengan manusia pada umumnya, tapi jika dilihat lebih teliti lagi ada perbedaan di area wajah. Kaum Bunian tak mempunyai garis antara hidung dan bibir. Alis mereka juga menyatu, sehingga tampak menyeramkan. Namun, kaum Bunian tak suka meneror manusia. Sebaliknya, mereka suka membantu manusia. Desas-desus yang beredar sih, mereka turut membantu dalam kerusuhan etnis di Sambas. Raja Negeri Paloh mengerahkan pasukannya untuk menghalau kedatangan etnis tertentu yang memiliki niat mengacau.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHIW7JrcBRVNEMfzOZcvmnqqo_qvn0HD7ROKN2w-xn9mhFMh5oF1cbx90FQJvcxN9QcnulyThEW2qbYCCX7UIlUw4nRRKA6Q1eglaIBAVZd6txa4p5IfDrTDyEWamHEh-Dc68W7ATQCvk/s1600/Ilustrasi+Makhluk+Gaib.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Paloh, Negeri Gaib Di Pedalaman Hutan Kalimantan" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHIW7JrcBRVNEMfzOZcvmnqqo_qvn0HD7ROKN2w-xn9mhFMh5oF1cbx90FQJvcxN9QcnulyThEW2qbYCCX7UIlUw4nRRKA6Q1eglaIBAVZd6txa4p5IfDrTDyEWamHEh-Dc68W7ATQCvk/s1600/Ilustrasi+Makhluk+Gaib.jpg" title="Ilustrasi Makhluk Gaib Di Paloh" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Ilustrasi Makhluk Gaib Di Paloh</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Meskipun mereka terkenal suka membantu, tapi kamu tetap harus waspada seandainya nanti berkunjung disana. Jangan sampai menerima ajakan untuk berkunjung ke Negeri Paloh dari kaum Bunian. Jika sampai menerima ajakan tersebut, maka kamu akan selamanya tinggal di sana.Sesuatu yang mengandung unsur mistis memang susah untuk dibuktikan. Kita hanya memiliki dua pilihan, mempercayainya atau menolaknya. Apapun pilihannya, alangkah baknya jika kita tetap saling menghormati manusia dan alam yang berada di sekitar kita.<br />
<br />
Demikianlah artikel mengenai <b><a href="http://www.tihulale.com/2017/01/negeri-gaib-di-pedalaman-hutan-kalimantan.html">Paloh, Negeri Gaib Di Pedalaman Hutan Kalimantan.</a></b> Semoga artikel mengeai <b><a href="http://www.tihulale.com/2017/01/negeri-gaib-di-pedalaman-hutan-kalimantan.html">Paloh, Negeri Gaib Di Pedalaman Hutan Kalimantan</a></b> dapat menjadi informasi yang menarik bagi anda.<br />
<br />
<b><i>Referensi :</i></b><br />
<ul>
<li><span style="font-size: x-small;"><i>http://log.viva.co.id</i></span></li>
</ul>
</div>
Anak Amalesihttp://www.blogger.com/profile/04728357998092676605noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7036620300779343056.post-31165362372462202112016-09-20T01:33:00.002+09:002019-12-27T21:26:34.854+09:00Air Belanda, Seram Utara<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrx9vlEXD2SVbHG0g4xhJQXB0_FqRBrqPfpj1vfbjkUrE_aOy9QDhwi6wsof3i5bR0ggX-M7JqJ9Qff67yrfda1w3SO33j9Vxn-AGzawwBMNwRn-QGLTEASyXx4JkOWEYTzS1YjdXaqkk/s1600/Air+Belanda+3.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Air Belanda, Seram Utara" border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrx9vlEXD2SVbHG0g4xhJQXB0_FqRBrqPfpj1vfbjkUrE_aOy9QDhwi6wsof3i5bR0ggX-M7JqJ9Qff67yrfda1w3SO33j9Vxn-AGzawwBMNwRn-QGLTEASyXx4JkOWEYTzS1YjdXaqkk/s320/Air+Belanda+3.jpg" title="Air Belanda, Seram Utara" width="307" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Air Belanda, Seram Utara.</b> Sekilas akan terdengar asing, namun tempat ini sangat menarik untuk dikunjungi. Untuk menuju Air Belanda, anda dapat berangkat melalui Negeri Sawai dengan menggunakan perahu motor dengan perjalanan kurang lebih sekitar 15-20 menit saja karena jaraknya yang cukup dekat. Air Belanda tidak dapat dicapai melalui perjalanan darat karena berada di bagian pesisir yang dikelilingi hutan serta tebing-tebing berbatu. Air Belanda memiliki pasir berwarna putih yang berkilauan dan menawan.<br />
<br /></div>
<h2 style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 18px;">Air Belanda, Seram Utara</span></b></h2>
<div style="text-align: justify;">
Keindahan Air Belanda tidak hanya terlihat dari warna air yang jernih dan pasir yang berwarna putih karena air yang jernih ini juga begitu menyegarkan serta pasir putihnya sangat lembut. Awalnya Air Belanda ini adalah hutan lebat yang wilayahnya langsung tersambung dengan deretan tebing pegunungan pulau Seram. Dari dalam hutan tersebut mengalirlah sebuah sungai yang membelah pantai kecil ini menjadi dua bagian. Air sungai tawar inilah yang menjadi nama tempat ini, Air Belanda.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<a class="sb" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhms4SVBGkytQV_jNfzznx8ozi6FAx1W_kRxVKaxjJkwNg38GlepBKVMkIPEBBsJT6fAxHe2gFVPqMtXA-MUYX4utE4cqiZqdVLmCtKb3H38KuID_wcOkPj2J37FUVt20JlcqK5j0gigVs/s1600/Air+Belanda.jpg" title="Air Belanda, Seram Utara"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhms4SVBGkytQV_jNfzznx8ozi6FAx1W_kRxVKaxjJkwNg38GlepBKVMkIPEBBsJT6fAxHe2gFVPqMtXA-MUYX4utE4cqiZqdVLmCtKb3H38KuID_wcOkPj2J37FUVt20JlcqK5j0gigVs/s1600/Air+Belanda.jpg" /></a>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Air Belanda, Seram Utara</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Air Belanda, sesuai dengan namanya tentu tempat ini memiliki kisah yang berhubungan dengan bangsa Belanda. Konon pada masa dimana Belanda menguasai wilayah Maluku, mata air dan sungai ini ditemukan oleh para serdadu Belanda. Mereka seringkali menggunakan tempat ini sebagai tempat untuk mandi dan melepas lelah. Air sungai yang berasal dari sebuah mata air tawar di tepian pantai ini memang sangat menyegarkan. Bahkan, air sungai ini aman untuk diminum karena murni langsung dari sumbernya dan tidak terkontaminasi dengan apapun. Inilah alasan mengapa para serdadu Belanda di masa lampau sangat menyukai mata air ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a class="sb" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNv-0uWxEDz6APiQT5SxGolPQ-AkZ182-AkFJac71BfD0DoVKMVHbMTJJyPea2tMCyP9uzEAp3tTQvKoAKIlC-YbRixZ0Nwrpk_JR-34jLMkpbga1d_g9Zjtc83q4Rv_Crf3rLGHGxUfk/s1600/Air+Belanda+2.jpg" title="Air Belanda, Seram Utara"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNv-0uWxEDz6APiQT5SxGolPQ-AkZ182-AkFJac71BfD0DoVKMVHbMTJJyPea2tMCyP9uzEAp3tTQvKoAKIlC-YbRixZ0Nwrpk_JR-34jLMkpbga1d_g9Zjtc83q4Rv_Crf3rLGHGxUfk/s1600/Air+Belanda+2.jpg" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Air Belanda, Seram Utara</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Satu hal yang menarik di tempat ini adalah air asin dari lautan dapat berbaur dengan air tawar dari aliran sungai. Ada suatu titik dimana keduanya bercampur dan memunculkan fenomena unik yang tidak banyak ditemui di wilayah pesisir. Tidak hanya dari rasa tawar dan asin, suhu air laut yang hangat dan air sungai yang dingin pun bercampur pada satu titik dan menghasilkan paduan yang begitu unik. Tak jauh dari lokasi Air Belanda, terdapat sebuah warung milik warga setempat yang dapat digunakan untuk membeli air minum bila nantinya anda berkunjung kesini.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a class="sb" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrx9vlEXD2SVbHG0g4xhJQXB0_FqRBrqPfpj1vfbjkUrE_aOy9QDhwi6wsof3i5bR0ggX-M7JqJ9Qff67yrfda1w3SO33j9Vxn-AGzawwBMNwRn-QGLTEASyXx4JkOWEYTzS1YjdXaqkk/s1600/Air+Belanda+3.jpg" title="Air Belanda, Seram Utara"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrx9vlEXD2SVbHG0g4xhJQXB0_FqRBrqPfpj1vfbjkUrE_aOy9QDhwi6wsof3i5bR0ggX-M7JqJ9Qff67yrfda1w3SO33j9Vxn-AGzawwBMNwRn-QGLTEASyXx4JkOWEYTzS1YjdXaqkk/s1600/Air+Belanda+3.jpg" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Air Belanda, Seram Utara</div>
</div>
Anak Amalesihttp://www.blogger.com/profile/04728357998092676605noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7036620300779343056.post-10010303508390035002016-09-19T18:22:00.005+09:002019-12-27T21:26:34.395+09:00Pantai Bobale, Pulau Bobale<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIn0nxbXjTr0MngyOLlYgchy_LJkDf79qKzwodgCJOCl26NY_7M6yxKgk4y7BYNdA4oUyEygUODgKrDqelBUaG2EbulfmyVvU6emy_HnTVxBJEFbyiY9AggjuSf6ZYybb4Xi2l8a2fwt4/s1600/Bawah+Laut%252C+Bobale.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Pantai Bobale, Pulau Bobale" border="0" height="223" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIn0nxbXjTr0MngyOLlYgchy_LJkDf79qKzwodgCJOCl26NY_7M6yxKgk4y7BYNdA4oUyEygUODgKrDqelBUaG2EbulfmyVvU6emy_HnTVxBJEFbyiY9AggjuSf6ZYybb4Xi2l8a2fwt4/s400/Bawah+Laut%252C+Bobale.jpg" title="Pantai Bobale, Pulau Bobale" width="303" /></a></div>
<b>Pantai Bobale, Pulau Bobale.</b> Wilayah Maluku memang tak akan pernah terlepas dari keindahan, terutama Pantai. Di wilayah Maluku terdapat berbagai macam Pantai yang Indah. Seperti diantaranya, Pantai Bobale yaitu salah satu Objek Wisata yang berada di Pulau Bobale, Wilayah Kao, Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara. Pulau Bobale adalah sebuah pulau kecil berpenghuni yang terletak hanya beberapa menit di depan desa Daru. Jauh sebelumnya, Pantai Bobale dengan hamparan pasir putih halus dan gradasi warna laut yang menawan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h2 style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 18px;">Pantai Bobale, Pulau Bobale</span></b></h2>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Pulau Bobale terletak di sebelah timur desa Daru. Desa Daru di wilayah Kao (±57 Km selatan Tobelo) merupakan akses masuk ke Pulau Bobale. Dari pelabuhan Daru, Pulau Bobale dapat ditempuh hanya sekitar ±20 menit dengan menggunakan perahu ketinting dengan harga yang terjangkau. Pulau Bobale memiliki pantai dengan pasir putih dan bersih. Perairan yang ada di sekitar pantai berwarna biru kehijauan dengan air yang sebening kaca. Kawasan hutan yang masih alami, yang ditumbuhi berbagai macam tumbuhan dan pepohonan, menjadikan suasana pantai ini sangat sejuk di tengah terik matahari. Arus air di pantai ini juga sangat tenang, sehingga aman untuk berenang, snorkeling, dan diving. Maka tak heran jika para wisatawan betah berlama-lama berada di Pulau Bobale. Suasana pantainya saja sudah begitu menarik, apalagi bawah lautnya, pasti lebih menarik. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a class="sb" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgPEikaszzYnT3AicMP3OYGFTjURHJkMwtteB2EitSs3N_S9PkEgOJbgrxySMQu0Jn-wm0wZr0BQMgxlMwxG_WeyOJVTIc1wNG_k-JkrTz37VXkx69YzJQDoGPv9dYEWoQIbnHNTQH6kE/s1600/Pulau+Bobale.jpg" title="Pantai Bobale, Pulau Bobale"><img alt="Pantai Bobale, Pulau Bobale" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgPEikaszzYnT3AicMP3OYGFTjURHJkMwtteB2EitSs3N_S9PkEgOJbgrxySMQu0Jn-wm0wZr0BQMgxlMwxG_WeyOJVTIc1wNG_k-JkrTz37VXkx69YzJQDoGPv9dYEWoQIbnHNTQH6kE/s1600/Pulau+Bobale.jpg" title="Pantai Bobale, Pulau Bobale" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Pantai Bobale</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Anda dapat melakukan penyelaman untuk melihat aktivitas yang ada di alam bawah laut Pulau bobale ini. Tidak perlu menyelam terlalu dalam, karena pada kedalaman 2 hingga 10 meter anda sudah dapat melihat berbagai macam terumbu karang yang berwarna warni, melenggak-lenggok dengan hiasan ikan-ikan kecil yang berenang diantara terumbu karang tersebut. Sungguh merupakan surga taman bawah laut. Ada lebih dari tiga titik penyelaman yang ada di Pulau Bobale ini, sehingga anda bisa dengan leluasa memilih lokasi mana saja yang pantas untuk anda selami, atau anda juga dapat mengunjungi semua titik penyelaman yang ada, karena setiap titik memiliki jenis terumbu karang dan hewan laut yang berbeda-beda.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a class="sb" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPOVcC1EK9RVy6_k0NAnd8GabrSmukNA8OJa7daF8vOJQwAU_2anddUeG8ji_jwvruXoiwh3-TKwP6cuQMy2ha-2EdZttP2sSEVIQUS829Am6aa4V1HjyIl6dWSxgiQfDmo4CqsWjEgh4/s1600/Pantai+Bobale.jpg" title="Pantai Bobale, Pulau Bobale"><img alt="Pantai Bobale, Pulau Bobale" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPOVcC1EK9RVy6_k0NAnd8GabrSmukNA8OJa7daF8vOJQwAU_2anddUeG8ji_jwvruXoiwh3-TKwP6cuQMy2ha-2EdZttP2sSEVIQUS829Am6aa4V1HjyIl6dWSxgiQfDmo4CqsWjEgh4/s1600/Pantai+Bobale.jpg" title="Pantai Bobale, Pulau Bobale" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Pantai Bobale</div>
<div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Pulau Bobale juga terkenal sebagai penghasil mutiara. Selain itu, juga terdapat pengrajin yang telah bertahun-tahun mengembangkan kerajinan cangkang mutiara. Ngoco adalah sebutan untuk Cangkang Mutiara. Dari rumah mutiara inilah berbagai bandul kalung dan anting dibuat. Cangkang ini didapat oleh pengrajin dengan memesan dari anak-anak muda di sekitar desanya, yang biasa menyelam untuk mengambil mutiara-mutiara di dasar laut sekitar Pulau Bobale hingga kedalamannya 10-40 meter dari permukaan laut.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<h3 style="clear: both; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 16px;">Peninggalan Jepang Semasa Perang Dunia II</span></b></h3>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Di pulau Bobale juga terdapat sisa-sisa peninggalan Jepang semasa Perang Dunia II. Bunker 3 ruangan berukuran sedang yang terletak di tebing pantai dapat anda kunjungi pada saat arus laut tenang.</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a class="sb" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmgox71izuk50V2Xf-gxprHQuiZVqZARfTaVmdugXbOJT0LlXQ1D0PJUg2LmeWG3XjKuIWJxlA_JnWVM8kN6Us2OZCObltpVz-cDegvHRulI9wUAxl-HqBbi0ZuKzG-bfcU5499GQnOlE/s1600/Bunker+Peninggalan+Jepang.jpg" title="Bunker Peninggalan Jepang Di Pulau Bobale"><img alt="Bunker Peninggalan Jepang Di Pulau Bobale" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmgox71izuk50V2Xf-gxprHQuiZVqZARfTaVmdugXbOJT0LlXQ1D0PJUg2LmeWG3XjKuIWJxlA_JnWVM8kN6Us2OZCObltpVz-cDegvHRulI9wUAxl-HqBbi0ZuKzG-bfcU5499GQnOlE/s1600/Bunker+Peninggalan+Jepang.jpg" title="Bunker Peninggalan Jepang" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Bunker Peninggalan Jepang</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhocTqMP4LBijpnJVMIAGeu52X7wmzVGdtvGc-0ca3fUYxcCApvVbwVz1mjB5Oq_uJ6fUZCGtEqDCQKX9KvHWQPxWEIcrEmiXgHN4oP-Sr9oScp-kO2EWkhsAy1Mlq-QZTVNvYzWumrHb0/s1600/Ruangan+Bunker+Peninggalan+Jepang.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Bunker Peninggalan Jepang Di Pulau Bobale" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhocTqMP4LBijpnJVMIAGeu52X7wmzVGdtvGc-0ca3fUYxcCApvVbwVz1mjB5Oq_uJ6fUZCGtEqDCQKX9KvHWQPxWEIcrEmiXgHN4oP-Sr9oScp-kO2EWkhsAy1Mlq-QZTVNvYzWumrHb0/s1600/Ruangan+Bunker+Peninggalan+Jepang.jpg" title="Bunker Peninggalan Jepang" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Bunker Peninggalan Jepang</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6bNeLD-8GdBXj0j2IKIkATMKSTDEj1_QV_-bwLeRNp_vasYN2uHqdh-p1-Q4F3T7HG8iGlapVn47i8aqcOJh5duOTgfrlRggJcD6oMV9xd4tpAMihCvokU7iigPu0wPZnQF9wglVKPm0/s1600/Bunker+Jepang.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Pantai Bobale, Pulau Bobale" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6bNeLD-8GdBXj0j2IKIkATMKSTDEj1_QV_-bwLeRNp_vasYN2uHqdh-p1-Q4F3T7HG8iGlapVn47i8aqcOJh5duOTgfrlRggJcD6oMV9xd4tpAMihCvokU7iigPu0wPZnQF9wglVKPm0/s1600/Bunker+Jepang.jpg" title="Bunker Peninggalan Jepang" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Bunker Peninggalan Jepang</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Setelah melihat-lihat gambar diatas, tentu anda akan mengatakan kalau Pantai Bobale yang terletak di Pulau Bobale ini sangat menarik untuk dikunjungi.</div>
</div>
Anak Amalesihttp://www.blogger.com/profile/04728357998092676605noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7036620300779343056.post-4935013971127711342016-09-19T17:11:00.003+09:002019-12-27T21:26:35.314+09:00Orang Maluku Dan Suku Yahudi (Israel)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrF3Y077TSXD3AqSyzLMp1auAIdX0KZHzwtxuy-DfwCSU-OnmfdMShyDYEF8OCb7iEHbtBN2eH0nIGhyphenhyphenz3aS-F7PTg63C5DRT3GcUA13tTf_CbzGJfK_GmchhTII6gYW_si4RVmgEibm8/s1600/Israel.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Orang Maluku Dan Suku Yahudi (Israel)" border="0" height="224" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrF3Y077TSXD3AqSyzLMp1auAIdX0KZHzwtxuy-DfwCSU-OnmfdMShyDYEF8OCb7iEHbtBN2eH0nIGhyphenhyphenz3aS-F7PTg63C5DRT3GcUA13tTf_CbzGJfK_GmchhTII6gYW_si4RVmgEibm8/s320/Israel.jpg" title="Bendera Israel | Orang Maluku Dan Suku Yahudi (Israel)" width="306" /></a></div>
<b><a href="http://www.tihulale.com/2016/09/maluku-dan-suku-yahudi-israel.html">Maluku Dan Suku Yahudi (Israel).</a></b> Seorang penulis buku yaitu Rabbi Resley dalam bukunya yang berjudul <b><i>"Pintu Gerbang Emas Israel Yang Tertinggal di Indonesia"</i></b> mengungkapkan tentang keberadaan orang Israel di Maluku, yang dimulai dari penelitian Rabbi Resley mengenai asal-usul nenek moyang beliau, yaitu penduduk awal Pulau S’rua yang merupakan salah satu dari tiga pulau yakni Kepulauan Teon, Nila serta S’rua (TNS) dan penelitian tersebut kemudian meluas sampai dikaitkan (dihubungkan) dengan kebudayaan-kebudayaan di Maluku secara keseluruhan.<br />
<br />
<h2 style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 18px;">Orang Maluku Dan Suku Yahudi (Israel)</span></h2>
<div>
<div>
Rabbi Resley mengungkapkan bahwa umat Kristiani Maluku yang selama ini menyebut diri mereka dengan sebutan Israel tanpa rasa takut, menggunakan simbol-simbol Israel, cenderung bertingkah laku seperti orang Israel dan membela Israel mati-matian tersebut bukanlah sekedar fanatisme iman mereka semata, namun juga timbul karena dorongan dari dalam hati mereka yang disebabkan karena berdasarkan hasil penelitian Rabbi Resley, ditemukan cukup banyak persamaan.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Persamaan tersebut antara lain bahasa, adat-istiadat (kebudayaan) serta peninggalan orang Maluku yang memiliki kemiripan dengan suku bangsa Yahudi atau dengan kata lain, nenek moyang orang Maluku adalah bangsa Yahudi. Rabbi Resley mengatakan bahwa jauh sebelum bangsa Arab mengenal Maluku pada pertengahan abad 14 dan bangsa Eropa mengenal Maluku pada awal abad ke-15, telah ada bangsa-bangsa lain yang lebih dahulu mengenal Maluku, termasuk bangsa China dan orang Israel masuk ke Maluku melalui India dan China.</div>
</div>
<div>
<div style="font-size: medium;">
<span style="font-size: 18px;"><br /></span></div>
<span style="font-size: 18px;">
</span></div>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2tpnTTwU93TNslHg4HZr0RbdTyr5JzcVIea9ss2H4xyi-vH8dOzUCyecXgJr6lsGLh5sDf13JAaXJIIutekEEf3qfZBHnBQnL9mq-dqvsnvACFz7PEo6H3Tv-cQ0EDPPTjRPtd4-ZPhc/s1600/Pintu+Gerbang+Emas+Israel.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Orang Maluku Dan Suku Yahudi (Israel)" border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2tpnTTwU93TNslHg4HZr0RbdTyr5JzcVIea9ss2H4xyi-vH8dOzUCyecXgJr6lsGLh5sDf13JAaXJIIutekEEf3qfZBHnBQnL9mq-dqvsnvACFz7PEo6H3Tv-cQ0EDPPTjRPtd4-ZPhc/s400/Pintu+Gerbang+Emas+Israel.jpg" title="Buku Pintu Gerbang Emas Israel | Orang Maluku Dan Suku Yahudi (Israel)" width="270" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Buku Pintu Gerbang Emas Israel</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada tahun 605 SM Kerajaan Yehuda yang terdiri dari 2 suku Yahudi ditaklukkan dan diangkut ke pembuangan di daerah Media dan Persia (Irak dan Iran) yang kekuasaannya meliputi Etiopia (Afrika) sampai ke India setelah Kerajaan Israel yang terdiri dari 10 suku Yahudi telah lebih dahulu diangkut oleh bangsa Asyur sejak tahun 722 SM dan diserahkan ke berbagai bangsa di daerah kekuasaan Asyur. Saat bangsa Romawi menjajah Palestina dan Asia Tengah sejak tahun 63 SM sampai munculnya agama Kristen pada abad 1 Masehi, jalan-jalan raya dibangun sehingga memungkinkan bagi seseorang untuk mencapai seluruh bagian kerajaan tersebut dengan mudah dan orang Israel tersebar hampir di semua kota dalam wilayah kekaisaran Romawi sebagai pedagang, dimana saat itu terjadi hubungan dagang yang sangat baik antara dunia barat (Roma) dengan dunia timur (China).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saat menjadi bagian dari kekaisaran Romawi, para pedagang Israel tiba di Maluku bersama para pedagang bangsa China sebagai mitra dagang kekaisaran Romawi saat itu dan diperkuat dengan bukti bahwa pada abad pertama Masehi rempah-rempah dari Maluku pernah dijual di Yerusalem dan pada tahun 33 Masehi, beberapa orang wanita Yahudi, yaitu Maria Magdalena dan teman-temannya membeli rempah-rempah di pasar Yerusalem untuk mengawetkan jenazah Yesus Kristus (Yesyua Hamasyiakh), sebagaimana tertulis dalam Markus 16:1. Setelah itu, para pedagang Israel datang sendiri ke Maluku setelah mengetahui jalan ke sana dari para pedagang China.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKlmBoGE63gAH0xOlfTUPhNMC0R56V1tx95rVGorI_L0R1Ht8pPvC5y-gOYPC_29ZPsnZRsOfT8olw6GCOSkjL8RwUch-i_eRp2lYwwqDIShGZ7R_jFsIeF-PrhAglZFjFeydSyC0Wt9Q/s1600/Kota+Ambon.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Orang Maluku Dan Suku Yahudi (Israel)" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKlmBoGE63gAH0xOlfTUPhNMC0R56V1tx95rVGorI_L0R1Ht8pPvC5y-gOYPC_29ZPsnZRsOfT8olw6GCOSkjL8RwUch-i_eRp2lYwwqDIShGZ7R_jFsIeF-PrhAglZFjFeydSyC0Wt9Q/s1600/Kota+Ambon.jpg" title="Ambon, Maluku | Orang Maluku Dan Suku Yahudi (Israel)" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Ambon, Maluku</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
Dalam buku Sejarah Maluku halaman 19 ditulis bahwa kata Maluku berasal dari kata "Maloko" yang merupakan sebutan gelar bagi Kalano (kepala daerah) yang berasal dari bahasa Ibrani, dimana sebutan bagi raja dalam bahasa Ibrani adalah "Melek" atau "Melekh" dan sebutan dalam bahasa Ibrani yang lebih kuno adalah "Maliki" (EKAMK II hal. 292), sehingga dalam Tambo Dinasti Tang di China tahun 618-906, Maluku tercatat sebagai "Miliku", yaitu suatu daerah yang dipakai sebagai patokan penentuan arah ke kerajaan "Holing" (Kalingga) yang ada di sebelah barat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kata lain yang mirip dengan "Maloko" adalah "Molokh" yang merupakan ilah yang disembah bani Amon, dimana dalam bahasa Ibrani nama tersebut disebut "Molek" dan dalam kitab suci Perjanjian Lama, "Molek" umumnya memiliki kata sandang, sebagaimana tertulis dalam Imamat 18:21; 20:2-5, 2 Raja-raja 23:10 dan Yeremia 32:35. Kata "Molokh" dalam ayat-ayat tersebut menyiratkan bahwa kata tersebut mungkin merupakan kata umum bagi orang yang memerintah (EKAMK II hal. 93) dan hal tersebut berarti gelar "Maloko" yang dikenakan bagi seorang Kalano tersebut berasal dari budaya serta bahasa Ibrani dan kata "Molekh" atau "Moloch" dalam bahasa Ibrani berarti raja. "Maloko" kemudian disebut "Maluku" atau "Molokhus" dan arti kepulauan Maluku sebenarnya ialah kepulauan raja-raja.</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgL2JB9JOPPPjB5yzc-Gz8F6tzwZaZ7rdE6qFMrdRmjdhO3XCmC_VKAap4FUjVa-_PTnTwr1-hBFQXNBaZEwKcL3TOrhXzfxY3n5cCaLtO-M-g3UoIfUiO0AnBWxKfwH4Jkb8NwNSB9hcc/s1600/Pantai+Ora%252C+Maluku.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Orang Maluku Dan Suku Yahudi (Israel)" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgL2JB9JOPPPjB5yzc-Gz8F6tzwZaZ7rdE6qFMrdRmjdhO3XCmC_VKAap4FUjVa-_PTnTwr1-hBFQXNBaZEwKcL3TOrhXzfxY3n5cCaLtO-M-g3UoIfUiO0AnBWxKfwH4Jkb8NwNSB9hcc/s1600/Pantai+Ora%252C+Maluku.jpg" title="Pantai Ora, Maluku | Orang Maluku Dan Suku Yahudi (Israel)" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Pantai Ora, Maluku</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<div style="text-align: justify;">
Rabbi Resley selanjutnya juga mengungkapkan bahwa kata "Alifuru" yang merupakan sebutan bagi orang yang pertama kali mendiami Maluku bukan berasal dari bahasa Arab (Alif), sebab jauh sebelum budaya Arab dan agama Islam masuk ke Maluku pada pertengahan abad 14, sudah ada bangsa yang mendiami kepulauan Maluku yang tersebar dari Nusa Ina dan Halmahera yang disebut oleh Antropolog AH Keane, FJP Sachese dan OD Tauren dengan sebutan suku bangsa "Alfuros". Kata "Alfuros" tersebut sangatlah tidak mungkin diambil dari kata "Alifuru", meski kata tersebut mengacu kepada pengertian manusia mula-mula, karena bila kata "Alifuru" tersebut dikaitkan dengan kata "Maloko", "Baeleu" dan "Seniri" serta budaya kepala suku, yaitu "Alluf", sangatlah tidak cocok.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kata "Alif" muncul setelah masuknya bangsa Arab ke Maluku, namun kata "Alfuros" mengacu kepada nama suku bangsa yang telah ditemukan oleh para ahli, yaitu "ALUNE" yang ada, baik di Nusa Ina (Seram) dan Halmahera yang memiliki budaya atau sistem pemerintahan "ALLUF", dimana kepemimpinan berada di tangan kepala kaum atau kepala suku dan budaya tersebut pada awalnya diterapkan oleh bangsa Edom yang merupakan keturunan Esau, saudara Yakub (Israel) dan anak Ishak dan di Maluku disebut mata rumah (kepala kaum), kepala Soa dan kepala suku.</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCGU-SkPuvuWsDtb1mjRJeY4xg1_3YcJcxPerryyHTQQ-dJ3wg5YAY_36-h1G1QWfYkHxEiWypZDJYjI6ViNL5tO0lwtqBJ3om3KQrsZYLY5mvIuQFyLjb1uw-lHz9sJZlrJmnAx1P5K8/s1600/Karpan%252C+Maluku+%2521.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Orang Maluku Dan Suku Yahudi (Israel)" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCGU-SkPuvuWsDtb1mjRJeY4xg1_3YcJcxPerryyHTQQ-dJ3wg5YAY_36-h1G1QWfYkHxEiWypZDJYjI6ViNL5tO0lwtqBJ3om3KQrsZYLY5mvIuQFyLjb1uw-lHz9sJZlrJmnAx1P5K8/s1600/Karpan%252C+Maluku+%2521.jpg" title="Karpan, Maluku | Orang Maluku Dan Suku Yahudi (Israel)" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Karpan, Maluku</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kata "Alluf" dalam bahasa Ibrani berarti : </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Panglima atau pemimpin (Kamus Singkat Ibrani-Indonesia hal. 11) </li>
<li>Kepala-kepala kaum di Edom yang di kemudian hari disebut raja, sebagaimana tertulis dalam Kejadian 36:19, 31.</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Pada bagian akhir dari buku <b>"Pintu Gerbang Emas Israel Yang Tertinggal di Indonesia"</b>, Rabbi Resley juga mengungkapkan bahwa mayoritas orang Maluku merupakan keturunan dari suku Gad, yaitu suku Israel yang telah disangka hilang serta tidak dapat ditemukan lagi dan suku Gad juga merupakan satu-satunya suku yang tidak memiliki perwakilan di Israel saat ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Terbukanya pintu gerbang emas (golden gate) serta terpenuhinya nubuat kedatangan Yesus Kristus (Yesyua Hamasyiakh) yang kedua kali untuk memerintah dunia dari Yerusalem hanya dapat terpenuhi jika kedua belas suku telah berkumpul di tanah Sion (Israel), termasuk suku Gad, yang diistilahkan Rabbi Resley dengan sebutan Yahudi Alfuros yang menyebar ke bagian barat, menyinggahi pulau Rote dan menetap di Rote bagian timur (di suatu daerah yang dinamai Beluba) dan di bagian barat daya. <b><i>(Tulisan Ini Merupakan Kutipan Dari Rudy Haryanto, Indonesia Hebat).</i></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>REFERENSI</b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li><span style="font-size: x-small;">http://www.indonesiahebat.asia/2015/06/maluku-dan-suku-yahudi-yang-terhilang.html</span></li>
</ul>
Anak Amalesihttp://www.blogger.com/profile/04728357998092676605noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7036620300779343056.post-10956694947739307302016-04-07T16:52:00.000+09:002020-01-06T12:37:00.692+09:00Batu Malin Kudang, Padang<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvAQBZ_6Qg_grJVrVrV3SvEo5ICAm_XMmHstW6V14oKUa5n8QPnK1NZDKMmnZODpjfqY7rLsF8WgLWxXcvzvANNe_fGociHGaeNImm_FfDOocyHafT5-Vh254pXcHLl5VQglYAK9JC-go/s1600/Batu+Malin+Kundang+Padang.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Batu Malin Kundang, Padang" border="0" height="162" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvAQBZ_6Qg_grJVrVrV3SvEo5ICAm_XMmHstW6V14oKUa5n8QPnK1NZDKMmnZODpjfqY7rLsF8WgLWxXcvzvANNe_fGociHGaeNImm_FfDOocyHafT5-Vh254pXcHLl5VQglYAK9JC-go/s320/Batu+Malin+Kundang+Padang.jpg" title="Batu Malin Kundang" width="223" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Batu Malin Kudang, Padang. </b>Malin Kundang tentu tidak asing lagi di telinga kita, karena merupakan tokoh dongeng yang sering diceritakan oleh ayah dan ibu pada waktu kita masih kecil agar tidak durhaka. Singkat cerita, dongeng ini menceritakan seorang anak bersama ibunya yang mencari kayu bakar di hutan untuk meneruskan hidup mereka yang susah. Kemudian karena ingin membantu ibunya, ia merantau hingga menjadi kaya raya. Sayangnya setelah menjadi kaya, ia berubah menjadi anak durhaka dan menyangkal ibunya sehingga dikutuk oleh ibunya dan berubah menjadi batu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<h3>
<b><span style="font-size: 18px;">Batu Malin Kudang, Padang</span></b></h3>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Bagi sebagian besar orang, cerita Malin Kundang hanyalah sekedar dongeng belaka, akan tetapi tahukah anda bahwa ini adalah kisah nyata seperti halnya kisah tangkuban perahu. hal ini dibuktikan dengan ditemukannya Batu Malin Kundang yang berada di daerah Padang, Sumatera Barat. Seperti inilah Batu Malin Kundang yang terbentuk secara natural (alamiah) dan bukan hasil buatan manusia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJW7a5tGs0KU7teDo33CD1cEGEG53f6dmF8jPcYFJZb57kVm5sj-zPZLpDBx3IfT4QXNYWiLJNLBFerFTkTkgPauWXxlhyToxFz2FaIblfkVz5lIvIBQNRFUbV3Uoq22132xhlNmcuCUE/s1600/Batu+Malin+Kundang.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Batu Malin Kundang, Padang" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJW7a5tGs0KU7teDo33CD1cEGEG53f6dmF8jPcYFJZb57kVm5sj-zPZLpDBx3IfT4QXNYWiLJNLBFerFTkTkgPauWXxlhyToxFz2FaIblfkVz5lIvIBQNRFUbV3Uoq22132xhlNmcuCUE/s1600/Batu+Malin+Kundang.jpg" title="Batu Malin Kundang" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Batu Malin Kundang, Padang</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain itu, tidak jauh dari Batu Malin Kundang terdapat bebatuan-bebatuan besar yang tersebar yang diperkirakan adalah kapal besar milik Malin Kundang yang juga berubah menjadi batu. Hal ini akan dapat terlihat jelas jika anda mengunjungi lokasi batu Malin Kundang. Secara geografis Batu Malin Kundang terletak di daerah Pantai Air Manis, Kelurahan Aie Mani, Kecamatan Padang Selatan, Padang, Provinsi Sumatera Barat. Banyak orang yang meyakini bahwa Batu Malin Kundang ini merupakan kisah nyata yang terjadi di zaman dahulu.</div>
Anak Amalesihttp://www.blogger.com/profile/04728357998092676605noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7036620300779343056.post-2853605129254535682016-04-07T16:03:00.000+09:002016-04-10T14:03:37.318+09:00Gua Hawang, Gua Keramat Maluku Tenggara<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJpXAyN4xSfY4XvfuHLLmaT63fWJJJ3o9yzEPle6PUSI0bI6dfaDvMOQQqfYpMmJK1T_c_9IKTgHrc_vRCtykv61KO2jMoH1PqTR7GOx20c-FKgYNzrVJC7GLM-wiGMTMCdP9_eIiaW3g/s1600/Goa+Hawang.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Gua Hawang, Gua Keramat Maluku Tenggara" border="0" height="222" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJpXAyN4xSfY4XvfuHLLmaT63fWJJJ3o9yzEPle6PUSI0bI6dfaDvMOQQqfYpMmJK1T_c_9IKTgHrc_vRCtykv61KO2jMoH1PqTR7GOx20c-FKgYNzrVJC7GLM-wiGMTMCdP9_eIiaW3g/s320/Goa+Hawang.jpg" title="Gua Hawang, Gua Keramat Maluku Tenggara" width="304" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Gua Hawang, Gua Keramat Maluku Tenggara.</b> Gua Hawang adalah salah satu Gua yang terdapat di daerah Kei Kecil, Kepulauan Kei, Maluku Tenggara. Lebih tepatnya Gua Hawang terdapat di Negeri (desa) Letvuan sekitar ±15 km dari Tual. Gua Hawang merupakan sebuah kolam air tawar yang dalam dan sangat indah dengan pantulan sinar matahari. Menurut cerita masyarakat setempat, kolam di Gua Hawang terhubung dengan mata air Evu melalui sungai bawah tanah. Gua Hawang terdiri dari dua Gua yang dihubungkan oleh sungai bawah tanah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h3 style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 18px;">Gua Hawang, Gua Keramat Maluku Tenggara</span></b></h3>
<div>
<span style="text-align: justify;">Berikut ini adalah pemandangan air jernih yang terdapat di dalam Gua Hawang. Tak heran jika Gua hawang begitu diminati oleh para wisatawan yang datang berkunjung.</span></div>
<div>
<span style="text-align: justify;"><br /></span></div>
<div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimhmH5FpgEnvJVmoyRLJ2ryKJq7sCdz6h5kTT3cHDYzOFWNvE8ifWQZmc0BJmy9e1BBMqDVjeMDbWJO1bCxwzIPTRovIqzqxLA7NgcnOqyRMaYD8nk9bNQOIAOCUiNupMwYteb9bBTZys/s1600/Gua+Hawang.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Gua Hawang, Gua Keramat Maluku Tenggara" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimhmH5FpgEnvJVmoyRLJ2ryKJq7sCdz6h5kTT3cHDYzOFWNvE8ifWQZmc0BJmy9e1BBMqDVjeMDbWJO1bCxwzIPTRovIqzqxLA7NgcnOqyRMaYD8nk9bNQOIAOCUiNupMwYteb9bBTZys/s1600/Gua+Hawang.jpg" title="Gua Hawang Yang Berair Jernih" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Gua Hawang Yang Berair Jernih</div>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Gua Hawang ini memiliki air yang jernih sehingga batu-batu yang ada di permukaan dapat dilihat dengan jelas. Gua ini disebut Gua Keramat Maluku Tenggara karena dianggap keramat, mistis dan melegenda, sehingga para wisatawan tertarik untuk mengunjungi tempat ini. Sebagai salah satu objek wisata alam, Gua yang dikelilingi oleh hutan ini menawarkan keindahan di dalamnya. Gua Hawang terhubung dengan mata air Evu melalui sungai bawah tanah. Mata air Evu adalah mata air yang terbesar di Kepulauan Kei. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIg_vFkc8K32bCX1pmsHrw62BE874zyQraekqSa_3Q7-gmJDW4pNUnm12nlJqxIKWxB0-3lOSJ8945rypHGo6jNOB_ZZTjZbp6nTMo1M9dj2uktrYATVZviZp7tUNuh1fDEAHJODFlw9Q/s1600/Goa+Hawang+2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Gua Hawang, Gua Keramat Maluku Tenggara" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIg_vFkc8K32bCX1pmsHrw62BE874zyQraekqSa_3Q7-gmJDW4pNUnm12nlJqxIKWxB0-3lOSJ8945rypHGo6jNOB_ZZTjZbp6nTMo1M9dj2uktrYATVZviZp7tUNuh1fDEAHJODFlw9Q/s1600/Goa+Hawang+2.jpg" title="Berendam Menikmati Gua Hawang" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Berendam Menikmati Gua Hawang</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<h3 style="clear: both; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 16px;">Sejarah Terbentuknya Gua Hawang</span></b></h3>
<div style="text-align: justify;">
Gua Hawang ini masih misteri, hingga saat ini tak seorangpun yang tahu kapan Gua Hawang ini ditemukan. Namun, menurut cerita penduduk setempat, gua ini ditemukan oleh tetua sejak lama. Jika anda masuk di dalam Gua Hawang, anda akan melihat batu yang melambangkan seorang pria memegang tombak bersama kedua ekor anjingnya. Hal ini didasarkan pada kepercayaan masyarakat setempat bahwa Gua Hawang merupakan tempat dimana seorang pemburu dan kedua ekor anjingnya dikutuk menjadi batu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 16px;"><br /></span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiglBiw2RntMGXhc91Ife2iKGiNqTMmvtR-yCDJjvZQusZWNgX9CSgux_CAs64drjxkoI2tlnrkgFFbhKSZsHvKlncT-F_pY6N_YL9h-v7Ll8iFtCMg7HqfTpiSg8PmfAJWesbdESi8ORE/s1600/Gua+Hawang+3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Gua Hawang, Gua Keramat Maluku Tenggara" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiglBiw2RntMGXhc91Ife2iKGiNqTMmvtR-yCDJjvZQusZWNgX9CSgux_CAs64drjxkoI2tlnrkgFFbhKSZsHvKlncT-F_pY6N_YL9h-v7Ll8iFtCMg7HqfTpiSg8PmfAJWesbdESi8ORE/s1600/Gua+Hawang+3.jpg" title="Jalan Masuk Ke Gua Hawang" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Jalan Masuk Ke Gua Hawang</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Adapun sejarahnya berawal di zaman dahulu yakni ada seorang lelaki yang pergi berburu babi hutan ditemani oleh kedua anjingnya. Babi Hutan buruannya mencoba untuk kabur dari kejarannya. Ia bersama kedua anjingnya tersebut kemudian mengejar babi buruannya hingga tanpa sengaja masuk dan menemukan sebuah kolam dimana Babi hutan buruannya tersebut kemudian menghilang disitu. Air kolam yang jernih sekali tersebut kemudian diminumnya karena memang ia telah merasa letih dan haus, kedua anjingnya pun ikut meminum air kolam yang jernih tersebut.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Karena air yang diminum tersebut rasanya bukannya segar melainkan pahit, ia pun marah dan mengeluarkan kata-kata kotor yang mengakibatkan ia dan kedua ekor anjingnya dikutuk oleh roh yang bersemayam di dalam kolam air itu dan seketika berubah menjadi batu. Kolam itu yang kemudian diberi nama Gua Hawang Selain itu, menurut kepercayaan masyarakat sekitar, di dalam Gua Hawang terdapat roh jahat yang masih bergentayangan hingga sekarang. Nama Hawang sendiri dalam bahasa masyarakat setempat memiliki arti setan atau hantu. Jadi kebanyakan masyarakat setempat masih mempercayai adanya hantu yang bergentayangan di dalam dan di sekitar Gua Hawang ini.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<h3 style="clear: both; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 16px;">Mengunjungi Gua Hawang</span></b></h3>
<div style="text-align: justify;">
Untuk mengunjungi Gua Hawang, tidaklah sulit. Anda dapat menumpangi angkutan umum dari Terminal Langgur menuju Negeri Letvuan atau dengan menggunakan kendaraan sewaan. Namun, ingatlah bahwa ada aturan yang harus dipatuhi ketika mengunjungi Gua Hawang yaitu tidak diperbolehkan mengeluarkan kata-kata kotor saat berada disini serta untuk perempuan yang sedang haid tidak diperbolehkan untuk berenang di kolam dalam goa.</div>
Anak Amalesihttp://www.blogger.com/profile/04728357998092676605noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7036620300779343056.post-75555437394513746302016-04-07T14:14:00.000+09:002020-01-06T20:43:05.232+09:00Danau Tolire Dan Sejarah Terbentuknya<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqaS7krYKmVupTn05pluRlaqCHeE3WkbbcfWXoNLOllUS0CuCYz_YrOttFWSUkhz0dAgHZV1I-qJbOVH8JBKqYHf7nS3nIt3IaS8QpIP8nBGdkQNblvhbdrxsiG4PCSqT6SKY1Ywdec0U/s1600/Danau+Tolire.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Danau Tolire Dan Sejarah Terbentuknya" border="0" height="165" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqaS7krYKmVupTn05pluRlaqCHeE3WkbbcfWXoNLOllUS0CuCYz_YrOttFWSUkhz0dAgHZV1I-qJbOVH8JBKqYHf7nS3nIt3IaS8QpIP8nBGdkQNblvhbdrxsiG4PCSqT6SKY1Ywdec0U/s320/Danau+Tolire.jpg" title="Danau Tolire Dan Sejarah Terbentuknya" width="272" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Danau Tolire Dan Sejarah Terbentuknya.</b> Danau Tolire adalah sebuah danau indah yang terletak di wilayah Ternate, Maluku Utara. Danau yang terletak sekitar 10 km dari pusat kota Ternate ini, memiliki bentuk yang unik serta memiliki sejarah yang menarik. Danau Tolire ini terdapat dibawah kaki Gunung Gamalama, yang merupakan gunung api tertinggi di daerah Maluku Utara. Danau Tolire terdiri dari Danau Tolire Besar dan Danau Tolire Kecil yang mana jarak antara kedua danau hanya sekitar ±200 meter.<br />
<br />
<h3>
<span style="font-size: 18px;">Danau Tolire Dan Sejarah Terbentuknya</span></h3>
<div>
Berikut ini adalah Danau Tolire Dan Sejarah Terbentuknya yang dibahas mulai dari Keunikan Danau Tolire, Sejarah Terbentuknya Danau Tolire, Kisah Mistik Dibalik Danau Tolire, Fenomena Lempar Batu Ke Danau dan Misteri Harta Karun Di Danau Tolire serta Panduan Mengunjungi Danau Tolire untuk anda yang belum pernah mengunjungi Danau Tolire.</div>
<div>
<b><span style="font-size: 18px;"><br /></span></b></div>
<h3>
<b><span style="font-size: 16px;">Keunikan Danau Tolire</span></b></h3>
Selain Indah, Danau Tolire besar dan Danau Tolire Kecil ini juga memiliki keunikan tersendiri khususnya Danau Tolire Besar. Danau Tolire Besar ini bentuknya menyerupai loyang (baskom) raksasa. Dari atas hingga ke permukaan air danau memiliki jarak sekitar ±50 meter dan luas danau yakni sekitar ±5 hektar. Sementara kedalaman danau tersebut sendiri hingga kini tidak diketahui. Karena sampai dengan saat ini belum ada yang bernai mengukur kedalaman danau ini. Tetapi menurut cerita leluhur, kedalamannya berkilo-kilometer dan berhubungan langsung dengan laut.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7B9eE4ianumasNgkktFsRY7fU0PhYB-MXVEHJAra3rakDNM07Adckp0A8I74gWfWbAgC65nnFMRhVq5d4SYJeUBDS1xXR0l2OD4_4-kYYblclsbpUorv50zCqa_8BGZR6kOkrR_NieBs/s1600/Danau+Tolire+Maps.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Danau Tolire Dan Sejarah Terbentuknya" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7B9eE4ianumasNgkktFsRY7fU0PhYB-MXVEHJAra3rakDNM07Adckp0A8I74gWfWbAgC65nnFMRhVq5d4SYJeUBDS1xXR0l2OD4_4-kYYblclsbpUorv50zCqa_8BGZR6kOkrR_NieBs/s1600/Danau+Tolire+Maps.jpg" title="Danau Tolire Dilihat Dari Peta" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Danau Tolire Dilihat Dari Peta</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhde7uiQmYRvS4lD7Bx6eDA-pTg5sdengqutwm9tMvbc046wCM4r4mkGh0LqpkNDw7h1FxevFB6gN_pj4fbKTbS-smCnHHgzDcLrylwXY0yL5_AQBJNrLxZakw7Dd3i0QOOV_t9xcjE3Cc/s1600/Danau+Tolire+Gunung+Gamalama.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Danau Tolire Dan Sejarah Terbentuknya" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhde7uiQmYRvS4lD7Bx6eDA-pTg5sdengqutwm9tMvbc046wCM4r4mkGh0LqpkNDw7h1FxevFB6gN_pj4fbKTbS-smCnHHgzDcLrylwXY0yL5_AQBJNrLxZakw7Dd3i0QOOV_t9xcjE3Cc/s1600/Danau+Tolire+Gunung+Gamalama.jpg" title="Danau Tolire Besar Difoto Dari Atas" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Danau Tolire Besar Difoto Dari Atas</div>
<br />
<h3>
<b><span style="font-size: 16px;">Sejarah Terbentuknya Danau Tolire</span></b></h3>
Dibalik keindahan Danau Tolire ini, ternyata Danau Tolire memiliki sejarah yang menarik yang mana menurut kepercayaan masyarakat Ternate, Danau Tolire ini terbentuk bukan dengan sendirinya sebagaimana Danau lain pada umumnya. Danau Tolire Besar dan Tolire Kecil, menurut cerita masyarakat setempat, dulunya adalah sebuah negeri (desa atau perkampungan) yang penduduknya hidup damai dan sejahtera. Sampai suatu ketika terjadi peristiwa yang menggemparkan penduduk negeri. Seorang penduduk menghamili anak gadis kandungnya sendiri. Selain mempermalukan negeri mereka, menurut kepercayaan mereka hal tersebut akan mendatangkan musibah.<br />
<br />
Hal ini membuat seluruh penduduk negeri menjadi marah karena perbuatan salah satu penduduk tersebut. Anehnya, amarah masyarakat tersebut ukan hanya kepada ayahnya saja melainkan anak gadisnya pun juga, keduanya dihukum dan kemudian diusir dari negeri oleh penduduk untuk mencegah datangnya musibah ke negeri mereka. Keduanya pun angkat kaki dari negeri tersebut. Namun, saat mereka melangkahkan kaki pergi dari negeri tersebut terjadilah suatu peristiwa alam yang aneh dimana tempat keduanya (ayah dan anak itu) berpijak seketika terbelah akibat gempa dahsyat yang terjadi dengan tiba-tiba itu.<br />
<br />
Ternyata gempa tersebut merupakan bentuk amarah Sang Penguasa kepada Ayah, Anak, beserta seluruh penduduk negeri tersebut dan kemudian menghukum mereka dengan menenggelamkan negeri mereka yang kemudian menjadi dua buah danau, yaitu satu danau besar yang kemudian disebut Tolire Besar (Lamo) yang menggambarkan sang ayah. Satu lagi danau kecil yang disebut Tolire Kecil (Ici) yang mencerminkan sang anak gadis tersebut. Demikianlah kedua buah Danau Tolire tersebut terbentuk hingga sekarang ini.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimR3sj2wp4sGdCOtB5diw6RdAVuWPARFv3SjrTPOkhyphenhyphenThhj_S4LJwPHj_38bgpbfhG8A5i109coU-FUkMxTrq2AVvOJ1qLjH8CyN2zGgBCFkxPByeXoeQpyygZB6QtbcE-A906xaJ9K9c/s1600/Danau+Tolire.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Danau Tolire Dan Sejarah Terbentuknya" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimR3sj2wp4sGdCOtB5diw6RdAVuWPARFv3SjrTPOkhyphenhyphenThhj_S4LJwPHj_38bgpbfhG8A5i109coU-FUkMxTrq2AVvOJ1qLjH8CyN2zGgBCFkxPByeXoeQpyygZB6QtbcE-A906xaJ9K9c/s1600/Danau+Tolire.jpg" title="Danau Tolire Besar" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Danau Tolire Besar</div>
<br />
<h3>
<b><span style="font-size: 16px;">Kisah Mistik Dibalik Danau Tolire</span></b></h3>
Danau Tolire yang indah ini ternyata memiliki kisah mistis yakni Danau Tolire ini dihuni oleh Buaya Putih dan makhluk halus lainnya yang mana Buaya Putih tersebut merupakan penjelmaan dari penduduk-penduduk penghuni desa yang tenggelam dahulu dan kemudian terbentuk menjadi Danau ini. Para Buaya Putih ini diyakini merupakan penjaga Danau Tolire dan sering menampakan wujudnya bagi masyarakat setempat dan pengunjung tertentu. Buaya Putih tersebut berukuran sekitar 10 meter panjangnya dan jumlahnya mencapai ratusan.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgK5Hq4BsK3lJMU1P1wE23ts2LvBpZqdA8xr0enTM8gWBTXIfz4W-OFyQebsRWiDO4Ck95he85t3x9nUrUfKwi1NAWXJt_9tzQLvXf04LMG_HuuSXIBACadTFb26oqxhoh7_ALGJIrRHAY/s1600/Buaya+Putih.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Danau Tolire Dan Sejarah Terbentuknya" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgK5Hq4BsK3lJMU1P1wE23ts2LvBpZqdA8xr0enTM8gWBTXIfz4W-OFyQebsRWiDO4Ck95he85t3x9nUrUfKwi1NAWXJt_9tzQLvXf04LMG_HuuSXIBACadTFb26oqxhoh7_ALGJIrRHAY/s1600/Buaya+Putih.jpg" title="Buaya Putih Yang Diyakini Menjaga Danau Tolire" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Buaya Putih Yang Diyakini Menjaga Danau Tolire</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdYG8FRvwZ9RwAETCPmmoQdYBZ0zAnYJiGnxND1A301nJz9Jc_uaqvhij4JYXsD8kDdnT97ZO5vWqQfkXLMwL8EsUm66oDieT7m9zQndDhNbZiEDk5dx-FhyIB7ZCMvhfVV2H9lCEZKMo/s1600/Buaya+Danau+Tolire+2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Danau Tolire Dan Sejarah Terbentuknya" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdYG8FRvwZ9RwAETCPmmoQdYBZ0zAnYJiGnxND1A301nJz9Jc_uaqvhij4JYXsD8kDdnT97ZO5vWqQfkXLMwL8EsUm66oDieT7m9zQndDhNbZiEDk5dx-FhyIB7ZCMvhfVV2H9lCEZKMo/s1600/Buaya+Danau+Tolire+2.jpg" title="Buaya Hitam Yang Tampak Di Danau Tolire" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Buaya Hitam Yang Tampak Di Danau Tolire</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinIq95R8ki-kfQd3IoK_xzt1vQ4XcHu5smD7K1OYsOlTmxGmng6AJe5Jnh51cTH8XlAlnhqRCgcjaIaBiCpv3au0vSIu0KCaGw55ZCFek_wgXz4uAvr9uFfL7xiIuDXChhKd0Kt2tQUj4/s1600/Buaya+Danau+Tolire.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Danau Tolire Dan Sejarah Terbentuknya" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinIq95R8ki-kfQd3IoK_xzt1vQ4XcHu5smD7K1OYsOlTmxGmng6AJe5Jnh51cTH8XlAlnhqRCgcjaIaBiCpv3au0vSIu0KCaGw55ZCFek_wgXz4uAvr9uFfL7xiIuDXChhKd0Kt2tQUj4/s1600/Buaya+Danau+Tolire.jpg" title="Buaya Lainnya Yang Tampak Di Danau Tolire" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Buaya Lainnya Yang Tampak Di Danau Tolire</div>
<br />
Namun tidak semua orang dapat melihat Buaya Putih ini karena menurut cerita masyarakat setempat Buaya Putih ini hanya menampakan wujudnya bagi masyarakat tertentu yang memiliki hati yang bersih dan tidak memiliki niat jahat. Selain itu konon katanya bagi masyarakat yang melihat Buaya Putih ini, terutama Buaya yang mengenakan atau membawa kain berang merah di lehernya akan mendapatkan keberuntungan.<br />
<br />
<h3>
<b><span style="font-size: 16px;">Fenomena Lempar Batu Di Danau Tolire</span></b></h3>
<div>
<b><span style="font-size: 16px;"><br /></span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTdt3xzsQBvzXIJrYkifIvQQwn0zhu2oXfuI4HX7YRCyrEhKjbGt5rWFloRfU_bMDFewLu6xqBZcgC01pI4ZttAY075uuca9eaKQIlKJiOE5m08dvdSzfFp5Nlbr-SA3B3zozIYui3_Rc/s1600/Aktivitas+Melempar+Batu+Di+Danau+Tolire.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Danau Tolire Dan Sejarah Terbentuknya" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTdt3xzsQBvzXIJrYkifIvQQwn0zhu2oXfuI4HX7YRCyrEhKjbGt5rWFloRfU_bMDFewLu6xqBZcgC01pI4ZttAY075uuca9eaKQIlKJiOE5m08dvdSzfFp5Nlbr-SA3B3zozIYui3_Rc/s1600/Aktivitas+Melempar+Batu+Di+Danau+Tolire.jpg" title="Pengunjung Yang Melempar Batu Ke Arah Danau Tolire" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Pengunjung Yang Melempar Batu Ke Arah Danau Tolire</div>
<br />
Selain itu ada juga yang menguatkan cerita mistis ini, yaitu jika kita mengunjungi Danau Tolire ini dan melemparkan batu ke arah Danau, tidak akan ada batu yang dapat menyentuh permukaan Danau ini. Sekuat apapun anda melempar Batu tidak akan sampai menyentuh permukaan Danau Tolire. Terkesan memang aneh dan tidak dapat dipercaya, namun ini bukanlah sekedar cerita melainkan sebuah fakta yang benar-benar terjadi. Ratusan bahkan ribuan batu yang anda lempar akan menghilang dengan sendirinya sebelum sampai atau menyentuh permukan Danau.<br />
<br />
Anda boleh mencoba melemparnya sendiri dengan membeli batu yang banyak dijual di pinggir danau oleh anak-anak maupun orang dewasa yang berkisar Rp. 5000 - Rp. 20.000. Terkait dengan fenomena lempar batu ini, masyarakat setempat menyebutkan bahwa Danau Tolire ini merupakan Danau Keramat yang dijaga berbagai makhluk halus salah satunya Buaya Putih. Makhluk halus dan Buaya Putih tersebut tidak akan mengijinkan orang mengusik atau mengganggu ketentraman Danau Tolire yang dipercaya sebagai tempat tinggal mereka ini.<br />
<br />
Tidak hanya untuk pengunjung saja, namun termasuk di dalamnya masyarakat setempat tidak ada yang berani beraktifitas di permukaan maupun di dalam Danau karena dipercaya akan dimangsa oleh Buaya Putih yang ada di dalamnya. Itulah sebabnya mengapa pengunjung yang datang Danau Tolire dilarang untuk mandi, berendam, berenang, ataupun memancing di Danau Tolire karena masyarakat setempat meyakini bahwa siapapun yang mencoba beraktifitas ataupun mengganggu Danau Tolire ini akan menjadi mangsa Buaya Putih.<br />
<br />
Berdasarkan cerita masyarakat setempat, beberapa waktu lalu pernah ada wisatawan asing yang mencoba menembakan senapannya ke arah danau namun peluruhnya tidak menyentuh danau. Karena masih tidak percaya wisatawan asing tersebut mencoba untuk turun ke Danau Tolire dan kemudian mandi di dalam Danau Tolire. Namun, beberapa saat kemudian wisatawan tersebut menghilang dengan tiba-tiba entah kemana. Masyarakat setempat percaya bahwa wisatawan tersebut telah dimangsa Siluman Buaya Putih yang menjaga Danau Tolire itu.<br />
<br />
<h3>
<b><span style="font-size: 16px;">Misteri Harta Karun Di Danau Tolire</span></b></h3>
<div>
<b><span style="font-size: 16px;"><br /></span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNEy1LckSy-vIyHtCzvcYXz47TRDSLLXT-1hJXTgAxN_C1N3N5jScpaJiamrjuGhRy0a01z3Z4ga08qoiMIiVTP2oZNrH0VdjpsV2rWhm1PCyopkBXL2NFi3LoX2AviW9ExkjKN3zmFgQ/s1600/Danau+Tolire.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Danau Tolire Dan Sejarah Terbentuknya" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNEy1LckSy-vIyHtCzvcYXz47TRDSLLXT-1hJXTgAxN_C1N3N5jScpaJiamrjuGhRy0a01z3Z4ga08qoiMIiVTP2oZNrH0VdjpsV2rWhm1PCyopkBXL2NFi3LoX2AviW9ExkjKN3zmFgQ/s1600/Danau+Tolire.jpg" title="Danau Tolire Besar" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Danau Tolire Besar</div>
<br />
Danau Tolire tidak hanya memiliki keunikan, sejarah dan mistis melainkan menyimpan berbagai misteri salah satunya adalah misteri Harta Karun yang terdapat di dasar Danau Tolire. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, di Dasar Danau Tolire terdapat beragai macam bentuk harta Karun. Harta karun tersebut merupakan milik masyarakat Kesultanan Ternate saat bangsa Portugis menjajah Ternate pada abad ke-15.<br />
<br />
Masyarakat Ternate saat itu banyak yang membuang harta berharga mereka ke dalam danau agar tak dirampas oleh tentara Portugis, namun belum diketahui kebenaran dan kepastian ada atau tidaknya harta karun yang terdapat di dasar danau itu. Namun, menurut masyarakat setempat pada beberapa waktu yang lalu seorang personel Brimob (Brigadir Mobil) yang tidak disebutkan siapa namanya mencoba menggunakan Sonar di Danau Tolire untuk mendeteksi benda-benda yang ada di dasar Danau Tolire dan hasilnya, sonar mendeteksi keberadaan logam di dasar danau, tapi sejauh ini belum ada yang mengkonfirmasi jika logam itu adalah harta karun.<br />
<br />
<h3>
<b><span style="font-size: 16px;">Mengujungi Danau Tolire</span></b></h3>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirhgmKz4laJA0pExDUHVEAdzJwMC4EcBAGDBHw6BseqectTiA3zAqzy1cLS71_6rVD3RwukhMIjsFCvhUlL47MyqJYfTlOHCv7WmtpMD1j2bfFxesizKOnT1SH71b6YAygZU7uXrWWf7s/s1600/Memasuki+Danau+Tolire.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Danau Tolire Dan Sejarah Terbentuknya" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirhgmKz4laJA0pExDUHVEAdzJwMC4EcBAGDBHw6BseqectTiA3zAqzy1cLS71_6rVD3RwukhMIjsFCvhUlL47MyqJYfTlOHCv7WmtpMD1j2bfFxesizKOnT1SH71b6YAygZU7uXrWWf7s/s1600/Memasuki+Danau+Tolire.jpg" title="Memasuki Danau Tolire" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Memasuki Danau Tolire</div>
<br />
Jika anda ke Ternate, untuk mengunjungi Danau Tolire Besar dan Tolire Kecil, tidaklah sulit. Untuk mencapai tempat tersebut hanya dibutuhkan waktu sekitar ±10 menit dari pusat kota Ternate, dengan menyewa ojek atau mobil sewaan dengan tarif yang bervariasi mulai dari Rp. 25.000 sampai Rp. 250.000 maka anda akan diantar kesana. Selain itu, saat mengunjungi Danau Tolire Besar, banyak objek wisata lainnya yang dapat dinikmati, seperti keindahan panorama puncak Gunung Gamalama, sejumlah benteng peninggalan Portugis serta makam Sultan Babullah, Sultan Ternate yang paling terkenal yang terdapat di jalan menuju danau tersebut.<br />
<br />
Selain itu, wisatawan dapat pula menikmati keindahan pasir putih Pantai Sulamadaha yang airnya sebening kaca, yang terletak hanya sekitar tiga kilometer dari Danau Tolire Besar. Dari sini, pengunjung juga bisa menyewa perahu untuk memancing ikan atau pergi menyelam menyaksikan keindahan panaroma bawah laut di sekitar pantai Sulamadaha tersebut. Wow, benar-benar mengasyikan. Salam...</div>
Anak Amalesihttp://www.blogger.com/profile/04728357998092676605noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7036620300779343056.post-21789622457531132762016-03-11T23:35:00.000+09:002016-09-20T23:43:32.037+09:00Maluku Dan Suku Israel Yang Hilang<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJqE7lM5viJEFgOYyaAQOJo2lz3zEiGISQd-Qktols__idg7_UaPUCyzzKLN59Qp_lueURZ7cll_daeWupV7wXWyVzPxmmbIA13td_HLgnsAPy80r8lQaE-IITlhLTDRs1dptXlS4COB8/s1600/Maluku.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Maluku Dan Suku Israel Yang Hilang" border="0" height="227" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJqE7lM5viJEFgOYyaAQOJo2lz3zEiGISQd-Qktols__idg7_UaPUCyzzKLN59Qp_lueURZ7cll_daeWupV7wXWyVzPxmmbIA13td_HLgnsAPy80r8lQaE-IITlhLTDRs1dptXlS4COB8/s320/Maluku.jpg" title="Maluku" width="316" /></a></div>
<span style="font-family: inherit;"><b><a href="http://www.tihulale.com/2016/03/maluku-dan-suku-israel-yang-hilang.html">Maluku Dan Suku Israel Yang Hilang.</a></b> Sejarah ini berasal dari cerita di tahun 605 SM dari Kerajaan Yehuda (Kerajaan Selatan) yang ditaklukkan dan rakyat Yehuda diangkut ke pembuangan di daerah Media dan Persia (Iraq dan Iran). Saat Kerajaan Persia berkuasa, kekuasaannya meliputi Etiopia (Afrika) hingga sampai ke India. Bahkan sejak tahun 722 SM, Kerajaan Israel (Kerajaan Utara) yang terdiri dari 13 suku telah lebih dahulu diangkut oleh bangsa Asyur, kemudian diserahkan kepada berbagai bangsa di daerah yang berada dibawah kekuasaan Asyur.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<br />
<h3>
<span style="font-family: inherit; font-size: 18px;"><b>Maluku Dan Suku Israel Yang Hilang</b></span></h3>
<span style="font-family: inherit;">Saat bangsa Romawi menjajah Palestina dan Asia Tengah sejak tahun 63 SM sampai munculnya agama Kristen pada abad 1 M, ketika itu jalan-jalan raya dibangun, sehingga memungkinkan bagi seseorang untuk mencapai seluruh bagian kerajaan ini dengan mudah. </span><span style="font-family: inherit;">Orang Israel tersebar hampir di semua kota di dalam wilayah kekaisaran Romawi banyak yang menjadi pedagang dan pada saat itu terjadi hubungan dagang yang sangat baik antara dunia barat (Kerajaan Roma) dengan dunia timur (Kerajaan China).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Pada saat menjadi bagian dari Kekaisaran Romawi inilah para pedagang bangsa Ibrani tiba di Maluku bersama mitra dagang kerajaan Roma yaitu para pedagang bangsa China. Salah satu bukti kuat cerita sejarah ini bahwa pada abad ke-1M, </span><span style="font-family: inherit;">rempah-rempah dari Maluku pernah dijual di Yerusalem, adalah karena pada tahun 33 M, beberapa orang wanita Yahudi yaitu: Maria Magdalena dan teman-temannya membeli rempah-rempah di pasar Yerusalem untuk mengawetkan jenazah Yesus (Markus 16:1). </span><span style="font-family: inherit;">Orang-orang Israel tiba di Maluku adalah pedagang-pedagang yang datang sendiri ke Maluku setelah mengetahui jalan ke Maluku dari para pedagang bangsa China.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Dalam buku Sejarah Maluku hal. 19 dikatakan bahwa kata Maluku berasal dari kata “Maloko” yang merupakan sebutan gelar bagi Kalano (kepala daerah) . Kata “Maloko” ini menurut marga Resley berasal dari bahasa Ibrani. Sebutan bagi raja dalam bahasa Ibrani adalah “Melek” atau “Melekh”. Bentuk yang lebih kuno adalah “Maliki” (EKAMK II hal. 292), sehingga dalam Tambo Dinasti Tang di China (618-906) “Maluku” tercatat sebagai “Miliku”, yaitu suatu daerah yang dipakai sebagai patokan penentuan arah ke kerajaan “Holing” (Kalingga) yang ada di sebelah Barat.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Kata Maluku mirip dengan Maloko yaitu “Molokh” yaitu Ilah yang disembah bani Amon. Bentuk Ibrani nama ini ialah “Molek”. Dalam kitab suci Perjanjian Lama, Molek umumnya memiliki kata sandang (Imamat 18:21; 20:2-5, 2 Raja-raja 23:10, Yeremia 32:35). Kata “Molokh” pada ayat-ayat tsb menyiratkan bahwa kata itu mungkin merupakan kata umum bagi orang yang memerintah (EKAMK II hal. 93). </span><span style="font-family: inherit;">Dengan demikian, maka gelar Maloko yang dikenakan bagi seorang Kalano adalah berasal dari budaya dan bahasa Ibrani. Dan kata Molekh (Moloch) dalam bahasa Ibrani artinya raja. Maloko kemudian disebut Maluku (Molokhus).</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Dan memang kepulauan Maluku artinya Kepulauan Raja-Raja. </span><span style="font-family: inherit;">Menurut Resley, kata “Alifuru” yang merupakan sebutan bagi orang yang pertama kali mendiami Maluku bukan berasal dari bahasa Arab (Alif) yang berarti awalan. </span><span style="font-family: inherit;">Sebab jauh hari sebelum pengaruh Arab (Islam) masuk ke Maluku pada pertengahan abad ke XIV, sudah ada bangsa yang mendiami kepulauan Maluku yang penyebarannya dimulai dari Nusa Ina dan Halmahera yang mana disebut oleh antropolog AH. Keane, FJP. Sachese dan OD. Tauren dengan sebutan suku bangsa “Alfuros”.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Kata Alfuros ini sangatlah tidak mungkin diambil dari kata Alifuru, sekalipun kata ini menunjuk pada pengertian manusia mula-mula. Sebab bila kata Alifuru ini dikaitkan dengan kata Maloko, Baeleu, dan Seniri, serta budaya kepala suku, yaitu Alluf, maka sangatlah tidak cocok. Kata tersebut berasal dari Alif muncul setelah masuknya bangsa Arab ke Maluku. Tetapi sebelum itu, kata Alfuros ini menunjuk kepada nama suku bangsa yang telah ditemukan oleh para ahli, yaitu “ALUNE” yang ada baik di Nusa Ina (Seram) dan Halmahera yang memiliki budaya atau system pemerintahan “ALLUF” yaitu: kepemimpinan berada di tangan “kepala kaum/kepala suku”. Budaya ini mula-mula diterapkan oleh bangsa “Edom”: yaitu keturunan Esau, saudara Yakub (Israel) anak Ishak, di Maluku disebut mata rumah (kepala kaum), kepala Soa dan kepala suku.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Alluf dalam pengertian bahasa Ibrani artinya adalah:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">– Panglima, pemimpin (Kamus Singkat Ibrani-Indonesia hal. 11)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">– Kepala-kepala kaum di Edom yang di kemudian hari disebut “Raja” (Kejadian 36:19, 31)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Pada bagian akhir dari bukunya, Resley mengatakan bahwa mayoritas orang Maluku adalah merupakan keturunan dari suku Gad, yaitu suku Israel yang telah disangka hilang dan tak dapat ditemukan lagi di dunia.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Suku Gad inilah satu-satunya suku yang tidak memiliki perwakilan di Israel hingga saat ini. Terbukanya pintu gerbang emas (Golden Gate) serta terpenuhinya nubuat kedatangan Kristus yang kedua kalinya untuk memerintah dunia dari Yerusalem hanya terpenuhi jika kedua belas suku telah berkumpul di tanah Zion (Israel), dimana termasuk di dalamnya adalah suku Gad, yang pada akhirnya diistilahkan Resley dengan sebutan Yahudi Alfuros. Orang-orang Yahudi Alfuros (dari suku Gad), sebagian menyebar ke bagian barat, menyinggahi pulau Rote dan menetap di Rote bagian timur di suatu daerah yang dinamai Beluba dan di bagian barat daya Thie.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Menurut para tokoh adat di Rote, mereka selalu menyebut Pulau Seram dan Tidore sebagai tempat asal nenek moyang orang Rote. Para leluhur tersebut datang secara bergelombang. Kisah para leluhur orang Rote ini tidak terlepas dari kisah tiga bersaudara, yaitu Belu Mau, Sabu Mau, dan Ti Mau. </span><span style="font-family: inherit;">Belu Mau menetap di Belu setelah menyinggahi pulau Rote. Di Rote Timur, Belu Mau memberi nama daerah itu ‘Beluba’ sekarang bernama Bilba.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Di Beluba (Bilba) pada jaman kolonial Belanda sudah pernah terbentuk satu Kerajaan kecil bernama Kerajaan Beluba dengan Rajanya berjulukan ‘Mane Kaiyoe” dari suku Kaiyoe. Belu Mau kemudian berlayar lagi ke pulau Timor dan dialah yang menjadi nenek moyang orang Belu saat ini. </span><span style="font-family: inherit;">Si bungsu, Ti Mau berlayar ke barat dan menetap di Rote Barat Daya, daerah itu diberi nama Nusak Thie. Sedangkan Sabu Mau meneruskan perjalanannya dan menetap di Pulau Sawu. </span><span style="font-family: inherit;">Para leluhur menyebut Pulau Rote sebagai Pulau Kale, dengan julukan Nusa Ne do Lino, artinya negeri tenang dan damai.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<h3>
<span style="font-family: inherit; font-size: 16px;"><b>Suku Israel Yang Hilang Di Pulau S’rua</b></span></h3>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Pada waktu Portugis datang ke Maluku, orang-orang Yahudi turut serta mengikuti armada Portugis dan ketika mereka sampai di Maluku maka orang-orang Yahudi ini tinggal dan menetap hingga beranak cucu di tempat-tempat yang mereka datangi di daerah Maluku. Contohnya daerah-daerah penghasil cengkeh seperti Banda dan Ambon, kususnya daerah Banda dan sekitarnya kini disebut Maluku Barat Daya (MBD) yang berdekatan dengan Banda disinilah anak cucunya tersebar di sekitar daerah tersebut.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Pada waktu bagian dari armada Antonio de Abreu datang ke Maluku, mereka menyinggahi Pulau Teon Nila S’rua (TNS) khususnya S’rua, dan turunlah beberapa orang keturunan Yahudi yaitu dari marga/clan Resley dan Koenoe dan beberapa marga lainnya untuk menetap disitu sebagai bagian dari kebijakan/politik Portugis kala itu. </span><span style="font-family: inherit;">Saat Pulau TNS itu ada dalam kekuasaan mereka, mereka membangun perkampungan dimana perkampungan itu sedikit berbeda bentuknya dari perkampungan pribumi di Maluku pada umumnya. </span><span style="font-family: inherit;">Jika Perkampungan/Negeri di Maluku Tengah pribumi bentuknya memanjang seperti dari hulu ke hilir/atas ke bawah di mana Raja menempati bagian atas kemudian diikuti oleh Kapitan dan seterusnya.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Tetapi Perkampungan yang dibentuk oleh Pemukim Yahudi ini (merupakan bagian dari Kontingen/Koloni dari Bangsa Portugis di Pulau S’rua Negeri Waru agak berbeda dimana bentuk Perkampungan Yahudi dibuat melingkar berbentuk </span><span style="font-family: inherit;">Tabernakel (Kemah Suci) dimana di tengah-tengahnya terdapat Natra/tempat suci lalu Raja dalam marga/clan/perkampungan ini RESLEY sedangkan marga KOENOE sebagai Kapitan dan beberapa marga lainnya sebagai staf Raja dibuat pemukiman melingkar mengelilingi rumah Raja dan Tempat Raja maupun Natra tidak berada di bagian tengah dan tidak bisa di masuki oleh orang lain selain oleh Marga Resley.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Ditengah-tengah terdapat Natra yaitu Mesbah batu yang didirikan untuk tujuan peribadatan, hal ini menjelaskan mengapa Perkampungannya dibuat melingkar menyerupai Tabernakel dan Mesbah serta Tempat Raja di tengah dan sebagai “Daerah Terlarang” yang hanya bisa dimasuki oleh Keluarga Raja di masa lalu sebelum Kristen masuk Maluku dan Pulau TNS. </span><span style="font-family: inherit;">Menariknya di sini untuk dipertanyakan “Kenapa mereka tidak memeluk agama Kristen padahal mereka merupakan bagian dari armada Portugis yang merupakan Kerajaan Kristen?”. Informasi dari Bapak Resley tidak menjelaskan padahal masih banyak yang sekali misteri yang harus dibuka dan dijelaskan berdasarkan fakta sejarah yang ada.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Kita lihat keadaan yang melatar belakangi pelarian mereka apa yang terjadi dinegara asal mereka yaitu Portugis dan Spanyol dimana terjadi Reqonquista/penaklukan kembali wilayah jazirah Iberia (Spanyol dan Portugis) yang dikuasai oleh khalifah muslim sejak tahun 700 masehi sampai 1492, oleh ksatria-ksatria Aragon Spanyol dan Portugis wilayah Spanyol dan Portugis baru bisa direbut kembali secara total pada tahun 1492 dan dimana itu merupakan tahun terakhir dari kekuasaan Khalifah Muslim di negeri Spanyol dan Portugis.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Ketika Tanah Spanyol dan Portugis dikuasai kembali oleh tentara Salib, mereka kemudian berbalas dendam dengan memaksa bukan saja orang Muslim tapi juga orang Yahudi yang berada di tanah Iberia yaitu Spanyol dan Portugis untuk memeluk agama Kristen jika menolak mereka akan diusir bahkan dibunuh. Tak sedikit korban rakyat saat peristiwa April Mop itu terjadi. Itulah kenapa Spanyol dan Portugis dua negara yang menjadi pelopor penjelajah samudera dan penemu dunia baru yang terkenal dengan slogan 3G=Gospel (penyebaran Nasrani), Gold (mencari emas sebanyak-banyaknya) dan Glory (menaklukan bangsa diseluruh dunia).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Ini hanyalah sejarah dimana semuanya berkaitan satu sama lain dan tidak ada maksud tertentu dari pengungkapan sejarah ini. Jika kita menjelaskan sesuatu kita harus menulusuri kebelakang (sejarah) apa yang menjadi sebab dari kejadian tersebut dalam hal ini kenapa pemukim Pulau S’rua yang merupakan kontingen/koloni armada Portugis keturunan Yahudi belum menjadi pemeluk kristen pada saat itu padahal mereka merupapkan bagian dari kerajaan Portugis. </span><span style="font-family: inherit;">Pada waktu itu (akhir penaklukan Perang Salib) banyak orang Yahudi yang tidak mau memeluk Kristen memilih keluar dari negeri Spanyol dan Portugis dan kemudian karena dikejar-kejar tentara salib untuk dibunuh.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Banyak diantaranya yang membayar dan menyogok awak-awak kapal dan nahkoda kapal-kapal penjelajah Spanyol dan Portugis agar bersedia membawa serta mereka keluar dari Jazirah Iberia menuju dunia baru untuk menetap di dunia baru/ dunia yang baru yang ditemukan oleh pelaut-pelaut Portugis dan Spanyol yaitu di timur jauh dan benua Amerika dalam hal ini Maluku, khususnya Pulau Teon Nila S’rua. Dan akhirnya mereka berhasil menyelamatkan diri dari Pengadilan Inkuisisi Spanyol dan Portugis marga/klan Resley dan Koenoe serta beberapa marga keluarga Yahudi lainnya yang ikut armada Portugis datang ke dunia baru alias yang baru ditemukan dalam hal ini Maluku, Pulau TNS. Marga ini merupakan bagian dari suku-suku Yahudi yang melarikan diri dari pengadilan inkuisisi karena ingin berpegang kepada agama yang mereka ikuti.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Bagaimana dengan Kepercayaan, semua suku Israel yang hilang sudah pasti mempunyai sedikit atau sisa peninggalan kepercayaan kepada Tuhannya YAHWEH,EL/Eli/Eloy/Eloim, sangat disayangkan karena sisa-sisa suku Israel (asli) yang hilang ditemukan sudah jauh meninggalkan kepercayaan mereka kepada Tuhan nenek moyang mereka, hal ini ditemukan dalam beberapa kasus seperti suku-suku Israel yang hilang di China dan Myanmar dan lain-lainnya, yang sudah jatuh dalam penyembahan berhala sejak Mereka diusir oleh YAHWEH, Eloim mereka karena menyembah berhala-berhala yang menjadi alasan pengusiran mereka oleh YAHWEH, Eloim mereka.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Apalagi setelah mereka tiba ditanah pembuangan mereka yaitu Ashur/Asyur/Assiria daerah sekitar Irak, Persia/Iran yang merupakan kerajaan penakluk mereka dan setelah berdiaspora ke berbagai tempat dimana mereka berdomisili sekarang, seperti india, Myanmar, China dll. Ini juga karena mereka takut dan dilarang menyebut dan memanggil dengan sembarangan Nama Sang Pencipta yaitu YAHWEH yang merupakan nama yang suci dan kudus, bahkan untuk menuli Nama Yahweh mereka harus menggunakan tinta emas. </span><span style="font-family: inherit;">Mereka percaya kepada berhala-berhala setempat dan mencampuradukan tapi dalam keadaan suit dan mendesak mereka memanggil dan menyebut Nama YAHWEH, ELoim sang Pencipta.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Bagaimana dengan sisa dan jejak kepercayan orang Maluku kapada Tuhan sang pencipta Israel dalam hal ini suku Israel yang terbuang sampai ke ujung timur yang sudah diwahyukan dan diramalkan dalam Alkitab Yesaya 43:5-6. Orang Maluku sudah sangat jauh dan jatuh dalam penyembahan berhala. Tetapi orang Maluku secara umum masih mempunyai jejak-jejak penyembahan kepada Tuhan El/Eloi/Eloim, sebelum masuknya agama Kristen/Islam di Maluku. Dalam hal ini orang Maluku secara umum jarang atau tidak sama sekali menyebut Nama Yahweh karena Mereka takut akibat dari penyembahan mereka terhadap berhala dalam hal ini dominan dari suku Gad. Tetapi Nama El/Eloim masih disebut walaupun sudah jauh dari arti sesungguhnya karena sudah bercampur dengan kepercayaan pribumi Maluku. Nama ini kita temukan dalam Penyebutan terhadap Tuhan oleh beberapa Masyarakat Maluku seperti contoh ini.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Seperti di Maluku Tenggara, masyarakat setempat memangil dan menyebut Tuhan dengan Nama Upu El, Upu Ela, Upur Ela/upurEla dll, 2 huruf El/Ela menunjukan Nama dari Tuhan Israel yaitu El/Eloi. Seperti IManuEl yang dalam pengertian aslinya Eloim beserta kita atau Seperti israEL, Isra artinya tentara , El artinya El/Eloi. Dalam masyarakat Maluku Tengah hampir sama dengan kebiasaan bangsa Israel yang selalu menyembah dan mempersembahkan korban dibukit-bukit dan gunung. </span><span style="font-family: inherit;">Masyarakat Maluku tengah menganggap gunung-gunung mereka adalah gunung-gunung suci, seperti gunung ManusEla, Murkele, Elhau dan nama-nama gunung lainnya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">ManusEla, nama gunung ini sendiri awalnya bernama : “ El Manu “ yang kemudian dalam ucapan sehari-hari berubah menjadi : El Mu, kemudian Menjadi : Mu El Manu berarti El ialah Eloim (bandingkan dengan : El/ Eloi/ Eli, Bab-El, Beth El dan lain-lain dalam kitab suci agama Kristen ) dan Manu berarti Ayam, yang mempunyai arti kiasan sebagai lambang yang menunjukkan arti Yang Hidup/ Kehidupan, Perkasa dalam hal ini: Manusia dalam bahasa Nunusaku ialah : Manu + Siya/Saiya yang berarti : Yang hidup itulah Saya/ Aku atau Aku/Saya yang memberikan hidup, Lebih tepat artinya : Aku/Saya yang hidup, memberikan atau melanjutkan hidup.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Dalam kepercayaan masyarakat Maluku keturunan Israel, semua Kapata-kapata Tua dari orang Alifuru, mulai dengan air ampuhan ( Air Bah ) Noh, Bahtera Noh yang terkandas di Aratu, kemudian umat Allah atau Siwa Lima yakni Alifuru, mulai bertolak dari El Manu/ El Mu/ Mu menyusuri Sungai-sungai Tala, Eti, Supalewa dan Uli Batai , terpencar-pencar dan menduduki tanah kering/ pulau/ benua yang maha luas itu. Jadi arti dari Nam gunung El Manu/ManusEla menunjukan pribadi Tuhan El/Elohim yang Perkasa bandingkan dengan Nama Pribadi Sang juruselamat ImanuEL dengan Nama gunung yang dianggap suci dan juga menjadi sesembahan beberapa orang Alifur dan Naulu yaitu Elmanu atau ManusEla. Dua Nama Tersebut memiliki arti sama.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Gunung Murkele, Maluku tengah. Nama ini berasal dari penamaan nenek moyang orang Maluku pada jaman dulu. Mur artinya Cahaya dalam bahasa ibrani Mur atau Mir. Ada yang mengatakan bahasa Arab tapi ingat orang arab tidak menyebut Mur/Mir tetapi Nur dan orang Arab tidak pernah menyembah atau menyebut Nama El/Eloim dan ada nama marga Maluku yaitu Miru yang artinya cahaya, coba kita bandingkan dengan kata Meir dan Miru, Mur adalah Cahaya, El/Ele adalah Tuhan yang perkasa dan besar jadi arti nama gunung Murkele adalah Cahaya</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Tuhan yang besar. Gunung ini dianggap suci oleh orang Maluku dan disitu disimpan duplikat-duplikat loh batu/ The Ten Commanmends (Sepuluh Perintah Tuhan) yang sengaja dibawa dan dibuat oleh nenek moyang mereka (dari suku Israel) yang datang ke tanah Maluku untuk mengingat Perjanjian leluhur mereka dengan Tuhan Eloim mereka. </span><span style="font-family: inherit;">Dan masih banyak nama gunung yang penamaannya mengandung nama Tuhan </span><span style="font-family: inherit;">Eloim Israel tapi saya tidak akan menyebut dan membahas nama-nama gunung tersebut karena beberapa pertimbangan karena berada atau terletak di daerah saudara-saudara kita yang beragama Islam. </span><span style="font-family: inherit;">Dari tulisan diatas kita bisa lihat pemahaman orang Maluku terhadap </span><span style="font-family: inherit;">TuhanNya.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Mereka masih mengingat sedikit Nama Tuhan mereka yaitu El/Eloi/Eloim walaupun pribadi yang mereka sembah salah yaitu gunungnya bukan TuhanNya lagi. NamaNya benar tetapi mereka sudah tidak mengenal pribadinya lagi, mereka menganggap Tuhan mereka adalah gunung-gunung karena kepercayaan mereka sudah bercampur aduk dengan kepercayaan bangsa-bangsa lain. </span><span style="font-family: inherit;">Beberapa kosa kata bahasa setempat Pulau Teon Nila S’rua, Maluku khususnya masyarakat Pulau S’rua yang sama atau mirip dengan bahasa Ibrani masih banyak ditemukan tetapi keterbatasan karena Penulis belum menguasai bahasa Ibrani maupun S’rua maka beberapa yang Penulis ketahui ada sebagai berikut :</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><b>Bahasa Ibrani (Ibrani/Israel)</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Kharasi = Perencana : Dipakai bagi tukang/pengrajin yang terampil (pekerja seni) yang </span><span style="font-family: inherit;">menghasilkan karya yang indah</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b style="font-family: inherit;">Bahasa S’rua (Serua)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Kharisa = Pekerjaan yang menghasilkan sesuatu yang indah dinikmati misalnya makanan yang enak</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Kharea = bekerja secara umum</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">———————————————————————————————</span>—————————————————————</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Bahasa Ibrani (Ibrani/Israel)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Zera (baca zarakh) = naik, muncul, bersinar</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b style="font-family: inherit;">Bahasa S’rua (Serua)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Sari = naik, muncul bersinar</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span><span style="font-family: inherit;">———————————————————————————————</span>—————————————————————</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Bahasa Ibrani (Ibrani/Israel)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Le’u = papan tulis dari papan yang dapat dilipat-lipat</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b style="font-family: inherit;">Bahasa S’rua (Serua)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Le’u = sesuatu yang dapat dilipat-lipat dibengkokan</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span><span style="font-family: inherit;">———————————————————————————————</span>—————————————————————</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Bahasa Ibrani (Ibrani/Israel)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Taw = huruf belakang abjad Ibrani</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b style="font-family: inherit;">Bahasa S’rua (Serua)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Taw = belakang, bagian belakang</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span><span style="font-family: inherit;">———————————————————————————————</span>—————————————————————</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Bahasa Ibrani (Ibrani/Israel)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">M’zuza = tiang (tiang pintu)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b style="font-family: inherit;">Bahasa S’rua (Serua)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">M’nita = pintu</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span><span style="font-family: inherit;">———————————————————————————————</span>—————————————————————<br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Bahasa Ibrani (Ibrani/Israel)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Masa, dari nasa = menguji/percobaan, merasakan sesuatu</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b style="font-family: inherit;">Bahasa S’rua (Serua)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Na’sa = Mencoba</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span><span style="font-family: inherit;">———————————————————————————————</span>—————————————————————</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Bahasa Ibrani (Ibrani/Israel)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Syir = nyanyian</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b style="font-family: inherit;">Bahasa S’rua (Serua)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Snera = nyanyian, menyanyi</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span><span style="font-family: inherit;">———————————————————————————————</span>—————————————————————</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Bahasa Ibrani (Ibrani/Israel)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Ayil = sepotong tiang</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b style="font-family: inherit;">Bahasa S’rua (Serua)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Ai = sepotong tiang, kayu</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span><span style="font-family: inherit;">———————————————————————————————</span>—————————————————————</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Bahasa Ibrani (Ibrani/Israel)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Kharod = gemetar</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b style="font-family: inherit;">Bahasa S’rua (Serua)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Khasra = takut</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span><span style="font-family: inherit;">———————————————————————————————</span>—————————————————————</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Bahasa Ibrani (Ibrani/Israel)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Zamzumim (dari akar kata arab) = tidak jelas, tidak pasti</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b style="font-family: inherit;">Bahasa S’rua (Serua)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Zamzama = sesuatu yang tidak jelas, makanan yang keliatan baik tapi saat dimakan </span><span style="font-family: inherit;">ternyata tidak baik</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span><span style="font-family: inherit;">———————————————————————————————</span>—————————————————————</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Bahasa Ibrani (Ibrani/Israel)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Ma/me = kata ganti apa?</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b style="font-family: inherit;">Bahasa S’rua (Serua)</b><br />
<b style="font-family: inherit;"><br /></b>
Me = kata ganti apa, bagaimana?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<span style="font-family: inherit;">———————————————————————————————</span>—————————————————————<br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Bahasa Ibrani (Ibrani/Israel)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Pekah (peqakh) = terbuka, berlobang</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><b>S’rua</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Pekah, poka = pecah terbelah, berlobang</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span><span style="font-family: inherit;">———————————————————————————————</span>—————————————————————</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Inilah sebagian kecil persamaan kosa kata bahasa yang diketahui digunakan masyarakat S’rua, Maluku yang mirip dengan bahasa Ibrani atau Israel kuno menjadi bahasa daerah di Pulau S’rua. Kesamaan ini memberikan petunjuk bahwa ada hubungan (benar) bahwa suku-suku Israel yang hilang berada di Pulau Maluku dan membaur dengan warga pribumi menjadi warga </span><span style="font-family: inherit;">Negara Kesatuan Republik Indonesia.</span></div>
<br />
<b>REFERENSI</b></div>
<div style="text-align: justify;">
ISRAEL YANG HILANG TERNYATA BERADA DI MALUKU, Ditulis oleh Ongka Wotay Ben Kolelsy, 05 Januari 2012<br />
<ul>
</ul>
</div>
Anak Amalesihttp://www.blogger.com/profile/04728357998092676605noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7036620300779343056.post-12756308248453479962015-12-27T13:42:00.001+09:002016-04-10T14:24:48.153+09:00Sejarah Pela Tihulale - Huku<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidYP2Rf3Bce8QnYxjDX-r8gT-HvkiLONiHXDRwd8gwW-xUdeuRGcqY5Re4Oz0zt2nxonRKJCSZn-B4kdt9pwp6qfs8vwyrijcqTHLEooit5CyILot73oSx7JTzOdM1eotuo8yFkItUyPA/s1600/Pela+Tihulale+Huku.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: inherit;"><img alt="Sejarah Pela Tihulale - Huku" border="0" height="171" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidYP2Rf3Bce8QnYxjDX-r8gT-HvkiLONiHXDRwd8gwW-xUdeuRGcqY5Re4Oz0zt2nxonRKJCSZn-B4kdt9pwp6qfs8vwyrijcqTHLEooit5CyILot73oSx7JTzOdM1eotuo8yFkItUyPA/s1600/Pela+Tihulale+Huku.jpg" title="Sejarah Pela Tihulale - Huku" width="293" /></span></a></div>
<b>Sejarah Pela Tihulale - Huku.</b> <span style="font-family: inherit;">Hubungan Pela Darah antara Negeri Tihulale dengan Negeri Huku Kecil dan Huku Anakotta diawali dengan peperangan besar antara kedua Negeri yang menimbulkan pertumpahan darah sehingga mengakibatkan jumlah penduduk kedua negeri menjadi sedikit karena terbunuh dalam perang yang berlangsung cukup lama. Adapun yang menjadi penyebab utama daripada peperangan ini adalah terbunuhnya Sopai Tosil di Negeri Tihulale.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br />Sopai Tosil merupakan seorang keturunan bangsawan Negeri Huku. Sopai Tosil dibunuh atas perintah Raja Tentapan Salawane karena menjalin cinta dengan Oeramasa Salawane yang merupakan putri bungsu Raja Tentapan Salawane. Suatu hari Sopai Tosil turun dengan maksud berkunjung dari Negeri Huku ke Negeri Tihulale kemudian tanpa sengaja ia bertemu dengan Oeramasa Salawane. Sopai Tosil kemudian jatuh cinta kepada Oeramasa Salawane dan keduanya secara diam-diam saling bertemu dan kemudian menjalin hubungan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Sampai suatu hari terdengarlah di telinga sang raja berita bahwa putri bungsunya berhubungan dengan Sopai Tosil. Raja tidak menyetujui hubungan antara putri bungsunya Oeramasa Salawane dengan Sopai Tosil yang kemudian memerintahkan untuk membunuh Sopai Tosil. Kematian Sopai Tosil ini membuat Oeramasa sangat kecewa dan marah sehingga ia melarikan diri ke Negeri Paulohi di bagian Masohi dan tidak pernah kembali lagi ke Tihulale hingga sekarang.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Tidak kembalinya Sopai Tosil ke Negeri Huku membuat keluarganya resah sehingga menugaskan para hulubalang dan para pengawal kerajaan untuk turun ke Negeri Tihulale untuk mencari, menjemput dan membawa pulang Sopai Tosil, sesampainya di Negeri Tihulale mereka sangat terkejut mendengar kabar bahwa Sopai Tosil telah dibunuh. Kemudian mereka kembali untuk melaporkan hal tersebut kepada sang Raja Negeri Huku. Alangkah marahnya Sang Raja dan keluarganya mendengar bahwa putra mereka telah dibunuh, Raja lalu memerintahkan bala tentara perangnya dan para penduduknya untuk membunuh setiap warga negeri Tihulale yang mereka jumpai dimana saja.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Peperangan pun dimulai, karena setiap warga negeri Tihulale yang dijumpai oleh penduduk negeri huku dibunuh maka Raja Tentapan memerintahkan juga untuk membunuh setiap warga negeri Huku yang mereka jumpai dimana saja. Peperangan ini berlangsung cukup lama sehingga makin hari jumlah penduduk kedua negeri semakin berkurang. Peperangan ini terus berlangsung sampai pada pemerintahan Raja Timothius Salawane. Karena peperangan dilihat begitu merugikan kedua negeri maka Raja Timothius Salawane mengambil kebijakan dan memutuskan menghentikan perang untuk mencegah jatuh lebih banyak korban diantara kedua belah pihak dan berjanji akan naik ke Negeri Huku untuk mengadakan perjanjian damai diantara Kedua Negeri.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9Hah3SEPGf3QcU-fMTCdON4kcFFkq5h2S_MgyEZXnMrGGfQNjg9Eg-bLOYAe_OqYYsCk4-jmWL5buR2ZPMSFv3ERf74Sa3MKUdpwIoi909FO4UaVb1fYOdsDHo5oKua-QdphuV3-eZEw/s1600/Sejarah+Pela+Tihulale+Huku.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: inherit;"><img alt="Sejarah Pela Tihulale - Huku" border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9Hah3SEPGf3QcU-fMTCdON4kcFFkq5h2S_MgyEZXnMrGGfQNjg9Eg-bLOYAe_OqYYsCk4-jmWL5buR2ZPMSFv3ERf74Sa3MKUdpwIoi909FO4UaVb1fYOdsDHo5oKua-QdphuV3-eZEw/s1600/Sejarah+Pela+Tihulale+Huku.jpg" title="Sejarah Pela Tihulale - Huku" width="240" /></span></a></div>
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Perjanjian ini kemudian disepakati oleh Raja Negeri Huku. Raja Timothius Salawane kemudian memerintahkan 120 orang pasukannya untuk pergi dengannya ke Negeri Huku. Sesampainya di Negeri Huku, Raja Timothius Salawane mengadakan kesepakatan damai yang berbuah naskah perjanjian sumpah pela darah antara kedua Negeri Huku dan Negeri Tihulale. Isi naskah perjanjian pela darah itu adalah sebagai berikut : </span></div>
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<br />
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">Upu Loterumi ooo,</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">Ume ooo,</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">Huran ooo,</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">Limatai ooo,</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">Aman ain rua, Huku-Tihurale i,</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">Mi tarima sopa, sopa ooo,</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">Ale sei a he aman rua,</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">Mahina ke e malona,</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">Tamata hira i ke ahuntai mau i</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">Sei sahu sopa le,</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">Ei Supu Hukuman, Hukuman Oooo</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;"><br /></span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">1.</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">Huku ta boleh tupa Ruma Tihurale i</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">Tihurale i ta boleh tupa Ruma Huku</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">Huku ta boleh pakai souraha i hei Tihurale i</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">Tihurale i ta boleh pakai souraha i hei Huku</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">Ale sei sahu sopa le, ei supu hukuman</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">Seri tahuxu hua i teru</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">Pina hatu hua i teru</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">Pina puti utun teru</span></b></i><br />
<i><b><span style="font-family: inherit;"><br /></span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">2.</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">Huku ta boleh lepe minat wa Tihurale i</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">Tihurale i ta boleh lepe minat wa Huku</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">lopu, seit wa Tihurale i</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">lopu, seit wa Huku</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">Huku ta boleh lepe hau wa Tihurale i</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">Tihurale i ta boleh lepe hau wa Huku</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;"><br /></span></b></i><i><b><span style="font-family: inherit;">3.</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">Huku ta boleh tihi Tihurale i ein hua wala i</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">Tihurale i ta boleh tihi Huku ein hua wala i</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;"><br /></span></b></i><i><b><span style="font-family: inherit;">4.</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">Huku ta boleh titi Tihurale i tura wael e</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">Tihurale i ta boleh titi Huku tura wael e</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;"><br /></span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">Ale sei a sahu sopa rua nala haa</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">Ein hukuman tamelen tura itate ele hola uran</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">Hira manahu nala aman ele manu</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;"><br /></span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">Hiooooo . . . . . . Hioooo . . . . . Hiooooo</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><span style="font-family: inherit;"><b></b></span></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">Mese . . . . . Mese . . . . . Mese . . . . .</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;"><br /></span></b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;">Jika diterjemahkan dalam bahasa indonesia isinya sebagai berikut !</span></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><i><span style="font-family: inherit;"><br /></span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">Tuhan Yang Maha Esa</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">Tanah</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">Bulan</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">Matahari</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">Dua negeri, Huku-Tihulale</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">Terimalah sumpah ini</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">Barangsiapa dari kedua Negeri</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">Laki atau Perempuan</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">Laki-laki Dewasa maupun anak-anak kecil</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">Siapapun yang melanggar sumpah ini</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">Ia akan mendapat hukuman</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;"><br /></span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">1.</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">Huku tidak boleh kawin dengan Tihulale</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">Tihulale tidak boleh kawin dengan Huku</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">Huku tak boleh tunangan dengan Tihulale</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">Tihulale tak boleh tunangan dengan Huku</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">Siapa yang melanggar Sumpah, ia akan dihukum denda</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">Gong tiga buah</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">Piring mai 3 buah</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">Piring putih 300 buah</span></i></b><br />
<b><i><span style="font-family: inherit;"><br /></span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">2.</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">Tidak boleh langsung dengan tangan Huku memberi ke tangan Tihulale</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">Tidak boleh langsung dengan tangan Tihulale memberi ke tangan Huku</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">senjata, ke tangan Tihulale</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">senjata, ke tangan Huku</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">Huku tidak boleh memberi api kepada Tihulale</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">Tihulale tidak boleh memberi api kepada Huku</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;"><br /></span></i></b><b><i><span style="font-family: inherit;">3.</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">Huku tak boleh menggunting rambut Tihulale</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">Tihulale tak boleh menggunting rambut Huku</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;"><br /></span></i></b><b><i><span style="font-family: inherit;">4.</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">Huku tak boleh menyiram Tihulale dengan air</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">Tihulale tidak boleh menyiram Huku dengan Air</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;"><br /></span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">Barang siapa yang melanggar sumpah</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">maka guntur akan menyambarnya</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">hujan besar turun negeri tenggelam</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;"><br /></span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">Hiooooo . . . . . . Hioooo . . . . . Hiooooo</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">Teguh . . . . . Teguh . . . . . Teguh . . . . .</span></i></b></div>
<span style="font-family: inherit;"><br />Jika dilanggar konsekuensinya sangat berat sehingga Pela ini merupakan pela yang sangat keras dan selalu dijaga agar tidak terjadi pelanggaran.</span><br />Anak Amalesihttp://www.blogger.com/profile/04728357998092676605noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7036620300779343056.post-76871694027543583022015-12-10T14:49:00.003+09:002015-12-13T13:12:29.758+09:00Maluku Miliki 25 Blok Migas<div style="text-align: justify;">
<b>Maluku Miliki 25 Blok Migas.</b> Provinsi Maluku memiliki 25 blok minyak dan gas (Migas). Sebanyak 15 blok di antaranya dimiliki investor dan 10 blok dalam proses tender untuk mencari investor di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). "Dengan 25 blok Migas, semestinya Maluku sejahtera dan tidak pantas di posisi empat besar provinsi termiskin di Indonesia. Sekarang bagaimana kekayaan besar itu berguna untuk kesejahteraan Maluku yang masuk provinsi termiskin," jelas praktisi Migas Boetje HP Balthazar di Jakarta, Selasa (4/8/2015).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0BHmTthbVgUD_unXw9yzdtCxATd2brUMkwd2J8YA7o8qvAa7PZpQCkyF2I_qNmbtBVHNP7I_VBeA3GnoSV8vKxWcF_vc5tgnKI0u5YOd5BFe3wHjzmxn25cBRGJ-Yl2-lwTauIya8hiI/s1600/Ilustrasi+Migas.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Maluku Miliki 25 Blok Migas" border="0" height="auto" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0BHmTthbVgUD_unXw9yzdtCxATd2brUMkwd2J8YA7o8qvAa7PZpQCkyF2I_qNmbtBVHNP7I_VBeA3GnoSV8vKxWcF_vc5tgnKI0u5YOd5BFe3wHjzmxn25cBRGJ-Yl2-lwTauIya8hiI/s640/Ilustrasi+Migas.jpg" title="Ilustrasi Migas" width="550" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
Ilustrasi Migas</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurutnya, dari ke-25 blok itu, Blok Masela dengan cadangan gas abadi memiliki jangka waktu produksi komersil 30 tahun. Begitu juga candangan gas besar ada di Blok Babar Selaru. Saat ini, perusahaan Migas rakasasa dunia yang masuk ke Maluku, yakni Inpex dari Jepang, Shell BV dari Belanda dan Stat Oil dari Norwegia. Boetje menyebut potensi Migas luar biasa di Maluku yakni selain Blok Masela, Blok Babar Selaru, juga ada Blok Pulau Moa Selatan, dan Blok Roma. Blok itu berada di laut dalam dan berbatasan dengan negara lain. Untuk itu, perlu perhatian penuh sehingga tidak terjadi negara lain mengambil migas di wilayah Indonesia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Boetje mengatakan, potensi sumber migas di Maluku sudah lama diketahui para pemain di bidang minyak dan gas. Buktinya, ada perusahaan raksasa yang menguasai 100% beberapa blok di Maluku. "Ini tidak mungkin terjadi, kalau tidak memiliki data yang sangat-sangat valid," tegasnya. Direktur Archipelago Solidarity Foundation Engelina Pattiasina mengatakan, dengan kekayaan seperti itu, pemerintah dan masyarakat Maluku harus memastikan kekayaan itu memiliki dampak nyata untuk kesejahteraan rakyat Maluku. Tidak boleh terjadi, rakyat pemilik kekayaan alam hidup miskin di atas sumber daya alam yang melimpah. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Dimana-mana, daerah kaya selalu dilanda konflik. Coba dicek saja di berbagai dunia. Kita harus menyadari hal ini," ujarnya. Menurut lulusan Ekonomi Politik dari Jerman ini, Maluku akan tetap tertinggal dan miskin jika tidak memiliki pemicu pertumbuhan. Untuk itu, sumber daya alam yang ada harus menjadi pemicu utama perkembangan ekonomi. "Kalau ada pemicunya, maka pertumbuhan ekonomi akan sangat cepat. Maluku saat ini harus menjadikan Migas sebagai pemicu utama ekonomi," kata dia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>REFERENSI</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">http://ekbis.sindonews.com/read/1029375/34/maluku-miliki-25-blok-migas-1438684540</span></div>
Anak Amalesihttp://www.blogger.com/profile/04728357998092676605noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7036620300779343056.post-10309134047499093952015-12-10T14:44:00.001+09:002016-04-10T14:32:57.794+09:0066 Pantai Di Maluku Siap Kalahkan Pamor Raja Ampat<div style="text-align: justify;">
<b>66 Pantai Di Maluku Siap Kalahkan Pamor Raja Ampat.</b> RAJA Ampat di Papua, masih menjadi primadona destinasi wisata yang menakjubkan. Akan tetapi, keindahan pantai-pantai di Maluku diyakini akan mengalahkan pamor Raja Ampat. Provinsi Maluku ternyata memiliki 66 pantai indah yang belum terekspos. Pantai yang masih perawan dan cocok untuk diving, snorkeling dan olahraga air lainnya.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMICiB86mcvDFdko1eWIxyZrgcQvGlWDx6eOCCU7vPp5X-HIVmSnGUI_6868AEpPb6ibza5nGFxClqfFUyDF3tBcgvXgvyC9xizeJCmrMYsylZ65zrYfTFWQPyMfhddMWM_pCJaKcOF80/s1600/Pantai+Ora.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="66 Pantai Di Maluku Siap Kalahkan Pamor Raja Ampat" border="0" height="auto" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMICiB86mcvDFdko1eWIxyZrgcQvGlWDx6eOCCU7vPp5X-HIVmSnGUI_6868AEpPb6ibza5nGFxClqfFUyDF3tBcgvXgvyC9xizeJCmrMYsylZ65zrYfTFWQPyMfhddMWM_pCJaKcOF80/s640/Pantai+Ora.jpg" title="" width="550" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Pantai Ora, Seram</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhnGzdQcoLQ_TJqVP3kU9S3AdOQT3RY5M4GkAWgdM-6Q3USk3V4JO3-0nUeU1wH2Qetw0OMYwn9IC5V4cJgvYfEUGvpDRvdjlpxaxTaS_Ad-tYSaVxxyNSTe-4iCeuTULI2wYkAAwsmy0/s1600/Pantai+Ora+4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="66 Pantai Di Maluku Siap Kalahkan Pamor Raja Ampat" border="0" height="auto" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhnGzdQcoLQ_TJqVP3kU9S3AdOQT3RY5M4GkAWgdM-6Q3USk3V4JO3-0nUeU1wH2Qetw0OMYwn9IC5V4cJgvYfEUGvpDRvdjlpxaxTaS_Ad-tYSaVxxyNSTe-4iCeuTULI2wYkAAwsmy0/s640/Pantai+Ora+4.jpg" title="" width="550" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Pantai Ora, Seram</div>
<div style="text-align: center;">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPDmwGBELucAlY90VaT2Gkz66hV51NjbofcsCu56ir-fcqqI2Ukaa-Ix-NKhDI49GtvgFMtUG3-ePfMP_HJXWL9DNG1V01ZCsEJ2Yvl1bKLaA6KOyvx_Pcq_dRZB0AInnkxaHY_2MTkvs/s1600/Ora.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="66 Pantai Di Maluku Siap Kalahkan Pamor Raja Ampat" border="0" height="auto" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPDmwGBELucAlY90VaT2Gkz66hV51NjbofcsCu56ir-fcqqI2Ukaa-Ix-NKhDI49GtvgFMtUG3-ePfMP_HJXWL9DNG1V01ZCsEJ2Yvl1bKLaA6KOyvx_Pcq_dRZB0AInnkxaHY_2MTkvs/s640/Ora.jpg" title="Pantai Ora, Seram" width="550" /></a></div>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Pantai Ora, Seram</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjy29OGjp5dlx94oHwlJbZslprBrc2C70ro8oFpwSQOAWryKKEfiA28YJk6s0gEhqCobdF7S9BuAkk9QXatL3dokoijnduKt7auJsllEqjSnOb5zEJqjxy1IJBOEQ9ZHdv17ZL4Zs8J0NY/s1600/Pantai+Ora+Malam.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="66 Pantai Di Maluku Siap Kalahkan Pamor Raja Ampat" border="0" height="auto" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjy29OGjp5dlx94oHwlJbZslprBrc2C70ro8oFpwSQOAWryKKEfiA28YJk6s0gEhqCobdF7S9BuAkk9QXatL3dokoijnduKt7auJsllEqjSnOb5zEJqjxy1IJBOEQ9ZHdv17ZL4Zs8J0NY/s640/Pantai+Ora+Malam.JPG" title="" width="550" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Pantai Ora, Seram</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Tual, Siti Tamher mengatakan, ada 66 pantai di Tual, Maluku, yang masih belum banyak orang menjelajahinya. Kebanyakan pantai berpasir putih, air biru yang jernih dan aneka ragam binatang laut dan tumbuhan yang mempesona.<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGVl9jp93ogyDpY8qCzbzmgXHz-QgD7iPBELkAjsYWlEDfYTipaH7Wvn18qJWqytcftLEDk0-pvOt8NrbhsfudfUJuCugYVyRku4VDlJyK_wcpOc2gE30GcyvhQ7fp3fsRO0je-2sqVbY/s1600/Pulau+Bair.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="66 Pantai Di Maluku Siap Kalahkan Pamor Raja Ampat" border="0" height="auto" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGVl9jp93ogyDpY8qCzbzmgXHz-QgD7iPBELkAjsYWlEDfYTipaH7Wvn18qJWqytcftLEDk0-pvOt8NrbhsfudfUJuCugYVyRku4VDlJyK_wcpOc2gE30GcyvhQ7fp3fsRO0je-2sqVbY/s640/Pulau+Bair.JPG" title="Pemandangan Di Pulau Bair" width="550" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Pulau Bair</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEji7PfVOmqQsxK03WL-rOoHbXY_qLZJM7RxlesuY1H9Bei3xPQf1dVXsIpfFwbaVLeivqO8uQ_9Rky_pXAIxR6VJwl_hvh2E99Uf6BLUEREPEE8XtEjgku2S866toU9x3DdqqxsZhhuZuo/s1600/Bair+2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="66 Pantai Di Maluku Siap Kalahkan Pamor Raja Ampat" border="0" height="auto" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEji7PfVOmqQsxK03WL-rOoHbXY_qLZJM7RxlesuY1H9Bei3xPQf1dVXsIpfFwbaVLeivqO8uQ_9Rky_pXAIxR6VJwl_hvh2E99Uf6BLUEREPEE8XtEjgku2S866toU9x3DdqqxsZhhuZuo/s640/Bair+2.jpg" title="Pulau Bair" width="550" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="text-align: center;">Pulau Bair</span></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuNZ5ibKuY9ehkQZbAFktw_IKdSSA1udasYLZOh0Ia6r-4qksro9jEZ3A_cm17atCJ80qb3nK8xu6jz9TrGwibl989ejG_2qGr2YvR5JgMR5Of4ZhGVcl4etAkej6yTZiuuRigDAHHunk/s1600/Pulau+Bair.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="66 Pantai Di Maluku Siap Kalahkan Pamor Raja Ampat" border="0" height="auto" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuNZ5ibKuY9ehkQZbAFktw_IKdSSA1udasYLZOh0Ia6r-4qksro9jEZ3A_cm17atCJ80qb3nK8xu6jz9TrGwibl989ejG_2qGr2YvR5JgMR5Of4ZhGVcl4etAkej6yTZiuuRigDAHHunk/s640/Pulau+Bair.jpg" title="Pulau Bair" width="550" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Pulau Bair</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
“Selama ini kita mengenal Raja Ampat sebagai surga dunia yang ada di Indonesia. Padahal di Maluku keindahan pantai dan keanekaragaman hayatinya juga tidak kalah indah dengan Raja Ampat,” katanya di Tual Expose di kantor Kemenaker Maluku, Rabu (2/12/2015), dikutip sindonews.com. Siti menuturkan, di antara kekuatan wisata bahari di Kota Tual, Pulau Bair akan menjadi tempat tak terlupakan karena memiliki dua teluk dengan air laut jernih dan tenang berwarna biru kehijauan, vegetasi mangrove dan tebing batu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDgAV85ytgUwpEAMZW5Hce2xLYBz68HNF0GEwx_VXytfwhb4QPZxG8OKLncZ6XEBFxlq5dQBv1aQ-2_KCiFXIAxblUJviKhaEa3L-heKATQNNE0zYOLhcBKWsUM8zisfQopSgAwKMf_TE/s1600/Pantai+Ngurtavur%252C+Pulau+Waha.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="66 Pantai Di Maluku Siap Kalahkan Pamor Raja Ampat" border="0" height="auto" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDgAV85ytgUwpEAMZW5Hce2xLYBz68HNF0GEwx_VXytfwhb4QPZxG8OKLncZ6XEBFxlq5dQBv1aQ-2_KCiFXIAxblUJviKhaEa3L-heKATQNNE0zYOLhcBKWsUM8zisfQopSgAwKMf_TE/s640/Pantai+Ngurtavur%252C+Pulau+Waha.jpg" title="Pantai Ngurtavur, Pulau Waha" width="550" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
Pantai Ngurtavur, Pulau Waha</div>
<br />
“Kita bisa selfie dengan latar belakang yang menawan. Tapi juga kegiatan menyelam, snorkel, dan mamancing. Pulau ini terlindungi oleh gelombang laut sehingga cocok untuk berperahu kano dan jetski. Sekilas Pulau Bair mirip dengan Raja Ampat, Papua,” katanya. Begitu sampai teluk Pulau Bair, ada pemandangan indah tebing batu. Tebing batu itu mengelilingi teluk di Pulau Bair. Dalam kondisi laut surut wisatawan akan menemukan beberapa pantai yang bisa disinggahi karena tidak tertutup oleh air laut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhw87u_nCMB0NqqOTO_Lcr3ItZZM6LGOasaqMkXL_JuprPLBWK50T6Lrb1bq17nGtDUT-i7jueVQl_gYK2eXVLTWKm_X_smxsOcF_8lgQVDQs-ES40fUosEa19fbI9vMgDK8dfPhVhctm8/s1600/Adranan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="66 Pantai Di Maluku Siap Kalahkan Pamor Raja Ampat" border="0" height="auto" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhw87u_nCMB0NqqOTO_Lcr3ItZZM6LGOasaqMkXL_JuprPLBWK50T6Lrb1bq17nGtDUT-i7jueVQl_gYK2eXVLTWKm_X_smxsOcF_8lgQVDQs-ES40fUosEa19fbI9vMgDK8dfPhVhctm8/s640/Adranan.jpg" title="Pulau Adranan" width="550" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
Pantai, Pulau Adranan</div>
<br />
Keindahan Tual tak hanya di situ, ada Pulau Adranan yang memiliki luas sekitar 5.000 meter persegi. Selain cocok untuk main pasir dan mandi di pantai, pulau dengan air nan jernih ini bisa untuk kegiatan menyelam sekaligus melihat pemandangan di bawah laut khususnya terumbu karang. Daya tarik lainnya adalah saat perubahan musim timur ke barat atau sebaliknya, pasir pantai pantai bergeser sesuai musim.<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selanjutnya ada Pulau Ohoimas dan Pulau Burung termasuk pulau unggulan yang berdampingan dengan Pulau Bair. Di pulau Ohoimas tengah dikembangkan wisata bersantai sambil berkemah, sedangkan di Pulau Burung untuk wisata konservasi burung dan biota laut. Ada juga Pulau Ut yang menjadi surga para peselancar karena ombaknya cukup tinggi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lalu ada Pantai Duroa yang airnya hijau kebiru-biruan juga terdapat peninggalan tentara Jepang yakni berupa Benteng dan Meriam Duroa. “Kota Tual memiliki 66 pulau yang hampir sebagian besar berpasir putih dan karang bervariatif. Sebanyak 13 pulau berpenghuni 53 pulau lainnya tak berpenghuni. Nah, pulau-pulau tak berpenghuni, selain untuk lahan pertanian, perkebunan, dan tempat singgah, sebagian diantaranya dikembangkan sebagai pusat Wisata Bahari,” tutupnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<b>Referensi</b><br />
<span style="font-size: x-small;">http://lifestyle.sindonews.com/read/1066266/164/66-pantai-di-maluku-siap-kalahkan-pamor-raja-ampat-1449056342</span></div>
Anak Amalesihttp://www.blogger.com/profile/04728357998092676605noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7036620300779343056.post-83605931699965084532015-12-10T13:32:00.000+09:002015-12-13T13:04:42.704+09:00Euforia Desember Umat Kristiani Di Maluku<div style="text-align: justify;">
<b>Euforia Desember Umat Kristiani Di Maluku.</b> UMAT Kristiani di Maluku, selalu merindukan datangnya bulan Desember. Selain ingin merayakan Natal Kristus, Bulan Desember bagi umat Kristiani merupakan bulan penuh siraman rohani yang dibalut dengan semangat kekeluargaan. Memang, puncak peringatan Natal baru akan dirayakan pada 25 Desember 2015. Biasanya, diawali ibadah malam Natal pada 24 Desember dan dilanjutkan ibadah Natal pada 25 Desember.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvFa2wN9Qo9bBayXz_AHKb-_BM6x_wYET1zQibQdsUBUDDe5bbRSZt4JT9sR9zzo_WJ3QOtGCv4rsBzQPGNVYS3DSaYSARlbFk1b6t8LpU7ULxQ6eH8jGmpSwhePWX0BC2tIeKHDBDXsg/s1600/Euforia+Natal+%25285%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Euforia Desember Umat Kristiani Di Maluku" border="0" height="auto" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvFa2wN9Qo9bBayXz_AHKb-_BM6x_wYET1zQibQdsUBUDDe5bbRSZt4JT9sR9zzo_WJ3QOtGCv4rsBzQPGNVYS3DSaYSARlbFk1b6t8LpU7ULxQ6eH8jGmpSwhePWX0BC2tIeKHDBDXsg/s640/Euforia+Natal+%25285%2529.jpg" title="Euforia Desember Umat Kristiani Di Maluku" width="550" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Pohon Natal Penuh Hiasan</div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tetapi, bagi umat Kristiani di Maluku, semangat merayakan Natal tidak hanya pada 25 Desember. Sejak Oktober atau November sudah ada pembahasan soal Natal. Minimal, pembentukan Panitia Perayaan Natal dan aksi pencarian dana. Belum lagi pada hari-hari terakhir Bulan November, keluarga Kristiani sudah sibuk belanja pernak-pernik dan memasang pohon Natal yang dalam bahasa Ambon disebut Pohon Terang. Tujuannya begitu menginjak 1 Desember 2015, rumahnya sudah dihiasi dengan kehadiran Pohon Natal yang dipajang sepanjang Bulan Desember.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBddDj547lljWrgldL9GfQnBks_9uc-x1Fh2yQFsBn6HaCI_w8TTehlfeZ2l4Pxcb5LxnCtlQfLkyx9BRTluiDm9GG1LBFLrGdXCaboGmYVw4l9B2mRkCCq9C2-3WsTtSRZiQtO0dkayk/s1600/Euforia+Natal+%25281%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Euforia Desember Umat Kristiani Di Maluku" border="0" height="auto" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBddDj547lljWrgldL9GfQnBks_9uc-x1Fh2yQFsBn6HaCI_w8TTehlfeZ2l4Pxcb5LxnCtlQfLkyx9BRTluiDm9GG1LBFLrGdXCaboGmYVw4l9B2mRkCCq9C2-3WsTtSRZiQtO0dkayk/s640/Euforia+Natal+%25281%2529.jpg" title="Euforia Desember Umat Kristiani Di Maluku" width="550" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Pohon Natal Di Pattimura Park</div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Memajang pohon Natal di rumah (maupun di tempat-tempat umum) di Bulan Desember bukanlah tradisi gerejawi. Tetapi hanya kebiasaan atau tradisi masyarakat Kristiani untuk meyambut dan memeriahkan Hari Natal. Banyak versi terkait asal-usul tradisi memajang pohon Natal tersebut. Tetapi yang pasti, kebiasaan ini lahir dari tradisi masyarakat Kristiani di Eropa dan Amerika. Kebetulan Portugis dan Belanda lama bercokol di Maluku, maka jadilah kebudayaan tersebut membaur dalam budaya masyarakat Kristen Maluku.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjN5t5DBOWXjXhSHAhwjXyiPZRPcnmX69_O-HUhsT10e6jNXdl2BRRbVnU8U3RPukcrP92M-vjAQxCA22OhTbCl0-tY8wBHKb2sQseLBxcmN5ys4DZYqjUrckJLdhHer8vOiEb3XZq3PXQ/s1600/Euforia+Natal+%25282%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Euforia Desember Umat Kristiani Di Maluku" border="0" height="auto" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjN5t5DBOWXjXhSHAhwjXyiPZRPcnmX69_O-HUhsT10e6jNXdl2BRRbVnU8U3RPukcrP92M-vjAQxCA22OhTbCl0-tY8wBHKb2sQseLBxcmN5ys4DZYqjUrckJLdhHer8vOiEb3XZq3PXQ/s640/Euforia+Natal+%25282%2529.jpg" title="Euforia Desember Umat Kristiani Di Maluku" width="550" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Jalanan Di Ambon Penuh Hiasan Menjelang Natal</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Usai sibuk-sibuk memajang pohon Natal, biasanya keluarga-keluarga Kristiani di Maluku, ditunggu kesibukan baru, yakni menghadiri atau menjadi panitia perayaan Natal. Warga Kristiani di Maluku umumnya hampir setiap dua hari sampai tiga hari sekali mengikuti ibadah Natal. Bahkan ada sejumlah masyarakat yang setiap hari mengikuti ibadah perayaan Natal.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Maklum di Maluku itu, banyak acara Natal yang digelar. Ada Natal Unit yaitu Natal setingkat Rukun Tetangga (RT), ada Natal Sektor atau setingkat Rukun Warga (RW), dan ada juga Natal Jemaat atau setingkat Natal Negeri (kampung). Itu sudah pasti setiap tahun menjadi agenda rutin. Belum lagi acara Natal sekolah minggu, Natal Remaja, Natal Pemuda, Natal Kaum Ibu, dan Natal Kaum Bapa, yang merupakan bagian dari struktur organisasi gereja.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di luar itu, masih ada lagi acara Natal Keluarga Besar, Natal Marga, Natal Negeri asal (kampung halaman), dan Natal Pela Gandong, dan Natal Sekolah, Natal Fakultas, Natal Kampus, Natal alumni, Natal Kantor tempat bekerja, Natal Komunitas bermain, Natal Persekutuan Doa dan lain sebagainya. Di setiap acara Natal, nuansa kekeluargaan sangat terasa. Apalagi umumnya mereka semua terlibat dalam persiapan hingga pelaksanaan acara.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Makanya, bulan Desember selalu menjadi ajang reuni. Banyak anak Maluku yang beragama Kristen di perantauan selalu merindukan suasana-suasana seperti ini dan sangat menikmatinya saat mereka pulang kampung. Pulang kampung di bulan Desember punya nilai plus. Selain momentum bertemu keluarga dan merayakan Natal, juga sudah pasti mereka akan bertemu dengan keluarga besar dan teman-teman masa kecil sampai remaja. Juga akan berjumpa dengan oom-om, tante, oma, opa, dan semua basudara yang dikasihi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yang menarik, di sela-sela kesibukan mengikuti berbagai acara Natal, pada Bulan Desember, ada sebuah tradisi yang juga dipertahankan hingga saat ini, yaitu Sinterklas. Sinterklas dan Zwarte Piet merupakan adopsi kebiasaan yang awalnya berasal dari Belanda. Pada minggu-minggu awal Bulan Desember kita terbiasa melihat berbagai konvoi Sinterklas di jalan-jalan raya yang datang ke rumah-rumah warga. Anggota rombongan Sinterklas itu biasanya adalah para pemuda-pemudi gereja. Mereka memanfaatkan momentum tersebut untuk mencari dana bagi pelaksanaan Natal Pemuda atau Natal Komunitas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Biasanya, para pemuda yang akan membentuk rombongan Sinterklas sudah menghubungi lebih dulu para orang tua yang mempunyai anak kecil dan menawarkan jasa mereka untuk datang memberi kado Natal kepada anak-anak. Lucunya Sinterklas <i>(Di Ambon biasa disebut Senterklas)</i> tidak sendiri, dia datang ditemani Zwarte Piet <i>(Di Ambon biasa disebut Senterpit)</i>. Sinterklas memainkan peran sebagai bapak yang baik dan dermawan, sedang Zwarte Piet yang didandani serba hitam, dikesankan sebagai orang yang galak, suka menghukum anak-anak nakal.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nah, biasanya anak-anak nakal paling takut jika didatangi Zwarte Piet. Mereka akan ditakuti-takuti bahkan diancam masukin ke dalam karung, jika tidak berjanji akan menjadi anak yang baik. Bagaimana sejarah Sinterklas bisa menjadi tradisi yang dilaksanakan setiap Bulan Desember? Banyak versi ceritanya juga. Tapi, yang pasti Sinterklas dan Pohon Terang sudah membudaya di kalangan masyarakat Kristiani Maluku. Dan, semua euforia di balik itu memiliki makna kekeluargaan serta kebaikan dalam menjalani hidup.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Itulah sekilas tentang euforia umat Kristiani Maluku di Bulan Desember. Selamat menyambut euforia Natal buat umat Kristiani di Maluku.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>REFERENSI :</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">http://satumaluku.com/2015/12/08/euforia-desember-umat-kristiani-di-maluku</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;">http://barondaambon.weebly.com</span><br />
<span style="font-size: x-small;">https://id.wikipedia.org/wiki/Sinterklas</span></div>
Anak Amalesihttp://www.blogger.com/profile/04728357998092676605noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7036620300779343056.post-9111987717039720272015-06-23T13:56:00.000+09:002019-12-27T21:26:35.708+09:00Tiga Batang Air (Kwalai Batai Telu)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6mjyhih5_-lVJlh1fxCCVPEU9dfetjuIwQdr9Bf9dr7OxtJ-xfcQWkiJWXwooPmrIO_rMLiTgGQSW8RX7-_FpcY1hN2hBrkUif-WrNK8MsXGEjtY_F2XOJkBEJ-Z0KyUCj8fljklzYjY/s1600/Sungai+Tala.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Tiga Batang Air" border="0" height="219" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6mjyhih5_-lVJlh1fxCCVPEU9dfetjuIwQdr9Bf9dr7OxtJ-xfcQWkiJWXwooPmrIO_rMLiTgGQSW8RX7-_FpcY1hN2hBrkUif-WrNK8MsXGEjtY_F2XOJkBEJ-Z0KyUCj8fljklzYjY/s320/Sungai+Tala.jpg" title="Air Tala (Sungai Tala), Seram" width="298" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Tiga Batang Air.</b> Tiga Batang Air atau dalam bahasa disebut Kwele Batai Telu adalah istilah yang dipakai untuk menggambarkan Tiga Ruas Sungai yang mengaliri Pulau Seram (Nusa Ina). Adapun Tiga Batang Air (Kwalai Batai Telu) ini memiliki nilai sejarah tersendiri yang tidak terlepas dari sejarah <a href="http://www.tihulale.com/2015/06/Kerajaan-Nunusaku-Dan-Penyebab-Kehancurannya.html">Kerajaan Nunusaku</a>, suatu kerajaan tertua dan terbesar yang terletak diatas gunung dan berada di tengah-tengah di Pulau Seram dan dipercaya sebagai tempat asal muasal dari semua masyarakat yang berada di wilayah Maluku. Tiga Batang Air tersebut yaitu :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<h3>
<b><span style="font-size: 16px;">1. Talabatai, Batang Air Tala</span></b></h3>
<div style="text-align: justify;">
Talabatai (Batang Air Tala), merupakan Batang Air terbesar diantara ketiga batang air lainnya. Batang Air Tala ini terletak di petuanan Negeri Tala, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).</div>
<div>
<br />
<h3 style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 16px;">2. Etibatai, Batang Air Eti</span></b></h3>
<div style="text-align: justify;">
Etibatai (Batang Air Eti), merupakan Batang Air Kedua yang ukurannya cukup besar. Batang Air Eti ini terletak di petuanan Negeri Eti dekat dengan Ibukota kabupaten Seram bagian Barat (SBB), Piru.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h3 style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: 16px;">3. Sapalewabatai, Batang Air Sapalewa</span></b></h3>
<div style="text-align: justify;">
Sapalewabatai (Batang Air Sapalewa), merupakan Batang Air Ketiga yang merupakan terkecil diantara batang air lainnya. Batang Air Spalewa ini terletak di daerah bagian Taniwel, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<h3>
<b><span style="font-size: 18px;">Sejarah Tiga Batang Air</span></b></h3>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun mengenai asal muasal Tiga Batang Air ini, diceritakan oleh Leluhur (Nenek Moyang) Pulau Seram yang diwariskan secara turun temurun dari mulut ke mulut, dahulunya di Pusat <a href="http://www.tihulale.com/2015/06/Kerajaan-Nunusaku-Dan-Penyebab-Kehancurannya.html"><b>Kerajaan Nunusaku</b></a> tumbuh satu Pohon Beringin Besar. Pohon Beringin besar tersebut tumbuh rimbun dan subur serta dianggap sebagai pelindung bagi Kerajaan Nunusaku dan merupakan lambang Kerajaan Nunusaku dengan slogannya Esa Tana, Esa Aman, Esa Lala. Namun, karena murka Sang Raja Nunusaku akibat kematian Putri tercintanya, Putri Niwele, Sang Raja kemudian menghentakan kakinya ke Bumi dengan keras sehingga kekuatan Manamagisnya pun mengakibatkan tanah terbelah dan Pohon Beringin Besar yang tadinya tumbuh rimbun tersebut masuk ke dalamnya dan kemudian dari belahan tersebut memunculkan Air Besar yang menghanyutkan penduduk <a href="http://www.tihulale.com/2015/06/Kerajaan-Nunusaku-Dan-Penyebab-Kehancurannya.html">Kerajaan Nunusaku</a>, menerjang, menghancurkan dan menenggelamkan Kerajaan Nunusaku.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBadVqkgR9FgP5WL2cShRV0c2wioORWG9sZw7b55BZUrAuOzlm74VUQcgiguV0ME0UelHjYIhE16aoHc-sF10YQ8a9l48juLfgR7whRx65_8F2WfEykQ1ez9PQgSqQ_35OzUyOzHp9hhk/s1600/Beringin+Tua.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Tiga Batang Air (Kwalai Batai Telu)" border="0" height="auto" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBadVqkgR9FgP5WL2cShRV0c2wioORWG9sZw7b55BZUrAuOzlm74VUQcgiguV0ME0UelHjYIhE16aoHc-sF10YQ8a9l48juLfgR7whRx65_8F2WfEykQ1ez9PQgSqQ_35OzUyOzHp9hhk/s400/Beringin+Tua.jpg" title="Pohon Beringin Tua Sebagai Lambang Kerajaan Nunusaku" width="550" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
Pohon Beringin Tua</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Air tersebutlah yang kemudian surut dan mengalir menjadi Tiga Batang Air yang mengaliri Pulau Seram hingga saat ini. Dikatakan oleh orang-orang tua dan masayarakat-masayarakat yang mendiami Pulau Seram bahwa Kwele Batai Telu atau Tiga atang Air ini memancar dari suatu mata air yang terdapat di pusat <a href="http://www.tihulale.com/2015/06/Kerajaan-Nunusaku-Dan-Penyebab-Kehancurannya.html">Kerajaan Nunusaku</a>. Sehingga, jika ada yang berhasil pergi menyusuri Tiga Batang Air ini maka ia akan menemukan pusat <a href="http://www.tihulale.com/2015/06/Kerajaan-Nunusaku-Dan-Penyebab-Kehancurannya.html">Kerajaan Nunusaku</a> yang dahulu tenggelam.<br />
<br />
Namun, hingga kini belum ada seorangpun yang berhasil menyusuri dan menemukan dimana pusat dari Mata Air ini, karena selain jauh juga dianggap sangat keramat oleh Leluhur (Nenek Moyang) dan masyarakat Pulau Seram dan tidak ada seorangpun yang berhasil kembali dengan selamat jika menyusuri Tiga Batang Air ini sampai pada pusatnya tanpa memiliki hati yang bersih (suci). Ada juga yang mengatakan bahwa orang-orang yang mencoba pergi menyusuri salah satu dari Tiga Batang Air ini akan kembali ke tempatnya semula secara berulang kali tanpa sebab yang jelas atau menghilang jika datang dengan niat buruk.</div>
</div>
Anak Amalesihttp://www.blogger.com/profile/04728357998092676605noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7036620300779343056.post-46355954843158707902015-06-18T13:59:00.001+09:002019-12-27T21:26:35.249+09:00Masohi, Kebudayaan Yang Wajib Dilestarikan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNDiue-OimARTI_CgaaNc-JDFmPApYvnBuDTOadK58IQafVm0H_FDrfjp5VqyZQyhm5WtgXQ2AYowe4aak8ji34AP4Zxo7m-UkICi8p3_K7QG6IeOgZ-7LY5XYT3gMKvxV9G9FxSrrlH8/s1600/Masohi.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Masohi, Kebudayaan Yang Wajib Dilestarikan" border="0" height="219" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNDiue-OimARTI_CgaaNc-JDFmPApYvnBuDTOadK58IQafVm0H_FDrfjp5VqyZQyhm5WtgXQ2AYowe4aak8ji34AP4Zxo7m-UkICi8p3_K7QG6IeOgZ-7LY5XYT3gMKvxV9G9FxSrrlH8/s320/Masohi.jpg" title="Masohi Membersihkan Areal Gedung Gereja Baru" width="300" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Masohi, Kebudayaan Yang Wajib Dilestarikan. </b>Masohi merupakan salah satu budaya yang telah lama hidup dan mendarah daging dalam kehidupan masyarakat Maluku dan wajib untuk kita lestarikan. Masohi adalah aktivitas yang dilakukan bersama-sama oleh sekelompok orang yang hidup bersama atau punya relasi tertentu untuk menyatakan sikap tolong menolong dan saling membantu untuk tujuan tertentu. Di Negeri Tihulale, kebudayaan ini masih tetap ada sampai sekarang, contohnya pada saat pembangunan Gedung Gereja Beth Eden baru.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Terlihat Masyarakat Negeri Tihulale masohi membersihkan sekitaran lahan yang nantinya akan didirikan Gedung Gereja Baru. Tradisi ini bukan hanya dapat ditemukan di Negeri Tihulale saja melainkan hampir di seluruh wilayah Maluku.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<b><i>Referensi :</i></b><br />
<ul>
<li>Prof J.A Pattikaihatu</li>
</ul>
</div>
Anak Amalesihttp://www.blogger.com/profile/04728357998092676605noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7036620300779343056.post-72397647062484232342015-06-18T13:06:00.000+09:002019-12-27T21:26:35.511+09:00Makan Patita, Sebagai Salah Satu Bentuk Kebudayaan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3vlmt_NeOUnscMUwBHC4GtkImrDqfY7rGf7yCm1v9ldhbmnPTsxs_6DXlVRDZtrNRrwdAfS1Y39kiS0H8a4WvL8KzxW5FmXaK-ESJoWiaAaxHAvbJ4Leenc9Itl8ZBBShAWreG5fuYmA/s1600/Makan+Patita.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Makan Patita, Sebagai Bentuk Kebudayaan" border="0" height="248" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3vlmt_NeOUnscMUwBHC4GtkImrDqfY7rGf7yCm1v9ldhbmnPTsxs_6DXlVRDZtrNRrwdAfS1Y39kiS0H8a4WvL8KzxW5FmXaK-ESJoWiaAaxHAvbJ4Leenc9Itl8ZBBShAWreG5fuYmA/s320/Makan+Patita.jpg" title="Makan Patita Di Negeri Tihulale" width="328" /></a></div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Makan Patita, Sebagai Salah Satu Bentuk Kebudayaan.</b> Makan Patita merupakan salah satu identitas budaya Maluku yang sangat kental dengan kehidupan masyarakat setempat. Makan Patita adalah acara makan bersama dalam lingkup kekeluargaan yang hangat dengan menghidangkan berbagai makanan dan masakan tradisional khas daerah. Siapa saja yang hadir dalam acara Makan Patita boleh mencicipi segala jenis makanan yang tersedia dengan sesuka hatinya. Tradisi Makan Patita hingga saat ini masih terus dipelihara di Negeri-Negeri di Maluku.</div>
<br />
<h3 style="border-bottom-color: grey; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 3px; color: auto; font-family: PT Serif, Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-stretch: normal; font-weight: bold; line-height: 1.6em; margin: 0.5em 0px; padding: 0.25em 0px; position: relative; text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Budaya Makan Patita</span></h3>
<b><br /></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXN3dE5WQl9KejXvSWabsYW-K8ntWZp9aCtrXPN3IQf5VzSepXZRbnUKiQm1DhgJuKX5RUpWhAiZcsppVCpAf2jcUB4UkJi8k8GSh5WinyXK5qAwCdIk79Vjf95-z2NS9tjGpTyse3DE0/s1600/Budaya+Makan+Patita.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Makan Patita, Sebagai Salah Satu Bentuk Kebudayaan" border="0" height="330" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXN3dE5WQl9KejXvSWabsYW-K8ntWZp9aCtrXPN3IQf5VzSepXZRbnUKiQm1DhgJuKX5RUpWhAiZcsppVCpAf2jcUB4UkJi8k8GSh5WinyXK5qAwCdIk79Vjf95-z2NS9tjGpTyse3DE0/s640/Budaya+Makan+Patita.jpg" title="Tradisi Makan Patita" width="500" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
Budaya Makan Patita<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Oleh karena itu, sebagai Masyarakat Maluku, kita wajib menjaga dan melestarikan budaya Makan Patita, Sebagai Salah Satu Bentuk Kebudayaan Di Maluku.</div>
</div>
<ol>
</ol>
Anak Amalesihttp://www.blogger.com/profile/04728357998092676605noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7036620300779343056.post-37654807783777681862015-06-18T12:49:00.002+09:002015-12-27T13:05:20.571+09:00Kalawai, Senjata Tradisional Khas Daerah Maluku<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjv8k5IioDbquYSLunHl1KQY6SzRFAkGTC8dR6fCW6pEED08vHR1iWuSMhG9SwcRQAfS8dqyaBneCeeezTiezmiCOrOAPK-0JFRrahpcnQ-ZZjFmdhSPK_krieD1bctnRYtwWGlk4LwtIc/s1600/Kalawai.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Kalawai, Senjata Tradisional Khas Daerah Maluku" border="0" height="246" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjv8k5IioDbquYSLunHl1KQY6SzRFAkGTC8dR6fCW6pEED08vHR1iWuSMhG9SwcRQAfS8dqyaBneCeeezTiezmiCOrOAPK-0JFRrahpcnQ-ZZjFmdhSPK_krieD1bctnRYtwWGlk4LwtIc/s320/Kalawai.jpg" title="Kalawai" width="326" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kalawai, Senjata Tradisional Khas Daerah Maluku</b>. Sebagai orang Maluku tentu kita tidak asing mendengar kata Kalawai. Kalawai adalah salah satu senjata tradisional khas daerah Maluku. Bentuk Kalawai adalah hampir mirip seperti tombak namun bentuk Kalawai sendiri biasanya pegangannya terbuat dari buluh ataupun kayu, yang lebih panjang dari tombak, ujung buluh tersebut kemudian di beri besi tajam, besi tersebut harus lebih dari satu, dan di ikat melingkari buluh tersebut. Biasanya besi kalawai terdiri dari besi yang diasah sampai menjadi tajam.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kalawai berbeda dengan tombak, jika tombak umumnya bermata 1, kalawai umumnya bermata 3 dan mirip dengan Trisula. Kalawai juga memiliki fungsi yang berbeda dengan Tombak, Kalawai hanya digunakan di lautan oleh nelayan atau biasa digunakan di dalam air, baik di lautan maupun sungai/danau untuk menangkap hewan yang hidup perairan dangkal maupun dalam berupa ikan, gurita, teripang, morea dan lain sebagainya. Sementara Tombak umumnya digunakan untuk berburu di hutan dan yang paling umum adalah berperang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h3 style="text-align: justify;">
<b>Asal Usul Kata Kalawai</b></h3>
<div style="text-align: justify;">
Kata Kalawai berasal dari bahasa daerah Maluku, terkhususnya daerah Maluku Tengah (Pulau Seram, Buru, Ambon, Lease). Kata "Kalawai" berasal dari dua suku kata dalam bahasa Maluku yakni :</div>
<ul>
<li style="text-align: justify;">KALA artinya TIKAM</li>
<li style="text-align: justify;">WAI artinya AIR</li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Sehingga jika diartikan secara etimologis kata <b>" KALAWAI " </b>memiliki pengertian <b>" TIKAM AIR "</b>. Dari pengertian diatas maka sudah sangat jelas kalau Kalawai merupakan alat atau senjata tajam yang biasanya dipergunakan di dalam air untuk menangkap ikan, gurita, teripang dan sebagainya oleh nelayan di Maluku.<br />
<br />
<h3>
<b>Contoh Penggunaan Kalawai</b></h3>
<div>
<b><br /></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyPoTu5EFJy6Xh4JnK0yLTAHpPAieVtJW1l_dOrYmXRSoKJMBbCE2alZMVyi-4OO3Q6gPN8z9L8H7e4uOwdlbsrmOoYtb9JzqF4h3F5H-s-koO_POBtZn2woJxH2gsx9cIeA1RLQnG5Mg/s1600/Kalawai+2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Kalawai, Senjata Tradisional Khas Daerah Maluku" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyPoTu5EFJy6Xh4JnK0yLTAHpPAieVtJW1l_dOrYmXRSoKJMBbCE2alZMVyi-4OO3Q6gPN8z9L8H7e4uOwdlbsrmOoYtb9JzqF4h3F5H-s-koO_POBtZn2woJxH2gsx9cIeA1RLQnG5Mg/s1600/Kalawai+2.jpg" title="Contoh Penggunaan Kalawai" /></a></div>
<div>
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><i>Referensi :</i></b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li><span style="font-size: x-small;">http://lyphosse.blogspot.com</span></li>
</ul>
Anak Amalesihttp://www.blogger.com/profile/04728357998092676605noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7036620300779343056.post-305395565681750692015-06-18T11:35:00.000+09:002020-01-07T14:59:50.894+09:00Suku Alune (Pata Alaone Halune)<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigzRjIBAvoBEvVnrYOuEV2f2l3F3L_8NnnqZvj28Bd8WyPpY2mAwc_dL41XzkOCoyKdfwf5fpzAuBEalitfI-emVVn9GHrx6yP4RPkJpdvv3yLSfNctwIc77YCrtB7d_LDG7v2eehtLN0/s1600/Alune.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Suku Alune (Pata Alaone Halune) Bangsa Alifuru" border="0" height="206" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigzRjIBAvoBEvVnrYOuEV2f2l3F3L_8NnnqZvj28Bd8WyPpY2mAwc_dL41XzkOCoyKdfwf5fpzAuBEalitfI-emVVn9GHrx6yP4RPkJpdvv3yLSfNctwIc77YCrtB7d_LDG7v2eehtLN0/s1600/Alune.jpg" title="Rumah Suku Alune (Pata Alaone Halune), Bangsa Alifuru" width="336" /></a></div>
<b>Suku Alune (Pata Alaone Halune).</b> Suku Alune, merupakan salah satu suku tertua di provinsi Maluku yang berada di kabupaten Maluku Tengah, selain itu mereka juga tersebar di pulau-pulau kecil yang berada sekitarnya. Populasi suku Alune terus bertambah setiap saatnya. Menurut cerita penuturan masyarat suku Alune, mereka berasal dari keturunan Alifuru dan termasuk dalam persekutuan adat Patasiwa (Sembilan).<br />
<br />
Masyarakat Suku Alune ini biasanya hidup di daerah pantai. Mereka berasal dari pulau Seram, dan dari pulau ini lah mereka menyebar ke pulau-pulau sekitarnya terutama di Maluku Tengah. Orang Alune ini memiliki ciri-ciri fisik dengan kulit sawo matang, rambut hitam kejur, dan tinggi sekitar 155-165 cm. Bahasa yang digunakan oleh suku Alune ini adalah bahasa Alune, yang dikelompokkan ke dalam bahasa Melayu, karena mirip dengan bahasa Melayu Ambon dan Melayu Maluku Utara. Bahasa Alune ini termasuk bahasa Malayo-Polynesian. Bahasa Alune ini dikenal juga dengan nama bahasa Patasiwa Alfoeren yang memiliki beberapa dialek, walau penuturnya tidak banyak. Dialek paling banyak penuturnya adalah dialek Rambatu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Orang Alune telah memeluk agama Kristen, yang diperkenalkan oleh misionaris Belanda maupun Portugis. Namun kepercayaan asli nenek moyang Suku Alune (Tradisi yang disebut <b><a href="https://www.tihulale.xyz/2015/06/kakehan-tradisi-keagamaan-para-leluhur.html">Kakehan</a></b>) seperti percaya kepada roh leluhur masih diyakini sebagai pelindung dan memberi keselamatan kepada kehidupan mereka. Mereka pun percaya kepada roh jahat yang bisa mendatangkan penyakit. Dalam kehidupan sehari-hari para laki-laki dan perempuan suku Alune mengenakan sedikit kain, karena lingkungan mereka yang lembap. Orang dewasa mengenakan kain pinggang pendek yang terbuat dari serat kulit, sama seperti baju tapa Polynesian. Kain pinggang ini memanjang hingga di atas lutut dan kadang memiliki pola dekoratif.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada acara adat tradisional, laki-laki Alune memakai baju perang dengan pedang panjang. Mereka memperagakan aktivitas perang dengan suku-suku lain, seperti yang mereka alami pada masa lalu. Sedangkan para perempuan mengoleksi hasil hutan sambil ditemani anak-anak. Budaya dan adat-istiadat suku Alune berbeda dengan suku Wemale, dimana perayaan kelahiran bagi <b>Suku Alune</b> adalah peristiwa penting sementara perayaan kedewasaan perempuan bagi <b>Suku Wemale</b> adalah peristiwa penting. <b>Suku Alune</b> merupakan tukang kayu berpengalaman. Rumah-rumah kuno Alune berukuran besar dan dibangun dari kayu, ranting dan daun palem. Budaya dan gaya hidup Suku Alune berubah banyak dalam beberapa dasawarsa terakhir karena dampak konsumerisme dan juga kekacauan politik serta konflik-konflik keagamaan di Indonesia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRsLToEOcTll4-PUJmy72NWKA2MuRABTXi2ysWs_0gsgaKEbL_NnFNZQX5NqnNKEZs56ETS99vg-_qM4zDl-DUA5OL33crX_uErNXXQXaNtuYm7ohEt3Nq_D9BOQmL4mlEoUOPLKTN9Yw/s1600/Cakalele+3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Suku Alune (Pata Alaone Halune)" border="0" height="auto" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRsLToEOcTll4-PUJmy72NWKA2MuRABTXi2ysWs_0gsgaKEbL_NnFNZQX5NqnNKEZs56ETS99vg-_qM4zDl-DUA5OL33crX_uErNXXQXaNtuYm7ohEt3Nq_D9BOQmL4mlEoUOPLKTN9Yw/s1600/Cakalele+3.jpg" title="Tradisi Cakalele Suku Alune (Pata Alaone Halune)" width="550" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Tradisi Cakalele Suku Alune (Pata Alaone Halune)</div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Suku Alune,</b> tergolong orang yang mempunyai sikap ramah, terbuka, suka menghormati orang lain, meskipun sering berkelahi dalam pertemuan-pertemuan adat. Pada budaya mereka masa lalu, memiliki kebiasaan menghitamkan gigi, para perempuan memakai kain yang terbuat dari kulit kayu. Sedangkan nasi telah dikenal mereka sejak abad terakhir ini, sebagai makanan pokok. Suku Alune dikenal juga sebagai <b>“Manusia <a href="https://www.tihulale.xyz/2015/06/Kerajaan-Nunusaku-Dan-Penyebab-Kehancurannya.html">Nunusaku</a>”</b>, di mana <b><a href="https://www.tihulale.xyz/2015/06/Kerajaan-Nunusaku-Dan-Penyebab-Kehancurannya.html">Nunusaku</a></b> adalah nama sebuah kerajaan yang terletak di puncak sebuah gunung di pulau Seram. Di Nunusaku terdapat Danau sumber mata air yang dianggap suci dan keramat yang mengalir menjadi <a href="https://www.tihulale.xyz/2015/06/Tiga-Batang-Air-Kwalai-Batai-Telu.html">3 Batang Air (Tala, Eti, dan Sapalewa)</a>. Tempat inilah yang dipercayai sebagai tempat asal muasal penduduk asli pulau Seram, yang kemudian menyebar ke pulau-pulau sekitarnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penarikan garis keturunan dalam sisitem kekerabatannya bersifat patrilineal, dengan adat menetap nikah yang patrilokal. Kedudukan anak laki-laki bagi <b>Suku Alune</b> dipandang lebih tinggi daripada anak perempuan. Hubungan dan pergaulan antara remaja laki-laki dan remaja perempuan tidak bebas. Suatu perkawinan dilalui dengan peminangan, meskipun mereka juga mengenal kawin lari karena peminangan tadi ditolak oleh pihak perempuan. Suku Alune juga mengenal adat mas kawin. Mata pencaharian Suku Alune adalah berladang, berpindah dan meramu sagu (Pukul Sagu). Tanaman utama di ladang itu ialah ubi rambat (kasbi), talas, pisang, sayur-sayuran. Lahan yang ditinggalkan ditanami dengan pohon cengkeh, pala dan buah-buahan. Mata pencaharian sambilan adalah menyadap getah damar dan berburu binatang. Makanan pokok mereka adalah talas, ubi kayu dan sagu.<br />
<br />
<b><i>Referensi :</i></b><br />
<ul>
<li><span style="font-size: x-small;">http://fisipumj.unimus.unimus.web.id</span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">http://protomalayans.blogspot.com</span></li>
<li><span style="font-size: x-small;">https://id.wikipedia.org</span></li>
</ul>
</div>
<!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2F3.bp.blogspot.com%2F-_DkvhMI54GA%2FVMZl0guT5SI%2FAAAAAAAAAYc%2FTkuQmb60RhQ%2Fs1600%2FCakalele%252B3.jpg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRsLToEOcTll4-PUJmy72NWKA2MuRABTXi2ysWs_0gsgaKEbL_NnFNZQX5NqnNKEZs56ETS99vg-_qM4zDl-DUA5OL33crX_uErNXXQXaNtuYm7ohEt3Nq_D9BOQmL4mlEoUOPLKTN9Yw/s1600/Cakalele+3.jpg" -->Anak Amalesihttp://www.blogger.com/profile/04728357998092676605noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7036620300779343056.post-67655631038894938662015-06-18T10:04:00.000+09:002015-12-27T13:20:38.259+09:00Bertutur, Sebagai Salah Satu Bentuk Kebudayaan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfkw1zaxj6ItMbFt8QZ9AoSXjgPD-ZU4nPw6DbOl1WEctXM_bY4uI6h65OqPqDXt5epUf6IIzWgPvh46fsBXhI6RM8WVQ0ouYzFHkru1AavYLeZBGGybaI1H4jWYO6D4L2EIuxlgERXvk/s1600/Bertutur.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Bertutur, Sebagai Salah Satu Bentuk Kebudayaan" border="0" height="223" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfkw1zaxj6ItMbFt8QZ9AoSXjgPD-ZU4nPw6DbOl1WEctXM_bY4uI6h65OqPqDXt5epUf6IIzWgPvh46fsBXhI6RM8WVQ0ouYzFHkru1AavYLeZBGGybaI1H4jWYO6D4L2EIuxlgERXvk/s320/Bertutur.jpg" title="Ilustrasi Bertutur" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Bertutur, Sebagai Salah Satu Bentuk Kebudayaan.</b> Bertutur merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang hidup dan mendarah daging di Negeri Tihulale. Bertutur secara umum adalah serangkaian cara untuk menyampaikan pesan secara lisan dari satu orang ke orang lainnya. Sedangkan Bertutur sebagai budaya adalah cara untuk menyampaikan dari suatu generasi ke generasi berikutnya atau dari orang yang biasanya lebih tua umurnya dan lebih tahu, paham atau menguasai materi serta konsep yang akan dituturkan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bertutur dapat dilakukan dimana saja tanpa mengenal waktu ataupun tempat. Bentuk kebudayaan ini adalah bentuk kebudayaan yang telah hidup sejak zaman dahulu dimana saat manusia belum mengenal tulisan, mereka berkomunikasi kepada bagian dari anggota keluarga mereka menggunakan dialek-dialek mereka yang merujuk kepada suatu hal yang nantinya akan menjadi kebiasaan untuk diwariskan secara terus menerus ke generasi berikutnya. Bertutur dapat juga dimaknai menceritakan kepada anak cucu mengenai segala sesuatu dan umumnya kegiatan bertutur ini lebih banyak mengarah ke pembicaraan mengenai sejarah dan asal muasal, misalnya mengenai sejarah terbentuknya negeri, asal muasal terbentuknya pela dan sebagainya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tanpa bertutur tidak akan mungkin generasi di zaman sekarang mengetahui segala sesuatu yang terjadi dahulu. Biasanya bertutur merupakan kebiasaan dan dapat ditemukan dimanapun di wilayah maluku. Tanpa adanya budaya bertutur ini kehidupan generasi berikutnya menjadi kurang mengetahui atau bahkan tidak mengetahui sama sekali mengenai segala sesuatu yang pernah terjadi. Sifat alamiah manusia yang selalu ingin tahu merupakan salah satu faktor yang mendorong hidupnya Budaya bertutur. Rasa keingintahuan manusia mengenai terjadinya suatu hal menjadikan budaya bertutur tidak akan pernah putus. Sebagai contoh masyarakat yang melakukan adat istiadat dan tradisi-tradisi lainnya di masa lampau dapat diteruskan dan dilakukan hingga kini merupakan bentuk postifi dari berutur sehingga generasi penerus dapat memahami dan mampu mengikuti apa yang telah dituturkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun bertutur juga dapat menimbulkan dampak negatif jika dilakukan dengan salah karena akan merusak paradigma generasi penerus, seperti halnya menceritakan sesuatu yang sebenarnya hoax atau bentuk khayalan sehingga menimbulkan perdebatan dan bahkan mengarah pada masalah serius. Oleh karena itu tak heran jika dapat kita temukan adanya sejarah yang memiliki dua versi yang sangat berbeda. Yang mana kesemuanya itu merupakan dampak negatif dari penyalahgunaan budaya bertutur yang umumnya timbul karena adanya arogansi maupun faktor lainnya.</div>
<ol>
</ol>
Anak Amalesihttp://www.blogger.com/profile/04728357998092676605noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7036620300779343056.post-21350464790464645662015-06-14T16:07:00.000+09:002016-09-19T13:06:36.208+09:00Kisah Hilangnya Gubernur Graaf Van Limburg Stirum Di Ambon<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifvSkQl9_HraHUdyuJmi90zsJO1DyMe5kx-YVLF-c65r4PaOpXpkiVEeflEHb4nKi7YjuaXoo1Lnz7PxS0qYqdGA54Rga-ODobtpa_UhynhJIAvE7JflyhYzv_Ffz63NWTSN5Dn7mjK7g/s1600/Graf+Van+Limburg+Stirum.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Kisah Hilangnya Gubernur Graaf Van Limburg Stirum Di Ambon" border="0" height="290" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifvSkQl9_HraHUdyuJmi90zsJO1DyMe5kx-YVLF-c65r4PaOpXpkiVEeflEHb4nKi7YjuaXoo1Lnz7PxS0qYqdGA54Rga-ODobtpa_UhynhJIAvE7JflyhYzv_Ffz63NWTSN5Dn7mjK7g/s400/Graf+Van+Limburg+Stirum.jpg" title="Gubernur Graaf Van Limburg Stirum" width="216" /></a></div>
<b>Kisah Hilangnya Gubernur Graaf Van Limburg Stirum Di Ambon. </b><span style="font-family: inherit;">Ini adalah sebuah kisah nyata yang terjadi di tahun 1919 ketika Belanda masih berkuasa di Ambon. Berita lengkap dari peristiwa yang terjadi atas diri seorang Gubernur Jenderal yang hilang di kota Ambon bahkan dimuat dalam harian surat kabar pada waktu itu. </span><span style="font-family: inherit;">Dalam tahun 1919, tiba dari Batavia (Jakarta), Gubernur Jenderal Graaf van Limburg Stirum ke Ambon dalam rangka mengadakan kunjungan kerja. Limburg Stirum datang ke Ambon bersama isterinya diikuti oleh beberapa orang stafnya dan mereka menginap di rumah dinas di daerah Batu Gajah. </span><span style="font-family: inherit;">Rumah itu sangat besar, tergolong mewah dan memiliki taman yang luas (cirri khas rumah-rumah orang Eropa). Pada bahagian taman bunga tersedia air mancur serta kolam teratai yang indah. </span><span style="font-family: inherit;">Suatu hari di pagi hari duduklah Gubernur Jenderal Graaf van Limburg Stirum di depan rumahnya.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>Sambil menikmati udara segar serta taman yang indah itu, t<span style="font-family: inherit;">iba-tiba ia melihat isterinya berjalan-jalan di dalam taman bunga itu. </span><span style="font-family: inherit;">Gubernur segera menuju isterinya dan sambil tersenyum manis ia mengajak isterinya untuk terus berjalan-jalan mengelilingi taman itu. Ternyata Gubernur Limburg Stirum telah berada di tengah-tengah hutan Negeri Soya yang jaraknya kurang lebih 9 Km dari Batu Gajah. Ketika ia sadar terkejutlah ia karena berada seorang diri di dalam hutan. Gubernur pun jatuh pingsan. </span><span style="font-family: inherit;">Sementara itu di rumah tempat ia menginap terjadi kegemparan karena isteri gubernur bersama para pelayan dan staf sedang bingung mencarinya. Gubernur hilang dari rumah padahal ia masih berpakaian piyama dan belum sarapan pagi. </span><span style="font-family: inherit;">Kemana gerangan gubernur pergi tak seorangpun mengetahuinya. Sejak pagi itu sampai sore hari Gubernur belum dijupai.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Kantor Landtraad (Pemerintah) dan polisi segera diberitahukan untuk melakukan pencaharian. Peristiwa ini menggemparkan seluruh kota karena yang hilang ini adalah seorang gubernur jenderal pejabat tertinggi di saat itu. </span><span style="font-family: inherit;">Kita kembali kepada sang jenderal yang sedang jatuh pingsan di hutan Soya. Ketika sadar ia berada di tengah-tengah semak duri belukar pohon-pohon sagu. Tiba-tiba munculah seorang penyadap pohon aren dari keluarga Nussy baru kembali dari hutan dan terkejut melihat seorang belanda sementara berdiri di antara semak-semak pohon-pohon itu dengan wajah yang pucat dan ketakutan. </span><span style="font-family: inherit;">Ia berhenti dan menatap orang Belanda itu tanpa berbicara sepatah katapun karena ia tidak dapat berbicara dengan bahasa belanda sementara gubernur pun tidak dapat berbahasa melayu. </span><span style="font-family: inherit;">Selanjutnya lewat bahasa tangan orang Belanda meminta ia mengantarkannya pulang ke Batu Gajah.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Sebelum mengantarkan orang Belanda ini pulang, peristiwa di hutan itu dilaporkan kepada raja Soya. Ketika gubernur tiba di rumah terkejutlah semua orang di sana karena sudah sehari semalam mereka mencari dan ternyata tuan besar mereka ditemukan di Negeri Soya. </span><span style="font-family: inherit;">Sebagai imbalan jasa baik dari keluarga Nussy, seorang penyadap aren (tifar mayang) pemerintah Belanda menyekolahkan anak-anaknya, bahkan beberapa di antara mereka melanjutkan sekolahnya sampai pendidikan tinggi di negeri Belanda. </span><span style="font-family: inherit;">Bagi penduduk Ambon sendiri peristiwa yang terjadi atas diri gubernur adalah hal yang biasa. Mereka percaya bahwa secara gaib ia telah diculik oleh nenek Luhu, puteri Raja Soya yang misterius. Puteri telah bersalin wajah sebagai isteri gubernur Graaf van Limburg Stirum.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><b><i>Referensi :</i></b></span><br />
<ul>
<li><span style="font-family: inherit; font-size: x-small;">Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Maluku dan Malut)</span></li>
</ul>
</div>
Anak Amalesihttp://www.blogger.com/profile/04728357998092676605noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7036620300779343056.post-56936652130692064842015-06-14T14:25:00.000+09:002020-01-06T20:44:22.902+09:00Sejarah Telaga Tenggelam<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCif96-Wjg6ocnKn3BJOYJsCM5k_4e6e_-D2RWmmiqH26-QzCtI87bMz-O7-W9fOkLnTLelYg-864ICjoYm4wXvOmkqGr_hU-dV0UhYgF7UnCFmqtnq8UmshyqEWKqY95GFGp84KuzgFo/s1600/Telaga.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Sejarah Telaga Tenggelam" border="0" height="208" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCif96-Wjg6ocnKn3BJOYJsCM5k_4e6e_-D2RWmmiqH26-QzCtI87bMz-O7-W9fOkLnTLelYg-864ICjoYm4wXvOmkqGr_hU-dV0UhYgF7UnCFmqtnq8UmshyqEWKqY95GFGp84KuzgFo/s320/Telaga.jpg" title="Iluistrasi Telaga" width="329"></a></div>
<b>Sejarah Telaga Tenggelam.</b> Telaga Tenggelam merupakan salah satu negeri yang ada di Kecamatan Piru, Kabupaten Seram Bagian Barat, kurang lebih 14 km dari ibu kota kecamatan. Negeri ini dulunya bernama Negeri Telaga dan sangat indah karena di depan negeri ini terbentang lautan luas yang indah. Dinamakan Telaga Tenggelam karena terjadinya suatu peristiwa yang terjadi di zaman dahulu yang mengakibatkan negeri ini bernama Telaga Tenggelam.<br />
<br />
Ceritanya bermula dari seorang gadis cantik yang sangat elok dan cantik parasnya. Gadis ini sangat terkenal karena kecantikannya. Ia adalah anak dari seorang yang terkenal dan disegani di negeri Telaga. Setiap pria yang melihatnya pasti simpati terhadapnya bahkan ada yang ingin menjual semua harta bendanya asalkan ia dapat menikah dengan gadis tersebut. Tapi karena ia sudah berjanji pada ayahnya untuk tidak berhubungan dengan siapapun kecuali direstui oleh ayahnya, maka ia pun teguh memegang janji tersebut.<br />
<br />
Ia tidak berhubungan dengan seorang pemuda pun. Namun ia hanya bisa berdoa semoga Tuhan dapat memberinya seorang jodoh yang direstui ayahnya. Hari berganti hari, tahun berganti tahun namun gadis tersebut belum juga mendapat seorang jodoh. Suatu hari tepatnya di malam Jumat kliwon, dimana diadakan acara doa khusus yang melibatkan semua orang termasuk ayahnya, gadis ini duduk seorang diri di tepi pantai di atas batang pohon kelapa sambil merenung nasibnya yang malang. Dimana usianya yang telah dewasa namun belum juga menemukan jodoh.<br />
<br />
Angin bertiup membawa ia dalam lamunannya. Rambutnya yang panjang dan hitam dibiarkan terurai oleh tiupan angin malam. Ia hanya duduk ditemani suaru deburan ombak dan tiupan angin malam. Tiba-tiba ia dikejutkan oleh kedatangan seorang pemuda tampan yang telah berdiri di sampingnya. Seketika ia sadar dari lamunannya dan dengan wajah yang heran dan bingung ia menatap pemuda tersebut dengan tidak bosan-bosannya. Pandangan yang kebingungan itu dibalas dengan senyum menawan dari sang pria. Ia menyatakan bahwa ia datang dari negeri seberang sambil menunjuk ke seberang lautan nan jauh. Karena gelapnya gadis itu tidak dapat melihat dengan jelas pulau yang ditunjuk oleh pemuda tadi.<br />
<br />
Pertemuan itu membawa mereka berdua ke arah perkenalan bahkan sampai keambang percintaan. Walaupun baru pertama kali bertemu dengan pria itu, tapi gadis ini tidak menghiraukan apa yang akan terjadi karena hatinya begitu bergetar ketika menatap pemuda tersebut. Akhirnya mereka mulai menjalin hubungan cinta. Mereka saling mencurahkan isi hati masing-masing, sehingga tak terasa malam pun semakin larut. Pria itu pun mohon pamit pulang ke rumahnya. Diapun mengijinkan pria itu pulang, ketika gadis itu ingin mengantarkan si pria pulang, dia dilarang sangat oleh pria itu dengan alasan ia takut gadis itu dicari oleh orang tuanya. Akhirnya sang gadis membatalkan niatnya walaupun rasa rindunya semakin membara.<br />
<br />
Pria itu kemudian pergi dan menghilang dibalik semak-semak tembakau. Tapi gadis itu tak menghiraukan yang sebenarnya terjadi, meskipun dalam hatinya seakan tersimpan suatu keanehan yang tak terduga. Akhirnya dia bermaksud membuktikan hal yang sebenarnya terjadi dikala dia akan bertemu dengan pria itu setiap malam Jumat tengah malam di tepi pantai sesuai dengan janji si pria itu. Sang gadis ini pun berlalu dan pulang ke rumahnya dengan rasa gembira yang mengebu-ngebu. Keesokan harinya, ia menceriterakan semua itu kepada teman-temannya. Semua teman-temannya tidak percaya akan hal itu, namun karena dengan sungguh-sungguh dan serius diceriterakan, maka mereka akhirnya percaya.<br />
<br />
Kini tiba saatnya yang kedua kali mereka bertemu. Tepatnya di malam Jumat dan pada tempat yang telah ditentukan. Pertemuan ini merupakan pertemuan yang sangat mengesankan bagi gadis itu. Karena dia merasa paling bahagia dan senang jika berada dalam pelukan si pria itu. Tak terasa merekapun akan berpisah. Di saat pria itu akan berpisah dan menjauh di balik semak belukar, sang gadis sempat mengintip apa sebenarnya yang terjadi. Namun karena tidak diketahui oleh pria itu, akhirnya dia berhasil melihat apa yang sebenarnya terjadi. Ternyata pria itu adalah seekor buaya besar. Dikala dia keluar dari sarungnya dia menjadi seorang pemuda tampan dan jika hendak pulang dia masuk ke sarungnya dan kembali menjadi buaya besar.<br />
<br />
Sekarang terungkap sudah siapa sebenarnya pemuda itu. Dengan adanya kejadian ini, mendorong gadis itu bertekad mencuri sarung dari buaya itu dikala mereka akan bertemu pada kali yang ketiga. Karena baginya sarung itu sangat unik dan indah sekali, bahkan seumur hidup baru pernah dia melihat sarung yang begitu berkilau-kilau. Berbekal apa yang dilihat, diapun menceriterakan kepada teman-temannya kecuali kepada ayahnya yang kejam itu. Akibatnya dari dorongan teman-temannya akhirnya ia bertekad mencuri sarung itu. Sebab bagi mereka mungkin sarung itu dapat dipakai untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit yang diderita oleh penduduk Telaga.<br />
<br />
Dengan penuh keyakinan dan kesabaran, diapun menunggu sampai datangnya hari yang ditentukan si pria itu. Pertemuan yang ketiga kali ini disambut dengan senang hati oleh sang gadis meskipun dalam hatinya tersimpan perasaan yang mencurigakan. Pada saat mereka berdua duduk memadu kasih, sang gadispun memohon ke belakang sebentar untuk buang air kecil. Kesempatan itu dipakainya untuk mengambil sarung itu. Akhirnya niatnya terkabul. Diapun berhasil mengambil sarung dari pria itu dan disembunyikan di dalam perahu milik ayahnya, serta ditutup dengan potongan jaring ikan yang sudah usang agar cahaya atau sinar terang dari sarung itu tidak terlihat oleh seorangpun.<br />
<br />
Selesai itu diapun muncul kembali dengan wajah yang ceria sekali. Kedatangannya disambut dengan senang hati oleh pria itu walaupun tersirat juga rasa curiga di dalam hati pria tersebut. Tak lama kemudian si pria itu berpamitan untuk pulang menjelang subuh. Ketika wajah pria itu menghilang dari pandangan mata si gadis, diapun berlari kegirangan karena telah terpenuhi keinginannya. Sesampainya di dalam rumah tiba-tiba terdengar olehnya suara tangis yang sedih sekali, diapun keluar mencari sumber suara itu. Ternyata suara itu berasal dari buaya besar yang sedang mengaung-ngaung yang tidak lain adalah pria itu.<br />
<br />
Suara tangisan itupun terdengar oleh seluruh penduduk negeri Telaga sehingga membangunkan mereka dari tidur. Mereka berbondong-bondong keluar dan berlari kesana-kemari sambil berteriak minta pertolongan, karena melihat air mata buaya yang keluar tak hentinya. Tak terasa air mata buaya itu makin lama makin naik sehingga perlahan-lahan tenggelamlah negeri Telaga. Sang gadis pun turut tenggelam hanyut dibawa air walaupun dia sudah menyelamatkan dirinya diatas bukit yang tinggi. Tenggelam sudah negeri Telaga menjadi lautan luas yang biru. Tak terasa pagi pun tiba. Kini yang terlihat hanyalah lautan kosong yang menganga yang penuh dengan sejuta misterius sehingga menimbulkan rasa takut dan ngeri yang mendalam. Akibat dari peristiwa itu, maka terbentuklah nama negeri “Telaga Tenggelam” yang dikenal sampai sekarang ini.<br />
<br />
<b><i>Referensi :</i></b><br />
<ul>
<li><span style="font-size: x-small;">Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Maluku dan Malut)</span></li>
</ul>
</div>
Anak Amalesihttp://www.blogger.com/profile/04728357998092676605noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7036620300779343056.post-35763221323933699212015-06-12T18:11:00.000+09:002020-01-07T15:04:14.917+09:00Pela, Ikatan Hubungan Persaudaraan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9FVshoD4qatgF3zL8UhOr-1ROQqQH3-fj6KL4-971OFJGWilV1tFEwtSN9WiWEMthFvgDwQqY3TyLQ2YNWxKnLBHSr67XULWT9nBziBaoZW1E2lb0X-dMkN-63q2z2Kt244kfvHyJVrE/s1600/Sejarah+Pela+Tihulale+Huku.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="319" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9FVshoD4qatgF3zL8UhOr-1ROQqQH3-fj6KL4-971OFJGWilV1tFEwtSN9WiWEMthFvgDwQqY3TyLQ2YNWxKnLBHSr67XULWT9nBziBaoZW1E2lb0X-dMkN-63q2z2Kt244kfvHyJVrE/s1600/Sejarah+Pela+Tihulale+Huku.jpg" width="239" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pela, Ikatan Hubungan Persaudaraan. </b>Pela adalah suatu <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem">sistem</a> hubungan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Sosial">sosial</a> yang dikenal dalam <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat">masyarakat</a> <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Maluku">Maluku</a>, berupa suatu <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Perjanjian">perjanjian</a> hubungan antara satu <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Negeri">Negeri</a> (sebutan untuk <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Kampung">kampung</a> atau <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Desa">desa</a>) dengan negeri lainnya. Setiap Negeri Adata di maluku memiliki hubungan Pela sebagai Ikatan Hubungan Persaudaraan. Pada umumnya di Wilayah maluku terdapat tiga jenis Pela yaitu Pela Darah, Pela Gandong dan Pela Tempat Sirih serta dua hubungan Pela lainnya yang tidak bersifat umum yaitu Pela Batu Karang dan Pela Kawin sehingga semuanya ada 5 yaitu :<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. Pela Darah</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2. Pela Gandong</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3. Pela Tempat <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Sirih">Sirih</a></b><br />
<b>4. Pela Batu Karang</b><br />
<b>5. Pela Kawin</b><br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun penjelasan dari jenis-jenis Pela tersebut adalah sebagai berikut :<br />
<br />
<ol></ol>
<div>
<h4>
<b><span style="font-size: 16px;">1. Pela Darah (Karas)</span></b></h4>
</div>
<div>
Pela Darah <i>(Pela Karas)</i> adalah sumpah yang diikrarkan antara dua Negeri atau lebih karena terjadinya suatu peristiwa yang sangat penting dan biasanya berhubungan dengan pe<a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Perang">perangan</a>antara lain seperti pengorbanan, akhir perang yang tidak menentu (tak ada yang menang atau kalah perang), atau adanya bantuan-bantuan khusus dari satu Negeri kepada Negeri lain. Pela Karas dan Pela Gandong ditetapkan oleh sumpah yang sangat mengikat dan biasanya disertai dengan kutukan untuk Pelanggaran terhadap perjanjian Pela ini. Sumpah dilakukan dengan mencampur tuak dengan darah yang diambil dari tubuh pemimpin kedua pihak kemudian diminum oleh kedua pihak tersebut setelah senjata-sejata dan alat-alat perang lain dicelupkan kedalamnya. Alat-alat tersebut nantinya digunakan untuk melawan dan membunuh siapapun yang melanggar perjanjian. Penukaran darah memeteraikan persaudaraan itu.<br />
<br /></div>
<div>
<h4>
<b><span style="font-size: 16px;">2. Pela Gandong (Bungsu)</span></b></h4>
</div>
Pela Gandong <i>(Bungsu)</i> didasarkan pada ikatan darah atau keturunan untuk menjaga hubungan antara kerabat keluarga yang berada di Negeri atau pulau yang berbeda.<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<h4>
<b><span style="font-size: 16px;">3. Pela Tampa Siri (Tempat Sirih)</span></b></h4>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pela Tampa Siri <i>(Tempat Sirih)</i><b> </b>didasarkan suatu peristiwa yang tidak begitu penting berlangsung, seperti perjanjian damai kembali sehabis suatu insiden kecil yang terjadi atau sebagai bentuk terima kasih bila satu Negeri telah berjasa kepada Negeri lain. Jenis Pela ini juga biasanya ditetapkan untuk memperlancar hubungan perdagangan. Pela Tampa Siri dilakukan tanpa sumpah dengan menukar dan mengunyah Sirih bersama. Pela Tampa Siri merupakan suatu perjanjian persahabatan sehingga perkawinan antar pihak yang terkait diperbolehkan dan tolong menolong lebih bersifat sukarela tanpa ada ancaman hukuman nenek moyang.<br />
<br />
<div style="text-align: start;">
<div style="text-align: justify;">
Negeri Tihulale memiliki Hubungan Pela yang dikategorikan sebagai Pela Karas atau Pela Darah dengan :<br />
<br /></div>
</div>
<ul data-parsoid="{"dsr":[4262,4404,0,0]}" style="text-align: start;">
<li data-parsoid="{"dsr":[4262,4334,1,0]}" style="text-align: justify;"><b>Negeri Hatuhaha</b> (Hulaliu, Kabau, Kailolo, Pelau, Rohomoni) yang dilatarbelakangi oleh turut serta memberikan bala bantuan dalam peperangan panjang <b>(Perang Alaka II)</b>. <b><i><a href="http://www.tihulale.com/2015/06/Sejarah-Pela-Hatuhaha-Amarima-Tihulale.html">(Baca Sejarahnya Disini).</a></i></b></li>
</ul>
<ul data-parsoid="{"dsr":[4262,4404,0,0]}" style="text-align: start;">
<li data-parsoid="{"dsr":[4262,4334,1,0]}" style="text-align: justify;"><b>Negeri Huku</b> (Huku Kecil dan Huku Anakotta) karena berlatar peperangan panjang yang mengakibatkan pertumpahan darah antar kedua Negeri (Huku dan Tihulale). <b><i><a href="http://www.tihulale.com/2015/06/Sejarah-Pela-Darah-Negeri-Tihulale-Huku.html">(Baca Sejarahnya Disini).</a></i></b></li>
</ul>
<ul data-parsoid="{"dsr":[4262,4404,0,0]}" style="text-align: start;">
<li data-parsoid="{"dsr":[4335,4404,1,0]}" style="text-align: justify;"><b>Negeri Samasuru</b> (Uru Amalatu) karena berlatar peperangan (Perang Huamual). Negeri Samasuru yang lama ini sudah tenggelam akibat diterjang Tsunami 200-an tahun yang lalu bersama sebagian wilayah Amahai yang lebih dikenal dengan <i>Elpaputih Tenggelam</i>. <b><i><a href="http://www.tihulale.com/2015/06/Sejarah-Pela-Negeri-Tihulale-Samasuru.html">(Baca Sejarahnya Disini).</a></i></b></li>
</ul>
<div data-parsoid="{"dsr":[4405,4492,0,0]}">
<br />
Negeri Tihulale memiliki Hubungan Pela yang dikategorikan sebagai Pela Gandong atau Bongso dengan<span class="ve-pasteProtect" data-parsoid="{"src":" ","isDisplayHack":true,"dsr":[4490,4491,null,0]}" data-ve-attributes="{"typeof":"mw:Placeholder"}" typeof="mw:Placeholder"> </span>:<br />
<br /></div>
<div data-parsoid="{"dsr":[3623,3744,0,0]}" style="text-align: start;">
</div>
<ul data-parsoid="{"dsr":[4493,5051,0,0]}" style="text-align: start;">
<li data-parsoid="{"dsr":[4493,4720,1,0]}" style="text-align: justify;">Negeri <a data-parsoid="{"stx":"piped","a":{"href":"./Kailolo,_Haruku,_Maluku_Tengah"},"sa":{"href":"Kailolo, Haruku, Maluku Tengah"},"dsr":[4897,4939,33,2]}" data-ve-attributes="{"rel":"mw:WikiLink"}" href="https://id.wikipedia.org/wiki/Kailolo,_Haruku,_Maluku_Tengah" rel="mw:WikiLink" title="Kailolo, Haruku, Maluku Tengah"><b>Kailolo</b></a> (Pulau Haruku) karena berlatar persaudaraan dan suka tolong menolong, bersama dalam Satu Arumbai serta Kayu untuk Pembangunan Masjid. <b><i>(Baca Sejarahnya <a href="http://www.tihulale.com/2015/06/Hubungan-Pela-Gandong-Antara-TIHULALE-KAILOLO.html">Disini</a> & <a href="http://www.tihulale.com/2015/06/Sejarah-Gandong-Negeri-Tihulale-Kailolo.html">Disini</a>).</i></b></li>
</ul>
<div>
<br />
Negeri Tihulale sebenarnya juga memiliki hubungan Gandong dengan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Seith,_Leihitu,_Maluku_Tengah"><b>Negeri Seith</b></a> (Jazirah Leihitu) karena berlatar saudara Gandong (Seith sama-sama menempati wilayah di Negeri Tihulale sebelum terlibat perang dan akhirnya keluar dari Tihulale menuju ke Jazirah Leihitu) dan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Ouw,_Saparua,_Maluku_Tengah"><b>Negeri Ouw</b></a> (Pulau Saparua) karena berlatar saudara Gandong (Ouw Keluar dari Negeri Seith, Negeri Seith keluar dari Negeri Tihulale) walaupun ikatan ini belum diikrarkan dalam suatu acara Pela Gandong.</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<ul></ul>
</div>
Anak Amalesihttp://www.blogger.com/profile/04728357998092676605noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-7036620300779343056.post-54236749340442967222015-06-12T18:08:00.000+09:002015-12-27T13:36:15.947+09:00Sejarah Pela Darah Negeri Tihulale - Huku<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidYP2Rf3Bce8QnYxjDX-r8gT-HvkiLONiHXDRwd8gwW-xUdeuRGcqY5Re4Oz0zt2nxonRKJCSZn-B4kdt9pwp6qfs8vwyrijcqTHLEooit5CyILot73oSx7JTzOdM1eotuo8yFkItUyPA/s1600/Pela+Tihulale+Huku.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: inherit;"><img alt="Sejarah Pela Darah Negeri Tihulale - Huku" border="0" height="198" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidYP2Rf3Bce8QnYxjDX-r8gT-HvkiLONiHXDRwd8gwW-xUdeuRGcqY5Re4Oz0zt2nxonRKJCSZn-B4kdt9pwp6qfs8vwyrijcqTHLEooit5CyILot73oSx7JTzOdM1eotuo8yFkItUyPA/s1600/Pela+Tihulale+Huku.jpg" title="Sejarah Pela Darah Negeri Tihulale - Huku" width="320" /></span></a></div>
<b>Sejarah Pela Darah Negeri Tihulale - Huku.</b> <span style="font-family: inherit;">Hubungan Pela Darah antara Negeri Tihulale dengan Negeri Huku Kecil dan Huku Anakotta diawali dengan peperangan besar antara kedua Negeri yang menimbulkan pertumpahan darah sehingga mengakibatkan jumlah penduduk kedua negeri menjadi sedikit karena terbunuh dalam perang yang berlangsung cukup lama. Adapun yang menjadi penyebab utama daripada peperangan ini adalah terbunuhnya Sopai Tosil di Negeri Tihulale.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br />Sopai Tosil merupakan seorang keturunan bangsawan Negeri Huku. Sopai Tosil dibunuh atas perintah Raja Tentapan Salawane karena menjalin cinta dengan Oeramasa Salawane yang merupakan putri bungsu Raja Tentapan Salawane. Suatu hari Sopai Tosil turun dengan maksud berkunjung dari Negeri Huku ke Negeri Tihulale kemudian tanpa sengaja ia bertemu dengan Oeramasa Salawane. Sopai Tosil kemudian jatuh cinta kepada Oeramasa Salawane dan keduanya secara diam-diam saling bertemu dan kemudian menjalin hubungan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Sampai suatu hari terdengarlah di telinga sang raja berita bahwa putri bungsunya berhubungan dengan Sopai Tosil. Raja tidak menyetujui hubungan antara putri bungsunya Oeramasa Salawane dengan Sopai Tosil yang kemudian memerintahkan untuk membunuh Sopai Tosil. Kematian Sopai Tosil ini membuat Oeramasa sangat kecewa dan marah sehingga ia melarikan diri ke Negeri Paulohi di bagian Masohi dan tidak pernah kembali lagi ke Tihulale hingga sekarang.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Tidak kembalinya Sopai Tosil ke Negeri Huku membuat keluarganya resah sehingga menugaskan para hulubalang dan para pengawal kerajaan untuk turun ke Negeri Tihulale untuk mencari, menjemput dan membawa pulang Sopai Tosil, sesampainya di Negeri Tihulale mereka sangat terkejut mendengar kabar bahwa Sopai Tosil telah dibunuh. Kemudian mereka kembali untuk melaporkan hal tersebut kepada sang Raja Negeri Huku. Alangkah marahnya Sang Raja dan keluarganya mendengar bahwa putra mereka telah dibunuh, Raja lalu memerintahkan bala tentara perangnya dan para penduduknya untuk membunuh setiap warga negeri Tihulale yang mereka jumpai dimana saja.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Peperangan pun dimulai, karena setiap warga negeri Tihulale yang dijumpai oleh penduduk negeri huku dibunuh maka Raja Tentapan memerintahkan juga untuk membunuh setiap warga negeri Huku yang mereka jumpai dimana saja. Peperangan ini berlangsung cukup lama sehingga makin hari jumlah penduduk kedua negeri semakin berkurang. Peperangan ini terus berlangsung sampai pada pemerintahan Raja Timothius Salawane. Karena peperangan dilihat begitu merugikan kedua negeri maka Raja Timothius Salawane mengambil kebijakan dan memutuskan menghentikan perang untuk mencegah jatuh lebih banyak korban diantara kedua belah pihak dan berjanji akan naik ke Negeri Huku untuk mengadakan perjanjian damai diantara Kedua Negeri.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9Hah3SEPGf3QcU-fMTCdON4kcFFkq5h2S_MgyEZXnMrGGfQNjg9Eg-bLOYAe_OqYYsCk4-jmWL5buR2ZPMSFv3ERf74Sa3MKUdpwIoi909FO4UaVb1fYOdsDHo5oKua-QdphuV3-eZEw/s1600/Sejarah+Pela+Tihulale+Huku.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: inherit;"><img alt="Sejarah Pela Darah Negeri Tihulale - Huku" border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9Hah3SEPGf3QcU-fMTCdON4kcFFkq5h2S_MgyEZXnMrGGfQNjg9Eg-bLOYAe_OqYYsCk4-jmWL5buR2ZPMSFv3ERf74Sa3MKUdpwIoi909FO4UaVb1fYOdsDHo5oKua-QdphuV3-eZEw/s1600/Sejarah+Pela+Tihulale+Huku.jpg" title="Sejarah Pela Darah Negeri Tihulale - Huku" width="240" /></span></a></div>
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Perjanjian ini kemudian disepakati oleh Raja Negeri Huku. Raja Timothius Salawane kemudian memerintahkan 120 orang pasukannya untuk pergi dengannya ke Negeri Huku. Sesampainya di Negeri Huku, Raja Timothius Salawane mengadakan kesepakatan damai yang berbuah naskah perjanjian sumpah pela darah antara kedua Negeri Huku dan Negeri Tihulale. Isi naskah perjanjian pela darah itu adalah sebagai berikut : </span></div>
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<br />
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">Upu Loterumi ooo,</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">Ume ooo,</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">Huran ooo,</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">Limatai ooo,</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">Aman ain rua, Huku-Tihurale i,</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">Mi tarima sopa, sopa ooo,</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">Ale sei a he aman rua,</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">Mahina ke e malona,</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">Tamata hira i ke ahuntai mau i</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">Sei sahu sopa le,</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">Ei Supu Hukuman, Hukuman Oooo</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;"><br /></span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">1.</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">Huku ta boleh tupa Ruma Tihurale i</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">Tihurale i ta boleh tupa Ruma Huku</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">Huku ta boleh pakai souraha i hei Tihurale i</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">Tihurale i ta boleh pakai souraha i hei Huku</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">Ale sei sahu sopa le, ei supu hukuman</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">Seri tahuxu hua i teru</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">Pina hatu hua i teru</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">Pina puti utun teru</span></b></i><br />
<i><b><span style="font-family: inherit;"><br /></span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">2.</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">Huku ta boleh lepe minat wa Tihurale i</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">Tihurale i ta boleh lepe minat wa Huku</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">lopu, seit wa Tihurale i</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">lopu, seit wa Huku</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">Huku ta boleh lepe hau wa Tihurale i</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">Tihurale i ta boleh lepe hau wa Huku</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;"><br /></span></b></i><i><b><span style="font-family: inherit;">3.</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">Huku ta boleh tihi Tihurale i ein hua wala i</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">Tihurale i ta boleh tihi Huku ein hua wala i</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;"><br /></span></b></i><i><b><span style="font-family: inherit;">4.</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">Huku ta boleh titi Tihurale i tura wael e</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">Tihurale i ta boleh titi Huku tura wael e</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;"><br /></span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">Ale sei a sahu sopa rua nala haa</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">Ein hukuman tamelen tura itate ele hola uran</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">Hira manahu nala aman ele manu</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;"><br /></span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">Hiooooo . . . . . . Hioooo . . . . . Hiooooo</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><span style="font-family: inherit;"><b></b></span></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;">Mese . . . . . Mese . . . . . Mese . . . . .</span></b></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><b><span style="font-family: inherit;"><br /></span></b></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: inherit;">Jika diterjemahkan dalam bahasa indonesia isinya sebagai berikut !</span></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><i><span style="font-family: inherit;"><br /></span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">Tuhan Yang Maha Esa</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">Tanah</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">Bulan</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">Matahari</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">Dua negeri, Huku-Tihulale</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">Terimalah sumpah ini</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">Barangsiapa dari kedua Negeri</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">Laki atau Perempuan</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">Laki-laki Dewasa maupun anak-anak kecil</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">Siapapun yang melanggar sumpah ini</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">Ia akan mendapat hukuman</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;"><br /></span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">1.</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">Huku tidak boleh kawin dengan Tihulale</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">Tihulale tidak boleh kawin dengan Huku</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">Huku tak boleh tunangan dengan Tihulale</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">Tihulale tak boleh tunangan dengan Huku</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">Siapa yang melanggar Sumpah, ia akan dihukum denda</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">Gong tiga buah</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">Piring mai 3 buah</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">Piring putih 300 buah</span></i></b><br />
<b><i><span style="font-family: inherit;"><br /></span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">2.</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">Tidak boleh langsung dengan tangan Huku memberi ke tangan Tihulale</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">Tidak boleh langsung dengan tangan Tihulale memberi ke tangan Huku</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">senjata, ke tangan Tihulale</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">senjata, ke tangan Huku</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">Huku tidak boleh memberi api kepada Tihulale</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">Tihulale tidak boleh memberi api kepada Huku</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;"><br /></span></i></b><b><i><span style="font-family: inherit;">3.</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">Huku tak boleh menggunting rambut Tihulale</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">Tihulale tak boleh menggunting rambut Huku</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;"><br /></span></i></b><b><i><span style="font-family: inherit;">4.</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">Huku tak boleh menyiram Tihulale dengan air</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">Tihulale tidak boleh menyiram Huku dengan Air</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;"><br /></span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">Barang siapa yang melanggar sumpah</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">maka guntur akan menyambarnya</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">hujan besar turun negeri tenggelam</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;"><br /></span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">Hiooooo . . . . . . Hioooo . . . . . Hiooooo</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-family: inherit;">Teguh . . . . . Teguh . . . . . Teguh . . . . .</span></i></b></div>
<span style="font-family: inherit;"><br />Jika dilanggar konsekuensinya sangat berat sehingga Pela ini merupakan pela yang sangat keras dan selalu dijaga agar tidak terjadi pelanggaran.</span>Anak Amalesihttp://www.blogger.com/profile/04728357998092676605noreply@blogger.com0